Kantong Plastik Berbayar di Jayapura Rp 7000
pada tanggal
Wednesday, February 24, 2016
SAPA (JAYAPURA) – Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Jayapura mewacanakan penerapan penggunaan kantong plastik berbayar untuk masyarakat seharga Rp 5000,- hingga Rp 7000,- per kantong.
“Saya mau itu, Rp 5000 – Rp 7000,- supaya enggan membeli dan membawa plastik dari rumah itu saja,” ujar Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Jayapura, Ketty Keilola, Senin (22/2).
Ketty menampik bahwa hal ini akan menguntungkan para pengusaha yang ada, sebab keinginan pemerintah adalah masyarakat mengurangi penggunaan plastik.
“Jadi jangan lihat ini akan menguntungkan pengusaha. Kalau tak mau beli, ya bawalah kantong sendiri, supaya ada kesadaran masyarakat,” tegasnya.
Ketty menyebutkan dari hampir 1000 meter kubik sampah perhari dan separuhnya menggunakan kantong plastik. Sehingga kebijakan ini akan sangat mengurangi volume sampah dalam penggunaan kantong plastik di Kota Jayapura.
“Kita juga telah lakukan polling kepada masyarakat untuk menentukan harganya. Kita akan sampaikan pada pertemuan dengan Wali Kota Jayapura sebagai dasar peraturan Wali Kota (Perwal) Jayapura yang akan datang,” lanjutnya.
Ketty Keilola menyebutkan kebijakan ini bisa mendorong perspektif noken produksi mama Papua menjadi kantong yang terus dibawa oleh masyarakat.
“Di mama Papua itu ada kantong kecil hingga paling besar yang bisa menjadi kantong belanja,” ujarnya.
Sebanyak 22 kota di. Indonesia serentak memberlakukan sistem kantong plastik berbayar yang dicanangkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) guna mengurangi produksi sampah terutama dari bahan plastik.
“Plastik berbayar sekarang sudah diujicoba oleh 22 kota seperti Jakarta, Bandung, Balikpapan, Makasar, dan Surabaya. Sistemnya diatur oleh pemerintah provinsi hingga kota,” kata Mentri KLHK, Siti Nurbaya pada peringatan hari peduli sampah nasional, Minggu (21/2) lalu. (jubi)
“Saya mau itu, Rp 5000 – Rp 7000,- supaya enggan membeli dan membawa plastik dari rumah itu saja,” ujar Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Jayapura, Ketty Keilola, Senin (22/2).
Ketty menampik bahwa hal ini akan menguntungkan para pengusaha yang ada, sebab keinginan pemerintah adalah masyarakat mengurangi penggunaan plastik.
“Jadi jangan lihat ini akan menguntungkan pengusaha. Kalau tak mau beli, ya bawalah kantong sendiri, supaya ada kesadaran masyarakat,” tegasnya.
Ketty menyebutkan dari hampir 1000 meter kubik sampah perhari dan separuhnya menggunakan kantong plastik. Sehingga kebijakan ini akan sangat mengurangi volume sampah dalam penggunaan kantong plastik di Kota Jayapura.
“Kita juga telah lakukan polling kepada masyarakat untuk menentukan harganya. Kita akan sampaikan pada pertemuan dengan Wali Kota Jayapura sebagai dasar peraturan Wali Kota (Perwal) Jayapura yang akan datang,” lanjutnya.
Ketty Keilola menyebutkan kebijakan ini bisa mendorong perspektif noken produksi mama Papua menjadi kantong yang terus dibawa oleh masyarakat.
“Di mama Papua itu ada kantong kecil hingga paling besar yang bisa menjadi kantong belanja,” ujarnya.
Sebanyak 22 kota di. Indonesia serentak memberlakukan sistem kantong plastik berbayar yang dicanangkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) guna mengurangi produksi sampah terutama dari bahan plastik.
“Plastik berbayar sekarang sudah diujicoba oleh 22 kota seperti Jakarta, Bandung, Balikpapan, Makasar, dan Surabaya. Sistemnya diatur oleh pemerintah provinsi hingga kota,” kata Mentri KLHK, Siti Nurbaya pada peringatan hari peduli sampah nasional, Minggu (21/2) lalu. (jubi)