Salam Papua Gelar Buka Puasa Bersama Paguyuban
pada tanggal
Wednesday, June 29, 2016

Kegiatan ini dihadiri jajaran direksi SKH Salam Papua, diantaranya Dewan Komisaris Irjen Pol (Pur) Bagus Ekodanto yang merupakan mantan Kapolda Papua, Komisaris Joe G Manurung, Direktur Jason G Manurung, Pemimpin Umum Yulius O Lopo, Pemimpin Redaksi Irsul P Aditra, serta seluruh karyawan dan karyawati Salam Papua.
Selain itu, acara ini juga dihadiri Ustad Setiyono, Wakapolres Mimika Kompol I Gusti Gede Era Ardhinata, Kaurbinops Reskrim Polres Mimika Iptu J. Limbong, Ketua STIKIP Hermom Timika Yulian Solosa, Ketua Kerukunan Jawa Bersatu (KKJB) Parjono, Ketua Kerukunan Sulawesi Selatan (KKSS) H. Basri dan Ketua Kerukunan Masyarakat Batak (KMB) Dallon Togatorop.
Dalam sambutan Direktur SKH Salam Papua Jason G Manurung menyampaikan terima kasihnya atas kehadiran sejumlah ketua paguyuban, dan tamu undangan lainnya pada acara buka puasa bersama ini.
Dikatakan Jason, acara buka puasa ini sekaligus ajang silaturahmi bersama sejumlah pihak. Sehingga kedepannya, komunikasi bisa terjalin dengan baik. Baik itu, dengan pihak kepolisian maupun paguyuban, serta pihak lainnya yang tak dapat disebutkan satu persatu.
“Acara ini silaturahmi keluarga besar SKH Salam Papua. Karena ini sangat perlu diperhatiakan, dimana media sangat terlibat dengan berbagi pihak dalam pelaksanaan pekerjaan. Karena itu, ini adalah momen yang baik untuk meningkatkan silaturahmi bersama,” kata Jason.
Selain itu kata Jason, acara ini juga sekaligus untuk saling mengenal diantara satu dengan yang lain.
“Acara buka puasa bersama ini sangat penting untuk kita saling kenal satu sama lain. Karena silaturahmi ini sangat penting baik untuk kita bersama,”tutur Jason.
Sementara dalam tausiyah yang sampaikan Ustad Setiyono mengatakan, berpuasa itu bukan milik orang muslim saja. Siapapun manusia perlu untuk berpuasa.
“Karena puasa definisinya kita berhak melakukan sesuatu, tetapi kita mengambil keputusan untuk tidak melakukan sesuatu pada waktu tertentu dengan Tuhan Yang Maha Kuasa dan kita tidak melakukan itu adalah puasa. Jadi mungkin di Salam Papua puasa itu adalah bagaimana memahami sekmen, jadi punya focus tujuan tapi sekmen persekmen itu juga puasa,” kata Setiyono.
Lanjut Setiyono, setiap manusia harus menghilangkan pikiran-pikiran kotor, sebab jika masih ada pikiran kotor maka, untuk menyambung tali silatarahmi sangatlah sulit.
“Kalau kita mau menyambung hati dan menyambung kasih sayang kita harus pasrah. Dan beruntunglah orang-orang yang biasa membersihkan diri selama masih ada pikiran kotor. Sebab, selama kita masih ada pikiran-pikiran kotor meski sudah Idul Fitri yang sudah di bersihkan ini sulit untuk menyambung silaturahmi karena ada teman sukses. Apa penyakit hati, yakni seperti iblis, sombong, serakah, kalau masih ada perasaan semua itu maka, silaturahmi dengan teman susah akan di fungsikan,” jelas Setiyono.
Dikatakan Setiyono, kita sebagai manusia juga harus tetap bersyukur, karena setiap berkat yang kita syukuri akan membawa berkah.
“Barang siapa bersyukur hikmatnya, dan barang siapa menikmati itu akan membawa berkah,” kata Setiyono.
Sementara itu, usai tausiyah yang disampaikan Ustad Setiyono, acara dilanjutkan dengan buka puasa bersama dan sholat magrib berjamaah. Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan ramah tamah.
Dalam acara ramah tamah ini, Dewan Komisaris SKH Salam Papua Irjen Pol (Pur) Bagus Eko mengatakan bahwa, sebagai perusahan media local sifatnya harus objektif dan terbuka. Untuk itu, dirinya mengharapkan Salam Papua kedepan akan menjadi milik masyarakat Papua, khususnya Kabupaten Mimika.
“Saya ingin media Salam Papua lebih maju dalam memberi berita yang lebih terdepan lagi,”kata Bagus.
Menurut Bagus, saat ini media Salam Papua memiliki website yaitu, www.salampapua.com yang jumlah pengunjungnya sudah lebih dari satu juta. Sehingga, kedepan Salam Papua harus lebih jeli lagi dalam beri informasi kepada masyarakat yang lebih benar, untuk berita yang di muat di media Salam Papua.
“Kami juga berharap agar Salam Papua bisa berbuka sayap sampai di Papua dan juga di Papua Barat,” ujar Bagus.
Dikatakan Bagus, kehadiran tokoh paguyuban diacara ini untuk bisa saling bersilaturahmi, sekaligus untuk dapat berkomunikasi kepada Salam Papua kepadannya.
“Kalau ada berita yang kurang memuaskan atau tidak benar dengan datanya, bisa minta klarifikasi berita yang sudah dimuat,”ucap Bagus.
Untuk itu kata Bagus, kedepannya SKH Salam Papua akan menyiapkan satu rubrik khusus untuk para paguyuban yang ada di daerah ini, agar ketika ada kegiatan bisa dimuat dihalaman khusus tersebut.
“Jadi nanti di Salam Papua juga akan memberi satu kolom untuk para Paguyuban. Maka dari itu, rekan-rekan dari paguyuban bisa memanfaatkan ruang yang special di halaman kusus untuk bisa komunikasi dengan masyarakat di Papua kususnya di Kabupaten Mimika,” tutup Bagus. (CR3)