-->

Ini Alasan Penolakan Pembangunan Jalur Kereta Api di Pegunungan Tengah

SAPA (JAYAPURA - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Papua mengakui pembangunan jalur kereta api di wilayah Pegunungan Papua Tengah sangatlah mahal, bahkan bisa mencapai lima kali lipat jika dibandingkan dengan Pulau Jawa.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua Djuli Mambaya di Jayapura, Rabu, mengatakan, pembangunan jalur kereta api di wilayah pegunungan akan sulit terwujud bahkan mustahil mengingat mahalnya pembiayaan.

"Terkait pembangunan kereta api di wilayah pegunungan, minta maaf harus dikatakan itu sangat mahal dan mungkin Papua belum bisa melakukan itu, kecuali kalau ada investor itu mungkin bisa," katanya.

Selain mahal, untuk mendorong sebuah jalur kereta api membutuhkan energi yang sangat besar. Belum lagi risiko yang diterima bila sebuah kereta api harus melalui jalur menanjak serta menurun.

"Karena itu, pembangunan kereta api di Papua akan lebih diprioritaskan untuk wilayah pesisir," ujarnya.

Kemudian dari stasiun kereta api tersebut, akan diintegrasikan dengan jalan darat yang nantinya mengakses sampai ke daerah pegunungan.

"Misalkan, di Merauke, kereta api dibangun dari kota ke Tanah Merah, kemudian dibangun jalan darat ke pegunungan. Kami kira hal seperti ini malah lebih efisien karena kalau dipaksakan membangun kereta api di pegunungan berarti membuang uang banyak di situ," katanya lagi.

Dia menambahkan, pihaknya yakin dengan dibangunnya jalur kereta api di wilayah pesisir, akan memudahkan mobillisasi penumpang dan barang. Apalagi Papua akan menggelar PON pada 2020 mendatang. (ant)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel