Proyek ParCIMon di Merauke Berakhir Tahun Ini
pada tanggal
Thursday, June 16, 2016
SAPA (MERAUKE) – Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Guerend mengatakan pihaknya mengakhiri proyek pembangunan hijau berkelanjutan atau Participatory Monitoring by civil society of Lands-Use Planning for Low Esission Development Strategies (ParCIMon) di Kabupaten Merauke akhir tahun ini.
“Proyek ParCIMon berakhir di akhir tahun ini. Tapi kami harap, dari pengetahuan kelompok kerja yang telah dibentuk, proyek ini bisa dilanjutkan,” pinta Vincent di Merauke, Rabu (15/6).
Vincent Guerend didampingi Kepala Kerjasama Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia Franck Viault dan Program Manager Uni Eropa, Giovanni Serritella, berdiskusi dengan Bupati Merauke, Frederikus Gebze di Kantor Bupati Merauke.
Ia berpesan agar Pemkab Merauke melalui visi misinya turut mendukung program pembangunan hijau berkelanjutan itu. Pembangunan ekonomi dan lingkungan harus sejalan, bukan saling menghambat.
“Ini adalah program bidang lingkungan, dan kami harap lewat proyek ini ada kepemilikan lokal, dan masyarakat lokal dapat terlibat dalam pembangunan hijau di daerahnya,” pintanya.
Sudah empat tahun proyek ParCIMon dilaksanakan tiga kabupaten di Papua. Program ini terlaksana berkat kerjasama mitra, yakni Worl Agroforestry Centre (ICRAF), Universitas Brawijaya dan Yayasan Satuan Tugas Pembangunan Rendah Lingkungan Hidup (YALI).
Selanjutnya ia berharap, dukungan kebijakan dari Pemkab Merauke dalam upaya sinkronisasi dan kelanjutan program pembangunan rendah emisi dan rencana aksi penurunan emisi gas rumah kaca di daerah.
“Dan ini sejalan dengan misi Pemda untuk memberdayakan masyarakat lokal,” tambahnya.
Bupati Merauke, Frederikus Gebze mengapresiasi kunjungan Dubes Uni Eropa di Merauke. Meski program ParCIMon bakal berakhir, Pemkab setempat berharap ada program lain yang dapat dilaksanakan di Merauke.
“Terutama menyangkut pendidikan, kesehatan dan sosial budaya masyarakat. Ini sangat kami harapkan ada perhatian dari negara-negara Uni Eropa,” pintanya. (emanuel)
“Proyek ParCIMon berakhir di akhir tahun ini. Tapi kami harap, dari pengetahuan kelompok kerja yang telah dibentuk, proyek ini bisa dilanjutkan,” pinta Vincent di Merauke, Rabu (15/6).
Vincent Guerend didampingi Kepala Kerjasama Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia Franck Viault dan Program Manager Uni Eropa, Giovanni Serritella, berdiskusi dengan Bupati Merauke, Frederikus Gebze di Kantor Bupati Merauke.
Baca Juga
Ia berpesan agar Pemkab Merauke melalui visi misinya turut mendukung program pembangunan hijau berkelanjutan itu. Pembangunan ekonomi dan lingkungan harus sejalan, bukan saling menghambat.
“Ini adalah program bidang lingkungan, dan kami harap lewat proyek ini ada kepemilikan lokal, dan masyarakat lokal dapat terlibat dalam pembangunan hijau di daerahnya,” pintanya.
Sudah empat tahun proyek ParCIMon dilaksanakan tiga kabupaten di Papua. Program ini terlaksana berkat kerjasama mitra, yakni Worl Agroforestry Centre (ICRAF), Universitas Brawijaya dan Yayasan Satuan Tugas Pembangunan Rendah Lingkungan Hidup (YALI).
Selanjutnya ia berharap, dukungan kebijakan dari Pemkab Merauke dalam upaya sinkronisasi dan kelanjutan program pembangunan rendah emisi dan rencana aksi penurunan emisi gas rumah kaca di daerah.
“Dan ini sejalan dengan misi Pemda untuk memberdayakan masyarakat lokal,” tambahnya.
Bupati Merauke, Frederikus Gebze mengapresiasi kunjungan Dubes Uni Eropa di Merauke. Meski program ParCIMon bakal berakhir, Pemkab setempat berharap ada program lain yang dapat dilaksanakan di Merauke.
“Terutama menyangkut pendidikan, kesehatan dan sosial budaya masyarakat. Ini sangat kami harapkan ada perhatian dari negara-negara Uni Eropa,” pintanya. (emanuel)