Disperindag Ajukan Trafo Senilai Rp800 Juta
pada tanggal
Thursday, March 17, 2016
SAPA (TIMIKA) – Untuk memberikan aliran listrik pada pasal blok A1, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mimika, mengajukan anggaran sebesar Rp800 juta untuk pengadan satu unit trafo. Demikian disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan, Disperindag Kabupaten Mimika, Barnabas Dias.,SH.,Msi.
“ Pasar blok A1 sebenarnya sudah bisa digunakan. Namun kendala yang dihadapi adalah tidak mampunya daya listrik. Sehingga pada tahun anggaran ini, kami ada mengajukan satu unit trafo dengan total anggaran Rp800 juta,” katanya kepada Salam Papua diruang kerjanya, Senin (14/3).
Ia menjelaskan, selama ini listrik yang digunakan untuk Pasar Sentral masih mengandalkan gardu dari PLN. Dimana gardu tersebut digunakan bersama-sama dengan masyarakat di sekitar pasa. Sehingga daya yang terserap untuk Pasar Sentral hanya 60 persen saja.
“Selama daya listrik tidak mampu memang ada gardu tetapi itu milik PLN sehingga masyarakat punya hak mengambil listrik dari gardu itu. Listrikpun terbagi sehingga dayanya hanya 60 persen yang masuk di pasar dengan ukuran sebesar itu,” tutur dia.
Lanjutnya, dengan kekuatan 60 persen yang diterima Pasar Sentral, pihaknya mencoba untuk mengalirkan juga ke bangunan pasar di blok A1. Namun hal itu tidak maksimal, malah menimbulkan percikan api.
“Setelah kami konsultasi ke PLN, ternyata kemampuan daya yang ada di gardu itu tidak mampu sehingga terjadi percikan api. Maka terjadilah pengusulan anggaran untuk beli travo baru,” terangnya.
Dias berharap, lewat trafo yang baru itu semua pedagang yang selama ini mengunakan listrik dapat merasa tercukupi. Termasuk untuk para pedagang yang akan menempati bangunan baru yang sedang dibuat.
“Setelah listrik semua tercukupi untuk pasar, maka pasar blok AI dapat segera diresmikan oleh Bupati Kabupaten Mimika dalam waktu dekat. Kami berharap juga pembangunan Pasar Sentral ini akan menjadi pasar percontohan bagi daerah lain, dan menjadi ikon Mimika,” ungkapnya. (Indri Yani Pariury).
“ Pasar blok A1 sebenarnya sudah bisa digunakan. Namun kendala yang dihadapi adalah tidak mampunya daya listrik. Sehingga pada tahun anggaran ini, kami ada mengajukan satu unit trafo dengan total anggaran Rp800 juta,” katanya kepada Salam Papua diruang kerjanya, Senin (14/3).
Ia menjelaskan, selama ini listrik yang digunakan untuk Pasar Sentral masih mengandalkan gardu dari PLN. Dimana gardu tersebut digunakan bersama-sama dengan masyarakat di sekitar pasa. Sehingga daya yang terserap untuk Pasar Sentral hanya 60 persen saja.
“Selama daya listrik tidak mampu memang ada gardu tetapi itu milik PLN sehingga masyarakat punya hak mengambil listrik dari gardu itu. Listrikpun terbagi sehingga dayanya hanya 60 persen yang masuk di pasar dengan ukuran sebesar itu,” tutur dia.
Lanjutnya, dengan kekuatan 60 persen yang diterima Pasar Sentral, pihaknya mencoba untuk mengalirkan juga ke bangunan pasar di blok A1. Namun hal itu tidak maksimal, malah menimbulkan percikan api.
“Setelah kami konsultasi ke PLN, ternyata kemampuan daya yang ada di gardu itu tidak mampu sehingga terjadi percikan api. Maka terjadilah pengusulan anggaran untuk beli travo baru,” terangnya.
Dias berharap, lewat trafo yang baru itu semua pedagang yang selama ini mengunakan listrik dapat merasa tercukupi. Termasuk untuk para pedagang yang akan menempati bangunan baru yang sedang dibuat.
“Setelah listrik semua tercukupi untuk pasar, maka pasar blok AI dapat segera diresmikan oleh Bupati Kabupaten Mimika dalam waktu dekat. Kami berharap juga pembangunan Pasar Sentral ini akan menjadi pasar percontohan bagi daerah lain, dan menjadi ikon Mimika,” ungkapnya. (Indri Yani Pariury).