-->

Mubes Keluarga Wama - Alma Ditutup Dengan Ibadah

SAPA (TIMIKA) – Musyawarah Besar (Mubes) Keluarga Wakerkwa-Magai, Alom-Magai (Wama - Alma) yang  dilaksanakan sejak Senin (27/6) di Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII) Jemaat Getsemani Utikini Baru (SP 12), dinyatakan berakhir pada Rabu (29/6). Penutupan Mubes ini ditutup dengan ibadah bersama, yang diisi dengan nyanyi puji-pujian pertanda sebagai rasa syukur.

Sebelum ibadah penutupan Mubes Keluarga besar Wakerkwa ini masih berlanjut dengan pembahasan empat komisi yang telah dibentuk pada Selasa (28/6).

Intelektual Muda Mimika dari Marga Wakerkwa Dr. Hans Wakerkwa, M.Si mengatakan, Mubes ini membentuk empat komisi, yang membahas tentang refleksi masuknya Injil di Papua dan ke Pegunungan Tengah, refleksi tentang kebiasaan bayar kepala atas peperangan, bayar kepala atas kematian (Inggo Wanggo), pembayaran Mas Kawin, dan tentang arti penting adanya sebua wadah yang bisa merangkul sesama secara terorganisir.

“ Dengan adanya Mubes ini, maka semua generasi muda Wakerkwa dibawa kembali ke ajaran nenek moyang dahulu, yang semua ajarannya tentang kebaikan,”katanya.

Hans mengharapkan kepada semua peserta Mubes bisa menjadi lebih memaknai arti penting dari sebua kebersamaan, sehingga tidak ada lagi yang memilih hidup atau mengambil keputusan dalam hal apa pun secara sendiri – sendiri.

“Kami sebagai panitia sangat bersyukur semua keluarga kami bisa berkumpul, dalam rekonsiliasi yang kami buat. Mereka sangat setuju dengan apa yang telah kami buat, semoga mereka bisa melanjutkan apa yang kami diskusikan di tempat ini, unutk dibagikan kepada saudar – saudara yang lain yang tidak sempat hadir. Setelah selesai Mubes ini, kami harapkan agar setiap individu bisa menjadi pewarta kebaikan kepada orang lain,”

Hal yang berbeda diungkapkan oleh Sedi Magai. Dirinya menerangkan, bahwa Mubes Keluarga seperti ini juga bisa dilakukan oleh siapa pun. Ia menjelaskan bahwa yang dibicarakan dalam mubes ini adalah kebaikan, bukan untuk tujuan yang merugikan. Menurut Dia, Mubes ini merupakan jalan untuk merangkul semua keluarga yang tinggal berjauhan, serta dipakai sebagai kesempatan untuk saling menyadarkan. Dirinya pun menambahkan, bahwa mubes ini juga bertujuan untuk merangkul, memberikan kenyamanan bagi diri masing –masing keluarga besar kami.

“Suku – suku lain juga bisa membentuk konferensi seperti ini asalkan bertujuan kebaikan, kemudian bisa menunjukan bahwa, suku atau marga kita juga bisa berbuat baik dan berguna bagi pembangunan Mimika,”Ungkap Sedy yang juga sebagai karyawan PTFI ini. (Cr1)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel