RSUD Akan Ajukan Peningkatan Status
pada tanggal
Thursday, March 31, 2016
SAPA (TIMIKA) - Direktur RSUD Mimika, dr Maurits Okoseray mengatakan, RSUD telah mengusulkan, untuk melakukan akreditasi tingkat parpurna pada 15 kelompok kerja (pokja) kepada Akreditasi Rumah Sakit, Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Selain itu, pihaknya juga akan mengajukan peningkatan status RSUD.
“ Saat ini kami tengah mempersiapkan semua hal untuk pelaksanaan akreditasi tingkat paripurna yang akan digelar dalam tahun ini. Dan kalau sudah siap akan dilaporkan kepada Kemenkes,” demikian disampaikan Direktur RSUD Mimika, dr Maurits yang ditemui Salam Papua diruang kerjanya, Selasa (29/3).
dr Maurits menjelaskan, kegiatan akreditasi kali ini berbeda dengan akreditasi tingkat dasar yang pernah dilakukan beberapa tahun tahun lalu. Oleh itu, semua jajaran di RSUD diminta agar mempersiapkan diri sebaik mungkin. Karena, selain mempersiapkan akreditasi, RSUD juga akan mengajukan permohonan peningkatan status rumah sakit dari tipe C ke tipe B non pendidikan.
“ Kami sudah siapkan surat peningkatan status untuk ditandatangani oleh Bupati. Yang selanjutnya akan diajukan ke Gubernur Papua. Karena aturan terbaru, peningkatan status rumah sakit cukup dengan persetujuan Gubernur,”terangnya
Kata dia, peningkatan status ini dikarenakan RSUD sudah cukup layak untuk mendapat status Rumah Sakit tipe B di Papua. Ini karena, RSUD Mimika memiliki sejumlah dokter spesialis, mulai spesialis penyakit dalam, anak, kebidanan, bedah, jantung, mata, radiologi, saraf, dan laboratorium PK.
“Semuanya Spesialis yang di butuhkan sudah lengkap, meski jumlahnya baru satu atau dua orang. Tapi sudah cukup layak untuk meningkatkan status menjadi Rumah Sakit tipe B,”jelas Maurits.
Maurits menambahkan, dari hal tersebutlah, pihaknya meminta kepada semua jajaran di RSUD untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien. Apalagi ke depannya, RSUD menjadi rujukan di wilayah regional selatan Papua.
“Sekarang saja kami sudah menerima pasien rujukan dari RS Agast. Kedepan tidak tertutup kemungkinan pasien dari Kabupaten lain, seperti Kabupaten Ilaga, Nduga, dan lainya dirujuk ke RSUD ini. Karena itu semua fasilitas harus di lengkapi mengingat ada banyak fasilitas yang masih kurang,” ungkapnya. (Indri Yani Pariury).
“ Saat ini kami tengah mempersiapkan semua hal untuk pelaksanaan akreditasi tingkat paripurna yang akan digelar dalam tahun ini. Dan kalau sudah siap akan dilaporkan kepada Kemenkes,” demikian disampaikan Direktur RSUD Mimika, dr Maurits yang ditemui Salam Papua diruang kerjanya, Selasa (29/3).
dr Maurits menjelaskan, kegiatan akreditasi kali ini berbeda dengan akreditasi tingkat dasar yang pernah dilakukan beberapa tahun tahun lalu. Oleh itu, semua jajaran di RSUD diminta agar mempersiapkan diri sebaik mungkin. Karena, selain mempersiapkan akreditasi, RSUD juga akan mengajukan permohonan peningkatan status rumah sakit dari tipe C ke tipe B non pendidikan.
“ Kami sudah siapkan surat peningkatan status untuk ditandatangani oleh Bupati. Yang selanjutnya akan diajukan ke Gubernur Papua. Karena aturan terbaru, peningkatan status rumah sakit cukup dengan persetujuan Gubernur,”terangnya
Kata dia, peningkatan status ini dikarenakan RSUD sudah cukup layak untuk mendapat status Rumah Sakit tipe B di Papua. Ini karena, RSUD Mimika memiliki sejumlah dokter spesialis, mulai spesialis penyakit dalam, anak, kebidanan, bedah, jantung, mata, radiologi, saraf, dan laboratorium PK.
“Semuanya Spesialis yang di butuhkan sudah lengkap, meski jumlahnya baru satu atau dua orang. Tapi sudah cukup layak untuk meningkatkan status menjadi Rumah Sakit tipe B,”jelas Maurits.
Maurits menambahkan, dari hal tersebutlah, pihaknya meminta kepada semua jajaran di RSUD untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien. Apalagi ke depannya, RSUD menjadi rujukan di wilayah regional selatan Papua.
“Sekarang saja kami sudah menerima pasien rujukan dari RS Agast. Kedepan tidak tertutup kemungkinan pasien dari Kabupaten lain, seperti Kabupaten Ilaga, Nduga, dan lainya dirujuk ke RSUD ini. Karena itu semua fasilitas harus di lengkapi mengingat ada banyak fasilitas yang masih kurang,” ungkapnya. (Indri Yani Pariury).