Pemprov Akan Bangun Rumah Singgah Anjal
pada tanggal
Thursday, March 17, 2016
SAPA (JAYAPURA) - Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Sosial dan Permukiman setempat mewacanakan membangun rumah singgah bagi anak jalanan yang ada di wilayah setempat.
Kepala Dinas Sosial dan Permukiman Provinsi Papua, Ribka Haluk di Jayapura, Senin (14/3) mengatakan, berdasarkan pantauan pihaknya beberapa waktu belakangan ini ditemukan banyak anak jalanan yang berkeliaran hingga gang-gang kecil pada malam hari.
"Bahkan beberapa anak jalanan yang kami temui mengaku menjadi kurir bagi pengedar narkoba dari negara tetangga Papua Nugini," katanya.
Menurut Ribka, pihaknya belum dapat mendata secara valid berapa banyak jumlah anak jalanan yang ditemui, namun ditaksir sekitar puluhan anak.
"Usia anak jalanan ini berada di kisaran 17 tahun ke bawah atau usia anak sekolah sehingga hal ini sangat memprihatinkan," ujarnya.
Dia menjelaskan anak jalanan tersebut, kini menyebar di wilayah Kota Jayapura khususnya Distrik Abepura dan sulit dideteksi keberadaannya pada siang hari.
"Mereka bergerombol atau mempunyai geng-geng, perlu penyamaran khusus untuk dapat menembus komunitasnya," katanya lagi.
Dia menambahkan diperlukan adanya perhatian khusus bagi anak-anak jalanan ini sehingga mereka dapat dirangkul dan dilepaskan dari kebiasaan jelek yang diterima selama ini dijalani. (Ant)
Kepala Dinas Sosial dan Permukiman Provinsi Papua, Ribka Haluk di Jayapura, Senin (14/3) mengatakan, berdasarkan pantauan pihaknya beberapa waktu belakangan ini ditemukan banyak anak jalanan yang berkeliaran hingga gang-gang kecil pada malam hari.
"Bahkan beberapa anak jalanan yang kami temui mengaku menjadi kurir bagi pengedar narkoba dari negara tetangga Papua Nugini," katanya.
Menurut Ribka, pihaknya belum dapat mendata secara valid berapa banyak jumlah anak jalanan yang ditemui, namun ditaksir sekitar puluhan anak.
"Usia anak jalanan ini berada di kisaran 17 tahun ke bawah atau usia anak sekolah sehingga hal ini sangat memprihatinkan," ujarnya.
Dia menjelaskan anak jalanan tersebut, kini menyebar di wilayah Kota Jayapura khususnya Distrik Abepura dan sulit dideteksi keberadaannya pada siang hari.
"Mereka bergerombol atau mempunyai geng-geng, perlu penyamaran khusus untuk dapat menembus komunitasnya," katanya lagi.
Dia menambahkan diperlukan adanya perhatian khusus bagi anak-anak jalanan ini sehingga mereka dapat dirangkul dan dilepaskan dari kebiasaan jelek yang diterima selama ini dijalani. (Ant)