Ekonomi Masyarakat Berbasis Lokal Terus Didorong
pada tanggal
Wednesday, February 24, 2016
SAPA (JAYAPURA) – Pemerintah Papua akan terus mendorong pengembangan dan peningkatan taraf ekonomi masyarakat yang berbasis lokal.
Diharapkan dengan membangun struktur perekonomian yang kokoh dan berkelanjutan di seluruh Papua berbasis ekonomi lokal yang mandiri. Dimana pengembangan perekonomian rakyat dengan komoditas yang berorientasi pasar, serta mempunyai nilai jual tinggi dengan fokus perhatian pada pembangunan ekonomi daerah dan ekonomi rakyat yang mencakup pertanian, perkebunan, kelautan dan perikanan, peternakan, kehutanan, perdagangan dan jasa, koperasi dan UKM, industry, penanaman modal serta pertambangan dan energi.
Hal itu dikatakan Gubernur Papua Lukas Enembe melalui Asisten bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi Papua, Drs Elia I Loupatty,MM saat membuka kegiatan Rapat Koordinasi Daerah Penelitian dan Pengembangan se Provinsi Papua tahun 2016 di Hotel Sahid Papua, Entrop, Senin malam (22/2).
Dikatakannya, basis kebijakan diarahkan pada pemberdayaan rakyat melalui peningkatan kapasitas dalam mengelola usaha, yang akhirnya dapat mewujudkan masyarakat Papua yang adil dan sejahtera.
”Kita dorong upaya bersama untuk menciptakan pengelolaan SDA secara terpadu dalam rangka peningkatan pendapatan masyarakat dan perekonomian daerah serta tetap memperhatikan kelestarian serta kesinambungan, sehingga betul-betul pengelolaan dapat dirasakan manfaatnya oleh Orang Asli Papua secara mandiri dan berkelanjutan,”katanya.
Saat ini daerah perlu melakukan penelitian dan pengembangan dimana kegiatan penelitian dan pengembangan perlu didudukan sebagai pilar utama dalam rangkaian pelaksanaan pembangunan. Karena kegiatan ini dapat dilakukan pada perencanaan, pelaksanaan maupun pengawasan pembangunan.
“Berbagai permasalahan yang dijumpai dalam tahapan pelaksanaan pembangunan dapat diketahui dan diberikan solusi, sehingga pembangunan dapat berjalan lancer dan mencapai sasaran yang ditentukan,”harapnya.
Menurut Gubernur melalui Loupatty, dalam kegiatan investasi dan kegiatan usaha, kegiatan penelitian dan pengembangan perlu dilakukan untuk meningkatkan berbagai hal yang mendukung maupun yang menghambat kegiatan investasi dan usaha di Provinsi Papua.
Untuk itu kebijakan daerah yang perlu mendapat dukungan penelitian dan pengembangan diantaranya terwujudnya iklim investasi yang kondusif, tercapainya stabilitas makro ekonomi, meningkatnya kapasitas dan produktivitas koperasi dan UMKM, meningkatkan kapasitas dan produktivitas industry kecil dan menengah.
“Selain itu untuk meningkatkan kinerja dan daya saing BUMD, dalam rangka memperbaiki pelayanannya kepada masyarakat dan memberikan sumbangan terhadap pendapatan daerah,”ucapnya.
Selain itu juga untuk terwujudnya peningkatan dan penyediaan lapangan kerja, terselenggaranya promosi potensi kepariwisataan daerah, terwujudnya pengelolaan SDA secara lestari mendukung peningkatan perekonomian masyarakat, serta meningkatnya pendapatan masyarakat adat pemilik hak ulayat.
Untuk menghadapi tahun investasi Papua, Gubernur mengingatkan hal-hal penting yang harus dibahas dalam rapat tersebut adalah bagaimana mendorong peranan penelitian dan pengembangan dapat menggali dan mengembangankan potensi daerah untuk mendukung tahun investasi Papua termasuk didalamnya pemasaran, regulasi, penguatan kelembagaan, skema pembiayaan dan kebutuhan infrastruktur terutama dalam menghadapi berlakunya MEA .
“Memang produk unggulan daerah dan inovasi teknologi untuk mendukung daya saing daerah termasuk didalamnya pengembangan SIDA (Sistem Inovasi Daerah-red),”tandasnya. (maria fabiola)
Diharapkan dengan membangun struktur perekonomian yang kokoh dan berkelanjutan di seluruh Papua berbasis ekonomi lokal yang mandiri. Dimana pengembangan perekonomian rakyat dengan komoditas yang berorientasi pasar, serta mempunyai nilai jual tinggi dengan fokus perhatian pada pembangunan ekonomi daerah dan ekonomi rakyat yang mencakup pertanian, perkebunan, kelautan dan perikanan, peternakan, kehutanan, perdagangan dan jasa, koperasi dan UKM, industry, penanaman modal serta pertambangan dan energi.
Hal itu dikatakan Gubernur Papua Lukas Enembe melalui Asisten bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi Papua, Drs Elia I Loupatty,MM saat membuka kegiatan Rapat Koordinasi Daerah Penelitian dan Pengembangan se Provinsi Papua tahun 2016 di Hotel Sahid Papua, Entrop, Senin malam (22/2).
Dikatakannya, basis kebijakan diarahkan pada pemberdayaan rakyat melalui peningkatan kapasitas dalam mengelola usaha, yang akhirnya dapat mewujudkan masyarakat Papua yang adil dan sejahtera.
”Kita dorong upaya bersama untuk menciptakan pengelolaan SDA secara terpadu dalam rangka peningkatan pendapatan masyarakat dan perekonomian daerah serta tetap memperhatikan kelestarian serta kesinambungan, sehingga betul-betul pengelolaan dapat dirasakan manfaatnya oleh Orang Asli Papua secara mandiri dan berkelanjutan,”katanya.
Saat ini daerah perlu melakukan penelitian dan pengembangan dimana kegiatan penelitian dan pengembangan perlu didudukan sebagai pilar utama dalam rangkaian pelaksanaan pembangunan. Karena kegiatan ini dapat dilakukan pada perencanaan, pelaksanaan maupun pengawasan pembangunan.
“Berbagai permasalahan yang dijumpai dalam tahapan pelaksanaan pembangunan dapat diketahui dan diberikan solusi, sehingga pembangunan dapat berjalan lancer dan mencapai sasaran yang ditentukan,”harapnya.
Menurut Gubernur melalui Loupatty, dalam kegiatan investasi dan kegiatan usaha, kegiatan penelitian dan pengembangan perlu dilakukan untuk meningkatkan berbagai hal yang mendukung maupun yang menghambat kegiatan investasi dan usaha di Provinsi Papua.
Untuk itu kebijakan daerah yang perlu mendapat dukungan penelitian dan pengembangan diantaranya terwujudnya iklim investasi yang kondusif, tercapainya stabilitas makro ekonomi, meningkatnya kapasitas dan produktivitas koperasi dan UMKM, meningkatkan kapasitas dan produktivitas industry kecil dan menengah.
“Selain itu untuk meningkatkan kinerja dan daya saing BUMD, dalam rangka memperbaiki pelayanannya kepada masyarakat dan memberikan sumbangan terhadap pendapatan daerah,”ucapnya.
Selain itu juga untuk terwujudnya peningkatan dan penyediaan lapangan kerja, terselenggaranya promosi potensi kepariwisataan daerah, terwujudnya pengelolaan SDA secara lestari mendukung peningkatan perekonomian masyarakat, serta meningkatnya pendapatan masyarakat adat pemilik hak ulayat.
Untuk menghadapi tahun investasi Papua, Gubernur mengingatkan hal-hal penting yang harus dibahas dalam rapat tersebut adalah bagaimana mendorong peranan penelitian dan pengembangan dapat menggali dan mengembangankan potensi daerah untuk mendukung tahun investasi Papua termasuk didalamnya pemasaran, regulasi, penguatan kelembagaan, skema pembiayaan dan kebutuhan infrastruktur terutama dalam menghadapi berlakunya MEA .
“Memang produk unggulan daerah dan inovasi teknologi untuk mendukung daya saing daerah termasuk didalamnya pengembangan SIDA (Sistem Inovasi Daerah-red),”tandasnya. (maria fabiola)