Tsinga dan Aroanop Akan Jadi Distrik Mandiri
pada tanggal
Thursday, March 31, 2016
SAPA (TIMIKA) - Kepala Distrik Tembagapura Slamet Sutejo mengatakan, Bagian Pemerintahan Kampung telah menyetuji jika Tsinga dan Aroanop akan menjadi distrik sendiri.
“Kami harap agar pemekaran distrik dapat direalisasikan dengan cepat, karena kita ada 13 kampung dan satu kelurahan dan jawabannya cukup jauh juga selama ini. Secara wilayah sebenarnya tidak ada perubahan cuma secara administrasi pemerintahan jadi lebih banyak,” tutur Slamet saat ditemui Salam Papua di Graha Eme Nema Yaware, Selasa (29/3).
Kata dia, apabila pemekaran tersebut sudah direalisasikan maka, empat kampung yang ada di Aroanop akan dimekarkan, termasuk enam kampung yang ada Tsinga.
“Semoga tahun ini sudah bisa dibuat langkah-langahnya, sekarang kita hanya menunggu tim dari kabupaten saja karena prosesnya cukup panjang,” ujar Slamet.
Slamet menambahkan, sementara untuk akses jalan Banti-Aroanop minggu lalu sudah selesai dilakukan survei, dan diharapkan semuanya dapat berjalan dengan baik.
“Survei yang dilakukan. Waktu itu di lebarkan 5 meter dan sekarang menjadi 8 meter dan selama ini masyarakat juga sangat menyambut baik program pemerintah yang telah membuka akses di daerah Aroanop sekitar 20 kilo meter,” kata Slamet.
Lanjut Slamet, 20 kilo meter itu belum sampai ke Timika hanya Banti-Aroanop saja. Sehingga, saat Musrenbang distrik pihaknya sudah usulkan untuk dapat akses jalan dari Aroanop-Timika. Sebab, program ini telah membuka isolasi jalan karena melihat pertanian juga yang ada d Aroanop, sehingga bisa di suplay langsung ke pangansari.
“Di Aroanop dan Tsinga ada Puskesmas sendiri, karena dulunya pustu dan mudah-mudahan itu juga menjadi salah satu bahan pertimbangan juga untuk pemekaran nantinya,” kata Slamet. (Ervi Ruban)
“Kami harap agar pemekaran distrik dapat direalisasikan dengan cepat, karena kita ada 13 kampung dan satu kelurahan dan jawabannya cukup jauh juga selama ini. Secara wilayah sebenarnya tidak ada perubahan cuma secara administrasi pemerintahan jadi lebih banyak,” tutur Slamet saat ditemui Salam Papua di Graha Eme Nema Yaware, Selasa (29/3).
Kata dia, apabila pemekaran tersebut sudah direalisasikan maka, empat kampung yang ada di Aroanop akan dimekarkan, termasuk enam kampung yang ada Tsinga.
“Semoga tahun ini sudah bisa dibuat langkah-langahnya, sekarang kita hanya menunggu tim dari kabupaten saja karena prosesnya cukup panjang,” ujar Slamet.
Slamet menambahkan, sementara untuk akses jalan Banti-Aroanop minggu lalu sudah selesai dilakukan survei, dan diharapkan semuanya dapat berjalan dengan baik.
“Survei yang dilakukan. Waktu itu di lebarkan 5 meter dan sekarang menjadi 8 meter dan selama ini masyarakat juga sangat menyambut baik program pemerintah yang telah membuka akses di daerah Aroanop sekitar 20 kilo meter,” kata Slamet.
Lanjut Slamet, 20 kilo meter itu belum sampai ke Timika hanya Banti-Aroanop saja. Sehingga, saat Musrenbang distrik pihaknya sudah usulkan untuk dapat akses jalan dari Aroanop-Timika. Sebab, program ini telah membuka isolasi jalan karena melihat pertanian juga yang ada d Aroanop, sehingga bisa di suplay langsung ke pangansari.
“Di Aroanop dan Tsinga ada Puskesmas sendiri, karena dulunya pustu dan mudah-mudahan itu juga menjadi salah satu bahan pertimbangan juga untuk pemekaran nantinya,” kata Slamet. (Ervi Ruban)