Pemprov Disarankan Lelang Jabatan
pada tanggal
Saturday, March 12, 2016
SAPA (JAYAPURA) – Legislator Papua, Tan Wie Long menyarankan pemerintah provinsi (pemprov) setempat melakuka lelang jabatan untuk para pejabat esalon, terutama esalon II.
Anggota Komisi I DPR Papua bidang Pemerintahan, Politik, Hukum dan HAM itu mengatakan, dengan lelang jabatan, pejabat esalon yang menempati posisi jabatan itu nantinya benar-benar memiliki kualitas, profesional dan ditunggangi kepetingan tertentu.
“Sebenarnya saya sudah pernah menyarankan itu kepada Sekda Papua. Dengan lelang jabatan, bisa mendapat pejabat esalon yang benar-benar berkompeten. Kenap itu tak dilakukan pemprov. Itu lebih transparan dan profesional dan orang itu akan lebih bertanggungjawab bekerja,” kata Tan, Kamis (10/3).
Menurutnya, posisi untuk para pejabat esalon II itu penting. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang dipimpinnya akan berperan melaksanakan program pemprov sesuai visi misi gubernur dan wakilnya.
“Jangan lagi berpikir hal-hal yang sifatnya politik. Harus betul-betul profesional. Kalau lelang jabatan dilakukan, tak ada lagi prasangka dari mereka yang mampu, kalau dia tak dipilih kerena bukan orangnya si A arau si B. Ini yang haruss didorong ke gubernur,” ucapnya.
Katanya, kini belum dilantiknya pejabat esalon II di lingkungan Pemprov Papua mengakibatkan terhambatnya sejumlah dana untuk SKPD. Kodisi itu bisa menghambat program-program SKPD dan jalannya roda pemerintahan.
“Kami harap gubernur segera melantik pejabat esalon II agar program-program bisa berjalan baik dan sesuai harapan masyarakat,” katanya.
Hal yang sama dikatakan Wakil Ketua Komisi I DPR Papua, Orgenes Wanimbo Tolli Wone. Menurutnya, kedepan tak hanya Pemprov Papua yang melakukan lelang jabatan, namun juga pemerintah kabupaten/kota.
“Untuk jabatan-jabatan strategis di pemerintahan, ini perlu ditempati orang-orang yang memang memiliki kemampuan dan pengalaman. Bukan asal tunjuk. Orang itu harus benar-benar teruji,” kata Orwan.
Menurutnya, dengan lelang jabatan, pejabat esalon yang akan menawarkan diri harus benar-benar menyiapkan diri sebaik mungkin. Mereka yang merasa belum mampu, tentu akan berpikir kembali untuk menduduki jabatan itu. Jika tidak, akan disoroti. (Arjun)
Anggota Komisi I DPR Papua bidang Pemerintahan, Politik, Hukum dan HAM itu mengatakan, dengan lelang jabatan, pejabat esalon yang menempati posisi jabatan itu nantinya benar-benar memiliki kualitas, profesional dan ditunggangi kepetingan tertentu.
“Sebenarnya saya sudah pernah menyarankan itu kepada Sekda Papua. Dengan lelang jabatan, bisa mendapat pejabat esalon yang benar-benar berkompeten. Kenap itu tak dilakukan pemprov. Itu lebih transparan dan profesional dan orang itu akan lebih bertanggungjawab bekerja,” kata Tan, Kamis (10/3).
Menurutnya, posisi untuk para pejabat esalon II itu penting. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang dipimpinnya akan berperan melaksanakan program pemprov sesuai visi misi gubernur dan wakilnya.
“Jangan lagi berpikir hal-hal yang sifatnya politik. Harus betul-betul profesional. Kalau lelang jabatan dilakukan, tak ada lagi prasangka dari mereka yang mampu, kalau dia tak dipilih kerena bukan orangnya si A arau si B. Ini yang haruss didorong ke gubernur,” ucapnya.
Katanya, kini belum dilantiknya pejabat esalon II di lingkungan Pemprov Papua mengakibatkan terhambatnya sejumlah dana untuk SKPD. Kodisi itu bisa menghambat program-program SKPD dan jalannya roda pemerintahan.
“Kami harap gubernur segera melantik pejabat esalon II agar program-program bisa berjalan baik dan sesuai harapan masyarakat,” katanya.
Hal yang sama dikatakan Wakil Ketua Komisi I DPR Papua, Orgenes Wanimbo Tolli Wone. Menurutnya, kedepan tak hanya Pemprov Papua yang melakukan lelang jabatan, namun juga pemerintah kabupaten/kota.
“Untuk jabatan-jabatan strategis di pemerintahan, ini perlu ditempati orang-orang yang memang memiliki kemampuan dan pengalaman. Bukan asal tunjuk. Orang itu harus benar-benar teruji,” kata Orwan.
Menurutnya, dengan lelang jabatan, pejabat esalon yang akan menawarkan diri harus benar-benar menyiapkan diri sebaik mungkin. Mereka yang merasa belum mampu, tentu akan berpikir kembali untuk menduduki jabatan itu. Jika tidak, akan disoroti. (Arjun)