PT. Bio Inti Agrindo Tanam 10.100 Pohon
pada tanggal
Friday, February 19, 2016
SAPA (MERAUKE) – PT. Bio Inti Agrindo, sebuah perusahaan perkebunan sawit di Kabupaten Merauke melakukan kerja sama reboisasi hutan dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan setempat.
Staf Perizinan dan Humas PT. BIA, Irfan Syarifandy mengatakan kerja sama reboisasi hutan telah dilakukan sejak awal 2015 lalu.
“Awal tahun kita sudah kerja sama untuk penghijauan. Dan di pertengahan tahun kita sediakan lagi 10 hektar lahan, dan terima 10.100 bibit pohon untuk ditanam,” terang Irfan, Selasa (16/2).
Ia menjelaskan, penanaman bibit pohon telah dilakukan pada pertengahan 2015 lalu, namun tak maksimal karena musim kemarau panjang. Penanaman baru kembali dilakukan pada awal 2016.
“Faktor cuaca 2015 kemarin, sehingga sebagian besar ditanam tahun ini. Kami sudah ambil semua bibit pohon itu,” ujarnya.
Ia menegaskan, penanaman pohon dilakukan dalam areal perusahaan, bukan membuka lahan baru. Berbagai jenis pohon itu antara lain, jati putih, sengon, merbau, copeng, duwit, mangga dan asam.
“Sebagian bibit lagi dalam proses tanam, karena baru diambil Januari. Sekarang kita lagi susun program penanamannya, termasuk tenaga kerja dan sebagainya. Dinas yang menyediakan bibit, kami tanam dan rawat,” tuturnya.
Sebelumnya, Kadishut Merauke, Efendi Kanan menyebut ada 7 perusahaan perkebunan yang wajib merehebalitasi hutan setelah dilakukan penebangan untuk kepentingan usaha.
“Ada 7 perusahaan yang wajib menyiap lahan dan menanam bibit pohon, supaya hutan tetap terjaga,” terang Efendi.
Ia menjelaskan, 7 perusahaan itu wajib menyediakan lahan 10 hektar di areal perusahaan. Lahan itu dimanfaatkan untuk penanaman kembali tanaman kehutanan, atau biasa disebut Arboretum.
“Bukan buka baru, tapi lahan milik perusahaan,” singkatnya. (emanuel)
Staf Perizinan dan Humas PT. BIA, Irfan Syarifandy mengatakan kerja sama reboisasi hutan telah dilakukan sejak awal 2015 lalu.
“Awal tahun kita sudah kerja sama untuk penghijauan. Dan di pertengahan tahun kita sediakan lagi 10 hektar lahan, dan terima 10.100 bibit pohon untuk ditanam,” terang Irfan, Selasa (16/2).
Ia menjelaskan, penanaman bibit pohon telah dilakukan pada pertengahan 2015 lalu, namun tak maksimal karena musim kemarau panjang. Penanaman baru kembali dilakukan pada awal 2016.
“Faktor cuaca 2015 kemarin, sehingga sebagian besar ditanam tahun ini. Kami sudah ambil semua bibit pohon itu,” ujarnya.
Ia menegaskan, penanaman pohon dilakukan dalam areal perusahaan, bukan membuka lahan baru. Berbagai jenis pohon itu antara lain, jati putih, sengon, merbau, copeng, duwit, mangga dan asam.
“Sebagian bibit lagi dalam proses tanam, karena baru diambil Januari. Sekarang kita lagi susun program penanamannya, termasuk tenaga kerja dan sebagainya. Dinas yang menyediakan bibit, kami tanam dan rawat,” tuturnya.
Sebelumnya, Kadishut Merauke, Efendi Kanan menyebut ada 7 perusahaan perkebunan yang wajib merehebalitasi hutan setelah dilakukan penebangan untuk kepentingan usaha.
“Ada 7 perusahaan yang wajib menyiap lahan dan menanam bibit pohon, supaya hutan tetap terjaga,” terang Efendi.
Ia menjelaskan, 7 perusahaan itu wajib menyediakan lahan 10 hektar di areal perusahaan. Lahan itu dimanfaatkan untuk penanaman kembali tanaman kehutanan, atau biasa disebut Arboretum.
“Bukan buka baru, tapi lahan milik perusahaan,” singkatnya. (emanuel)