Bupati Mimika Resmikan Pembukaan Jalan Banti-Timika
pada tanggal
Thursday, July 21, 2016
Bupati Omaleng saat akan menggunting pita sebagai tanda peresmian pembukaan jalan Banti-Timika - SAPA ALLO |
SAPA (TIMIKA) - Bupati Mimika Eltinus Omaleng , SE meresmikan pembukaan Jalan Banti menuju Timika, di Kampung Opitawak Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua pada Rabu (20/7). Pada kesempatan ini juga digelar acara syukuran alat berat yang nantinya digunakan pada proyek yang menelan anggaran sebesar Rp70 miliar.
Acara ini selain melibatkan masyarakat Banti dan Opitawak, juga dihadiri Asiten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Mimika Drs. Marthen Paiding M.MT, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Ir. Robert Mayaut, M.Si, Kepala Dinas Koperasi dan ekonomi Kreatif Cherly Lumenta, Kepala Bagian Pertanahan, Wakil Ketua II PKK, Perwakilan DPRD, Perwakilan Manajemen PT. Freeport Indonesia, Komandan Koramil Tembagapura, Perwakilan Polsek Tembagapura, Kepala Distrik Tembagapura, Perwakilan Dua Kontraktor Pekerja Jalan Banti Timika, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat.
Sebelum peresmian yang ditandai dengan pengguntingan pita, Bupati Omaleng dalam sambutannya mengatakan bahwa, dirinya secara pribadi serta mewakili semua Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Mimika, mengucapkan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, serta berterimakasih kepada seluruh warga Banti dan Opitakwa yang telah berpartisipasi dalam menyukseskan acara pembukaan jalan dan syukuran alat berat.
Dihadapan ratusan masyarakat yang hadir Omaleng menjelaskan bahwa, pembangunan jalan yang dirintis pemerintah ini untuk kepentingan masyarakat umum dan anak cucu, sehingga harus menyambut baik dengan adanya pengerjaan jalan tersebut .
“Saya harap jangan ada yang melakukan pemalangan lagi terhadap para kontraktor, karena mereka bekerja untuk mempermudah akses masyarakat Banti, Opitawak, Arwanop, sampai Timika. Jangan ada lagi permintaan ganti lahan, karena tidak mungkin pemerintah bisa mengganti semua lahan yang kalian semua miliki,” kata Omaleng sembari memberikan pengertian kepada masyarakat bahwa, pemerintah melalui Dinas Pertanahan dan PU akan memperhitungkan tanaman – tanaman yang terkena dampak dalam penggusuran jalan, tetapi bukan ganti rugi lahan.
Selain itu, Omaleng juga meminta agar masyarakat bisa memahami pesan tokoh agama yakni, bahwa tanah adalah mama, gunung adalah bapa, serta air adalah susu. Menurut Omaleng, istilah tersebut tidak harus diartikan agar anak cucu harus menjual tanah tersebut, tetapi bagaimana anak cucu bisa memanfaatkan sebagaian dari lahan atau tanah peninggalan orang tua, sehingga menjadi bermanfaat.
Omaleng juga mengatakan bahwa, terkait apa yang dipermasalahkan oleh pemilik lahan, serta masyarakat yang lainnya akan diusahakan.
“Kami akan usaha apa yang menjadi permintaan masyarakat yang ingin membangun usaha, serta mengambil bagian dalam pembangunan jalan tersebut,” kata Omaleng.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Ir. Robert Mayaut, M.Si dalam sambutannya mengatakan bahwa, apa yang dilakukan oleh pemerintah adalah yang terbaik bagi masyarakat. Dimana telah membuka akses jalan lintas Banti, Opitawak, Arwanop menuju Timika, maka masyarakat tidak lagi harus menggunakan jalan khusus milik PTFI.
“Ini merupakan program khusus, karena pemerintah sangat kasihan dengan masyarakat Tembaga pura jika turun ke Timika harus menunggu Bus PTFI. Hal ini selain masyarakat yang menunggu, tentunya juga bisa menghambat proses kerja PTFI,” ungkapnya sambil mengajak seluruh masyarakat yang hadir, agar bisa saling memahami.
Dirinya menerangkan bahwa, jika ada persoalan atau proses kerja pemerintah yang tidak berkenan, harus dibicarakan dengan cara baik – baik, sehingga tidak ada lagi permasalahan yang menimbulkan permasalahan besar.
Ia menjelaskan kepada masyarakat bahwa, setiap perjuangan pasti akan ada tantangan dan hambatan.
Sementara itu perwakilan kepala suku Yunus Omabak mengatakan bahwa, pemerintah tidak perlu merasa kaget apabila pemerintah dan PTFI membuka berbagai program kerja diatas tanah Mimika, karena itu semua bertujuan baik, serta kemajuan bagi masyarakat semua.
Yunus mengajak semua masyarakat Banti untuk bisa menjaga keamanan, sehingga proses pembangunan di Banti bisa berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.
“Kita tidak perlu mencurigai apa yang dikerjakan pemerintah dan PTFI, karena membawa kemajuan kita semua. Yang mereka kerjakan ini akan dinikmati oleh seluruh anak cucu kita sampai selamanya,” kata Yunus. (Cr1)
Acara ini selain melibatkan masyarakat Banti dan Opitawak, juga dihadiri Asiten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Mimika Drs. Marthen Paiding M.MT, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Ir. Robert Mayaut, M.Si, Kepala Dinas Koperasi dan ekonomi Kreatif Cherly Lumenta, Kepala Bagian Pertanahan, Wakil Ketua II PKK, Perwakilan DPRD, Perwakilan Manajemen PT. Freeport Indonesia, Komandan Koramil Tembagapura, Perwakilan Polsek Tembagapura, Kepala Distrik Tembagapura, Perwakilan Dua Kontraktor Pekerja Jalan Banti Timika, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat.
Sebelum peresmian yang ditandai dengan pengguntingan pita, Bupati Omaleng dalam sambutannya mengatakan bahwa, dirinya secara pribadi serta mewakili semua Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Mimika, mengucapkan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, serta berterimakasih kepada seluruh warga Banti dan Opitakwa yang telah berpartisipasi dalam menyukseskan acara pembukaan jalan dan syukuran alat berat.
Dihadapan ratusan masyarakat yang hadir Omaleng menjelaskan bahwa, pembangunan jalan yang dirintis pemerintah ini untuk kepentingan masyarakat umum dan anak cucu, sehingga harus menyambut baik dengan adanya pengerjaan jalan tersebut .
“Saya harap jangan ada yang melakukan pemalangan lagi terhadap para kontraktor, karena mereka bekerja untuk mempermudah akses masyarakat Banti, Opitawak, Arwanop, sampai Timika. Jangan ada lagi permintaan ganti lahan, karena tidak mungkin pemerintah bisa mengganti semua lahan yang kalian semua miliki,” kata Omaleng sembari memberikan pengertian kepada masyarakat bahwa, pemerintah melalui Dinas Pertanahan dan PU akan memperhitungkan tanaman – tanaman yang terkena dampak dalam penggusuran jalan, tetapi bukan ganti rugi lahan.
Selain itu, Omaleng juga meminta agar masyarakat bisa memahami pesan tokoh agama yakni, bahwa tanah adalah mama, gunung adalah bapa, serta air adalah susu. Menurut Omaleng, istilah tersebut tidak harus diartikan agar anak cucu harus menjual tanah tersebut, tetapi bagaimana anak cucu bisa memanfaatkan sebagaian dari lahan atau tanah peninggalan orang tua, sehingga menjadi bermanfaat.
Omaleng juga mengatakan bahwa, terkait apa yang dipermasalahkan oleh pemilik lahan, serta masyarakat yang lainnya akan diusahakan.
“Kami akan usaha apa yang menjadi permintaan masyarakat yang ingin membangun usaha, serta mengambil bagian dalam pembangunan jalan tersebut,” kata Omaleng.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Ir. Robert Mayaut, M.Si dalam sambutannya mengatakan bahwa, apa yang dilakukan oleh pemerintah adalah yang terbaik bagi masyarakat. Dimana telah membuka akses jalan lintas Banti, Opitawak, Arwanop menuju Timika, maka masyarakat tidak lagi harus menggunakan jalan khusus milik PTFI.
“Ini merupakan program khusus, karena pemerintah sangat kasihan dengan masyarakat Tembaga pura jika turun ke Timika harus menunggu Bus PTFI. Hal ini selain masyarakat yang menunggu, tentunya juga bisa menghambat proses kerja PTFI,” ungkapnya sambil mengajak seluruh masyarakat yang hadir, agar bisa saling memahami.
Dirinya menerangkan bahwa, jika ada persoalan atau proses kerja pemerintah yang tidak berkenan, harus dibicarakan dengan cara baik – baik, sehingga tidak ada lagi permasalahan yang menimbulkan permasalahan besar.
Ia menjelaskan kepada masyarakat bahwa, setiap perjuangan pasti akan ada tantangan dan hambatan.
Sementara itu perwakilan kepala suku Yunus Omabak mengatakan bahwa, pemerintah tidak perlu merasa kaget apabila pemerintah dan PTFI membuka berbagai program kerja diatas tanah Mimika, karena itu semua bertujuan baik, serta kemajuan bagi masyarakat semua.
Yunus mengajak semua masyarakat Banti untuk bisa menjaga keamanan, sehingga proses pembangunan di Banti bisa berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.
“Kita tidak perlu mencurigai apa yang dikerjakan pemerintah dan PTFI, karena membawa kemajuan kita semua. Yang mereka kerjakan ini akan dinikmati oleh seluruh anak cucu kita sampai selamanya,” kata Yunus. (Cr1)