Festival Musik dan Tarian di Perbatasan RI-PNG di Skouw
pada tanggal
Wednesday, June 22, 2016
SAPA (JAYAPURA) - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar Festival musik dan Tarian di perbatasan RI-PNG, yakni di Skouw, Kota Jayapura, Selasa.
"Festival ini diadakan untuk mengundang warga PNG untuk lebih sering mengunjungi Indonesia," ujar Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar Ratna Suranti, di Jayapura, Selasa.
Ia mengatakan, festival itu juga diramaikan dengan lomba menganyam rambut dan menyusun pinang.
Ia memandang kebudayaan yang ada di kawasan perbatasan RI-PNG itu memiliki kekhasannya tersendiri sehingga bisa dijadikan daya tarik bagi wisatawan asing.
"Indonesia memiliki potensi budaya yang besar untuk budaya. Kami akan bekerja lebih keras dan lebih mendukung promosi pariwisata," kata Ratna.
Sementara Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano bertutur bila pelaksanaan festival yang digelar di pasar perbatasan itu dilaksanakan untuk peningkatan promosi pariwisata nasional sekaligus untuk memperkenalkan tari tradisional yang ada di Kota Jayapura.
"Pariwisata merupakan sektor andalan Kota Jayapura yang terus diupayakan pengembangannya," kata Mano yang akan mengakhiri masa jabatannya pada 21 Juli 2016.
Ia pun menilai pemerintah pusat kini telah sangat serius menggairahkan dunia pariwisata nasional, termasuk juga di Kota Jayapura yang memiliki banyak kekayaan budaya yang bisa ditawarkan kepada wisatawan.
"Ini bentukan dorongan moril dari Kemenpar untuk lebih mempromosikan wisata Papua ke luar, khususnya ke kawasan pasifik," kata dia.
Wali Kota Vanimo, Papua Nugini, Jerry Kina memandang pelaksanaan Festival Perbatasan di SKouw, Kota Jayapura pada 21 Juni 2016, dapat mempererat tali persaudaraan antarkedua negara, khususnya untuk masyarakat Papua dan Papua Nugini (PNG).
"Ini adalah hal baru dan saya sangat senang bahwa ini adalah bagian baru untuk kerja sama dua negara," ujarnya di Jayapura, Selasa.
Ia melihat festival perbatasan merupakan bentuk dari pendekatan kebudayaan untuk mempererat tali persaudaraan kedua negara, dan hal tersebut dianggap dapat dicontoh.
"Budaya sangat penting untuk hubungan masyarakat di Papua Nugini dan Indonesia, dan kerja sama pariwisata kami sangat bagus dan kami saling mempromosikan," kata dia.
"Kami biasa membawa tim voli dan sepak bola dari Papua sehingga kebersamaan itu terus terjalin. Kami juga akan membuat festival yang sama, dan Indonesia yang pertama melakukannya, ini membuat saya senang," sambung Kina.(ant)
"Festival ini diadakan untuk mengundang warga PNG untuk lebih sering mengunjungi Indonesia," ujar Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar Ratna Suranti, di Jayapura, Selasa.
Ia mengatakan, festival itu juga diramaikan dengan lomba menganyam rambut dan menyusun pinang.
Ia memandang kebudayaan yang ada di kawasan perbatasan RI-PNG itu memiliki kekhasannya tersendiri sehingga bisa dijadikan daya tarik bagi wisatawan asing.
"Indonesia memiliki potensi budaya yang besar untuk budaya. Kami akan bekerja lebih keras dan lebih mendukung promosi pariwisata," kata Ratna.
Sementara Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano bertutur bila pelaksanaan festival yang digelar di pasar perbatasan itu dilaksanakan untuk peningkatan promosi pariwisata nasional sekaligus untuk memperkenalkan tari tradisional yang ada di Kota Jayapura.
"Pariwisata merupakan sektor andalan Kota Jayapura yang terus diupayakan pengembangannya," kata Mano yang akan mengakhiri masa jabatannya pada 21 Juli 2016.
Ia pun menilai pemerintah pusat kini telah sangat serius menggairahkan dunia pariwisata nasional, termasuk juga di Kota Jayapura yang memiliki banyak kekayaan budaya yang bisa ditawarkan kepada wisatawan.
"Ini bentukan dorongan moril dari Kemenpar untuk lebih mempromosikan wisata Papua ke luar, khususnya ke kawasan pasifik," kata dia.
Wali Kota Vanimo, Papua Nugini, Jerry Kina memandang pelaksanaan Festival Perbatasan di SKouw, Kota Jayapura pada 21 Juni 2016, dapat mempererat tali persaudaraan antarkedua negara, khususnya untuk masyarakat Papua dan Papua Nugini (PNG).
"Ini adalah hal baru dan saya sangat senang bahwa ini adalah bagian baru untuk kerja sama dua negara," ujarnya di Jayapura, Selasa.
Ia melihat festival perbatasan merupakan bentuk dari pendekatan kebudayaan untuk mempererat tali persaudaraan kedua negara, dan hal tersebut dianggap dapat dicontoh.
"Budaya sangat penting untuk hubungan masyarakat di Papua Nugini dan Indonesia, dan kerja sama pariwisata kami sangat bagus dan kami saling mempromosikan," kata dia.
"Kami biasa membawa tim voli dan sepak bola dari Papua sehingga kebersamaan itu terus terjalin. Kami juga akan membuat festival yang sama, dan Indonesia yang pertama melakukannya, ini membuat saya senang," sambung Kina.(ant)