-->

Maroef Sjamsoeddin

Bos Freeport Dilobi Setya Novanto Yang Mencatut Nama Jokowi-JK

PRESIDEN Direktur (Presdir) PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin kini menjadi sosok yang menjadi buah-bibir, setelah keberaniannya menyerahkan rekaman pembicaraan dengan Ketua DPR RI, Setya Novanto dan pengusaha R ke Menteri ESDM, Sudirman Said. Dari Detic.com dan berabagai sumber, sosok Maroef yang berani mengungkap rekaman pembicaraan pencatutan nama Presiden dan Wapres soal perpanjangan kontrak Freeport itu, juga menjadi cukup penting diketahui public Mimika dan Papua secara umum.

Marsekal Muda (Purn) Maroef Sjamsoeddin, adalah purnawirawan TNI AU dari Korps Pasukan Khas yang lulus dari Akademi Angkatan Udara tahun 1980. Setelah pensiun dari militer, 07 Januari 2015, dan menggantikan Rozik B Soetjipto sebagai Presiden Direktur Freeport Indonesia.

Maroef berasal dari keluarga tentara. Ayahnya seorang tentara, termasuk juga kakaknya, Sjafrie Sjamsoeddin. Selama 34 tahun menjalani karier sebagai prajurit TNI Angkatan Udara, Maroef pernah menjabat sebagai Komandan Skadron 465 Paskhas, Atase Pertahanan RI untuk Brasil, Direktur Kontra Separatis BIN, Sahli Hankam BIN dan Wakil Kepala BIN selama periode 2011-2014.

Setelah pensiun dari militer, pemilik gelar Master of Business Administration dari Jakarta Institute Management Studies ini langsung ditawari menjadi Presdir Freeport Indonesia oleh Chairman of Board Freeport-McMoRan, James Robert Moffett. Memang, Maroef pernah bertugas di Papua menangani kasus di pertambangan Freeport, pada tahun 2011 silam.

Lama tak terdengar sepak terjangnya, kini nama Maroef Sjamsoeddin kembali mencuat setelah Menteri ESDM Sudirman Said melaporkan Setya Novanto ke MKD DPR.  Demikian yang sudah diketahui akibat laporan Menteri ESDM, Sudirman Said, Senin (16/11) ke MKD (Majelis Kehormatan Dewan) DPR atas dugaan pencatutan nama Presiden Jokowi dan Wapres JK untuk meminta saham ke PT Freeport Indonesia. Laporan Sudirman ke MKD disertai transkrip rekaman percakapan Novanto, pengusaha R, dan pimpinan PT Freeport.

Untuk transkrip yang dilaporkan ke MKD, Sudirman Said mengatakan, transkrip tersebut berasal dari rekaman percakapan dalam pertemuan pimpinan PT Freeport dengan Setya Novanto dan pengusaha minyak berinisial R. Pertemuan itu dihelat di sebuah hotel di kawasan Pacific Place, 8 Juni 2015 lalu pada pukul 14.00 hingga 16.00 WIB dan itu merupakan pertemuan ketiga.

Setya Novanto membantah, disebut mencatut nama Presiden Jokowi. Novanto, yang hari ini berkali-kali ditanya wartawan soal isu pencatutan nama Presiden dan Wapres tetap bertahan dengan jawabannya, dirinya tak pernah melakukan pencatutan.

"Yang jelas, saya selaku pimpinan DPR tidak pernah untuk bawa-bawa nama presiden atau mencatut nama Presiden," kata Novanto. (Dtc)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel