TNI dan KSB Kontak Tembak di Sinak
pada tanggal
Monday, April 18, 2016
SAPA (JAYAPURA) - Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian membenarkan bahwa pada Jumat (15/4) sore terjadi kontak tembak antara prajurit TNI dengan kelompok sipil bersenjata (KSB) di Sinak, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua.
Dalam kontak tembak itu seorang anggota TNI yakni Sertu Abdus Salam terkena peluru rekoset di bagian kaki sebelah kiri.
"Sertu Abdus Salam hanya terkena rekoset hingga cidera di kaki sebelah kiri," kata Mayjen Siburian kepada Antara di Jayapura, Jumat (15/4) malam.
Ia mengatakan, dari laporan yang diterima diketahui bahwa kontak senjata terjadi sekitar pukul 15.30 WIT, saat pasukan TNI melakukan patroli di sekitar Gunung Yiwe, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak.
Namun, kondisi prajurit TNI yang terkena peluru rekoset cukup stabil dan kini masih di Puskesmas Sinak, dan dijadwalkan Sabtu (16/4) dievakuasi ke Jayapura.
Sebelumnya, 9 Maret 2016, KSB kelompok Yambi mencoba menyerang pekerja jalan yang sedang melakukan pengerjaan jalan poros Mulia-Sinak yang dikerjakan PT Irwan, namun dibalas hingga terjadi kontak senjata.
Manajemen PT Irwan selaku pelaksana pengerjaan jalan meminta bantuan pengamanan dari TNI.
Selanjutnya, 15 Maret 2016, kelompok bersenjata itu kembali menyerang karyawan PT Jayapura Pasifik Permai, anak perusahaan Modern Group yang sedang melakukan pengerjaan jalan Sinak Mulia hingga empat orang pekerja proyek jalan tewas.
Polda Siapkan Pengamanan Pekerja Jalan Transpapua
Sementara saat ini, Polda Papua tengah menyiapkan personil untuk mengamankan para pekerja proyek jalan Transpapua di Sinak dan sekitarnya, di Kabupaten Puncak, yang akan kembali bekerja pada Mei mendatang setelah terhenti akibat insiden penembakan, 15 Maret 2016.
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw, di Jayapura, Jumat (15/4) mengatakan, polisi siap membantu mengamankan para pekerja hingga proyek pembangunan jalan di Sinak itu dapat dituntaskan.
Bahkan, sudah ada 30 anggota polisi yang ditempatkan di kamp karyawan PT Jayapura Pasifik Permai, anak perusahaan Modern Groups.
"Polisi siap mengamankan karyawan yang sedang melaksanakan pembangunan jalan di Sinak dari gangguan kelompok sipil bersenjata," ujar Irjen Waterpauw yang ditemui disela-sela diskusi tentang pelanggaran HAM di Papua.
Ia berjanji akan melakukan pengamanan prima sehingga karyawan dapat mengerjakan pembangunan jalan tanpa gangguan.
"Polisi dan TNI siap membantu mengamankan pembangunan jalan yang menjadi sarana penghubung di pedalaman Papua," kata Waterpauw.
Sementara itu, Kepala Balai Jalan X Papua Osman Marbun secara terpisah mengakui pengerjaan jalan akan kembali dilaksanakan Mei mendatang.
Ruas jalan Sinak Mulia sepanjang 41 kilometer dikerjakan dua perusahaan dari dua ruas yang berbeda yakni dari Mulia-Sinak dikerjakan PT Irwan dan Sinak-Mulia dikerjakan PT Jayapura Pasifik Permai.
Pada 15 Maret 2016, kelompok sipil bersenjata menyerang karyawan PT Jayapura Pasifik Permai hingga menewaskan empat karyawannya. (Ant)
Dalam kontak tembak itu seorang anggota TNI yakni Sertu Abdus Salam terkena peluru rekoset di bagian kaki sebelah kiri.
"Sertu Abdus Salam hanya terkena rekoset hingga cidera di kaki sebelah kiri," kata Mayjen Siburian kepada Antara di Jayapura, Jumat (15/4) malam.
Ia mengatakan, dari laporan yang diterima diketahui bahwa kontak senjata terjadi sekitar pukul 15.30 WIT, saat pasukan TNI melakukan patroli di sekitar Gunung Yiwe, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak.
Namun, kondisi prajurit TNI yang terkena peluru rekoset cukup stabil dan kini masih di Puskesmas Sinak, dan dijadwalkan Sabtu (16/4) dievakuasi ke Jayapura.
Sebelumnya, 9 Maret 2016, KSB kelompok Yambi mencoba menyerang pekerja jalan yang sedang melakukan pengerjaan jalan poros Mulia-Sinak yang dikerjakan PT Irwan, namun dibalas hingga terjadi kontak senjata.
Manajemen PT Irwan selaku pelaksana pengerjaan jalan meminta bantuan pengamanan dari TNI.
Selanjutnya, 15 Maret 2016, kelompok bersenjata itu kembali menyerang karyawan PT Jayapura Pasifik Permai, anak perusahaan Modern Group yang sedang melakukan pengerjaan jalan Sinak Mulia hingga empat orang pekerja proyek jalan tewas.
Polda Siapkan Pengamanan Pekerja Jalan Transpapua
Sementara saat ini, Polda Papua tengah menyiapkan personil untuk mengamankan para pekerja proyek jalan Transpapua di Sinak dan sekitarnya, di Kabupaten Puncak, yang akan kembali bekerja pada Mei mendatang setelah terhenti akibat insiden penembakan, 15 Maret 2016.
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw, di Jayapura, Jumat (15/4) mengatakan, polisi siap membantu mengamankan para pekerja hingga proyek pembangunan jalan di Sinak itu dapat dituntaskan.
Bahkan, sudah ada 30 anggota polisi yang ditempatkan di kamp karyawan PT Jayapura Pasifik Permai, anak perusahaan Modern Groups.
"Polisi siap mengamankan karyawan yang sedang melaksanakan pembangunan jalan di Sinak dari gangguan kelompok sipil bersenjata," ujar Irjen Waterpauw yang ditemui disela-sela diskusi tentang pelanggaran HAM di Papua.
Ia berjanji akan melakukan pengamanan prima sehingga karyawan dapat mengerjakan pembangunan jalan tanpa gangguan.
"Polisi dan TNI siap membantu mengamankan pembangunan jalan yang menjadi sarana penghubung di pedalaman Papua," kata Waterpauw.
Sementara itu, Kepala Balai Jalan X Papua Osman Marbun secara terpisah mengakui pengerjaan jalan akan kembali dilaksanakan Mei mendatang.
Ruas jalan Sinak Mulia sepanjang 41 kilometer dikerjakan dua perusahaan dari dua ruas yang berbeda yakni dari Mulia-Sinak dikerjakan PT Irwan dan Sinak-Mulia dikerjakan PT Jayapura Pasifik Permai.
Pada 15 Maret 2016, kelompok sipil bersenjata menyerang karyawan PT Jayapura Pasifik Permai hingga menewaskan empat karyawannya. (Ant)