Petani Diminta Waspada Daerah Banjir
pada tanggal
Friday, February 19, 2016
SAPA (MERAUKE) – Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (Distan) Kabupaten Merauke mewanti-wanti petani di sejumlah daerah pertanian untuk mewaspadai banjir di musim hujan 2016.
“Kita harap hujan jangan terlalu banyak, ini dampaknya banjir yang bisa merusak tanaman padi,” terang Kepala Dinas Tanaman Pangan Merauke, Bambang Dwiatmoko, Selasa (16/2).
Ia menyebut ada tiga (3) daerah pertanian di Merauke yang patut mewaspadai banjir, yakni wilayah Sermayam I, Sermayam II dan lokasi Sentra Perumahan (SP) 4 di wilayah Distrik Tanah Miring.
“Ada 3 lokasi yang lagi kita pantau, kemungkinan banjir. Mudah-mudahan hujannya pas, supaya tanaman itu selamat,” ujarnya.
Menurutnya, kondisi irigasi (pengairan) di tiga titik tersebut belum optimal, sehingga memungkinkan banjir jika intensitas hujan tinggi.
“Tidak semua daerah, hanya sebagian itu saja,” singkatnya.
Masih menurut Bambang, pihaknya memantau beberapa saluran irigasi belum dioptimalkan, antara lain di wilayah SP4 Distrik Tanah Miring.
“Di SP4 itu sudah cetak sawah baru, tapi irigasinya belum dibuat. Lalu ada beberapa saluran irigasi perlu diperbaiki dan dioptimalkan supaya tak terjadi kebanjiran,” pintanya.
Ia berharap, dinas terkait mengoptimalkan irigasi yang ada guna mengatasi masalah banjir. Dengan dioptimalkan juga, embung-embung dapat menyimpan debit air hingga musim tanam kedua tahun ini.
“Setelah ini kita manfaatkan air untuk tanam kedua. Jangan dibuang, nanti saat tanam kedua gak bisa,” harapnya. (emanuel)
“Kita harap hujan jangan terlalu banyak, ini dampaknya banjir yang bisa merusak tanaman padi,” terang Kepala Dinas Tanaman Pangan Merauke, Bambang Dwiatmoko, Selasa (16/2).
Ia menyebut ada tiga (3) daerah pertanian di Merauke yang patut mewaspadai banjir, yakni wilayah Sermayam I, Sermayam II dan lokasi Sentra Perumahan (SP) 4 di wilayah Distrik Tanah Miring.
“Ada 3 lokasi yang lagi kita pantau, kemungkinan banjir. Mudah-mudahan hujannya pas, supaya tanaman itu selamat,” ujarnya.
Menurutnya, kondisi irigasi (pengairan) di tiga titik tersebut belum optimal, sehingga memungkinkan banjir jika intensitas hujan tinggi.
“Tidak semua daerah, hanya sebagian itu saja,” singkatnya.
Masih menurut Bambang, pihaknya memantau beberapa saluran irigasi belum dioptimalkan, antara lain di wilayah SP4 Distrik Tanah Miring.
“Di SP4 itu sudah cetak sawah baru, tapi irigasinya belum dibuat. Lalu ada beberapa saluran irigasi perlu diperbaiki dan dioptimalkan supaya tak terjadi kebanjiran,” pintanya.
Ia berharap, dinas terkait mengoptimalkan irigasi yang ada guna mengatasi masalah banjir. Dengan dioptimalkan juga, embung-embung dapat menyimpan debit air hingga musim tanam kedua tahun ini.
“Setelah ini kita manfaatkan air untuk tanam kedua. Jangan dibuang, nanti saat tanam kedua gak bisa,” harapnya. (emanuel)