Masalah Klasik Masih Menghantui RSUD Dok II
pada tanggal
Saturday, June 11, 2016
SAPA (JAYAPURA) - Pansus RSUD Dok II yang dibentuk DPR Papua terus berupaya menggeneralisir berbagai permasalah di rumah sakit Pemerintah Papua itu. Berbagai masalah klasik jadi temuan Pansus yang dipimpin anggota Komisi V DPR Papua, Jack Kamasan Komboy.
Jack mengatakan, salah satu masalah di RSUD Dok II yang ditemukan pihaknya berkaitan erat dengan pelayanan dan fasilitas penunjang untuk kenyamanan pasien.
"Masih masalah klasik. Masih berkaitan dengan pelayanan dan fasilitas penunjang untuk pasien. Misalnya saja listrik, pendingin ruangan, sirkulasi udara dalam ruangan pasien dan lainnya. Sudah banyak yang tak berfungsi. Selain itu masih ada pasien yang membawa air dari rumah," kata Jack kepada Sapa, Jumat (10/6).
Menurutnya, kondisi itu tentu disayangkan. Apalagi RSUD Dok II itu sudah ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan nasional. Tentu semua hal harus dibenahi. Apalagi hingga kini masyarakat masih mengeluhkan berbagai hal.
"Ini karena koordinasi tak berjalan baik antar para pimpinan dan orang-orang dibawanya. Selain itu, SDM yang ada di RSUD Dok II ada 840 orang. Namun hingga kini masih mengeluh kekurangan tenaga medis," ucapnya.
Hal yang sama dikatakan anggota Pansus RSUD Dok II Jayapura, Ignasius W Mimin. Menurutnya, hasil temuan, kebanyakan pegawai di RSUD Dok II Jayapura merupakan pegawai non medis.
"Kami akan menseriusi berbagai temuan itu. Terutama terkait pelayanan kepada masyarakat," kata Mimin.
Katanya, RSUD Dok II perlu banyak pembenahan. Namun tak bisa serta merta. Butuh waktu. Perlahan. Pansus DPR Papua akan fokus untuk membehani pelayanan kesehatan.
"Kami akan merekomendasikan berbagai temuan ke pihak pemerintah setempat. Kami masih memiliki masa kerja beberapa waktu kedepan. Kami terus berupaya berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait," ucapnya. (Arjun)
Jack mengatakan, salah satu masalah di RSUD Dok II yang ditemukan pihaknya berkaitan erat dengan pelayanan dan fasilitas penunjang untuk kenyamanan pasien.
"Masih masalah klasik. Masih berkaitan dengan pelayanan dan fasilitas penunjang untuk pasien. Misalnya saja listrik, pendingin ruangan, sirkulasi udara dalam ruangan pasien dan lainnya. Sudah banyak yang tak berfungsi. Selain itu masih ada pasien yang membawa air dari rumah," kata Jack kepada Sapa, Jumat (10/6).
Menurutnya, kondisi itu tentu disayangkan. Apalagi RSUD Dok II itu sudah ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan nasional. Tentu semua hal harus dibenahi. Apalagi hingga kini masyarakat masih mengeluhkan berbagai hal.
"Ini karena koordinasi tak berjalan baik antar para pimpinan dan orang-orang dibawanya. Selain itu, SDM yang ada di RSUD Dok II ada 840 orang. Namun hingga kini masih mengeluh kekurangan tenaga medis," ucapnya.
Hal yang sama dikatakan anggota Pansus RSUD Dok II Jayapura, Ignasius W Mimin. Menurutnya, hasil temuan, kebanyakan pegawai di RSUD Dok II Jayapura merupakan pegawai non medis.
"Kami akan menseriusi berbagai temuan itu. Terutama terkait pelayanan kepada masyarakat," kata Mimin.
Katanya, RSUD Dok II perlu banyak pembenahan. Namun tak bisa serta merta. Butuh waktu. Perlahan. Pansus DPR Papua akan fokus untuk membehani pelayanan kesehatan.
"Kami akan merekomendasikan berbagai temuan ke pihak pemerintah setempat. Kami masih memiliki masa kerja beberapa waktu kedepan. Kami terus berupaya berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait," ucapnya. (Arjun)