Pemprov Apresiasi Festival Danau Sentani (FDS) 2016
pada tanggal
Wednesday, June 22, 2016
![]() |
Bupati Jayapura MAthisu Awoitou dan Wagub Papua Klemen Tinal - ISTIMEWA |
SAPA (JAYAPURA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mengapresiasi Pemerintah Kabupaten (pemkab) Jayapura yang cukup konsisten menyelenggarakan Festival Danau Sentani (FDS) setiap tahun hingga even kesembilan pada 2016.
"Pemprov menilai FDS perlahan tapi pasti trennya selalu naik, ada yang muncul lalu tenggelam. Kami yakin FDS akan tetap eksis dan memberikan dalam dunia pariwisata," ujar Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal, di Jayapura, Senin.
Ia menyebut penyelenggaraan FDS bisa memberi kesan positif kepada para pengunjung yang masuk ke Papua karena lokasi penyelenggaraannya merupakan pintu masuk bagi provinsi yang letaknya paling timur di Indonesia.
"FDS juga mempunyai peran strategis karena ini ada di Kabupaten Jayapura yang merupakan wajah Provinsi Papua. Karena itu jadi tanggung jawab kita bersama untuk mensukseskan FDS," kata dia.
Klemen pun berharap agar setiap pengunjung yang datang ke FDS bisa mendapatkan kesan baik dan membantu mempromosikan keindahan budaya dan alam Papua kepada dunia luar.
"Danau sentani nomor satu terluas di Papua dan yang paling populer. Kita harap empat hari ke depan, banyak hal yang kita lakukan, dan semoga para tamu bisa mendapatkan sesuatu yang bisa mereka bagikan ke masyarakat luas," ujarnya lagi.
Sementara Bupati Jayapura, Mathias Awaitouw mengharapkan pemerintah pusat mengembangkan Danau Sentani sehingga menjadi daerah wisata bertaraf internasional seperti yang diprioritaskan pada Danau Toba, Sumatera Utara, dengan rencana anggaran hingga Rp21 triliun.
"Sebagaimana Danau Toba yang telah menjadi prioritas pembangunan pariwisata melalui lima kementerian dengan dana Rp21 triliun, kami berharap Danau Sentani mendapat perhatian yang sama," ujarnya di Jayapura, Senin.
Ia berpendapat, potensi kepariwisataan Danau Sentani sangat tinggi sehingga Pemkab Jayapura telah memulai inisiatif dengan mulai membebaskan areal wisata Kalkote, Danau Sentani.
"Kami sekarang sudah bebaskan kawasan ini hingga tiga hektare sehingga pemerintah bisa dengan mudah menggelar kegiatan wisata di Kalkote," kata dia.
Sebelumnya, Awaitouw mengundang investor untuk ikut menyelenggarakan Festival Danau Sentani (FDS) yang tiap tahun rutin diadakan di kawasan wisata Kalkote, Kabupaten Jayapura.
"Ini sudah sembilan kali diadakan, kami berharap ada pihak yang berminat menginvestasikan dan sama-sama bekerja dengan masyarakat adat di sekitar kawasan ini," ujarnya.
Penyelenggaraan FDS IX diagendakan berlangsung pada 19-23 Juni 2016, menampilkan puluhan seni dan budaya tradisional Jayapura. Pengunjung juga diberi kesempatan untuk melakukan tur ke sejumlah kampung di kawasan Danau Sentani.
Hadir dalam pembukaan FDS IX 2016, Sekda Provinsi Sandawn, Papua Nugini, Wakil Gubernur Papua, Kepala BNN Papua, Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Multi Kultur. (ant)
"Pemprov menilai FDS perlahan tapi pasti trennya selalu naik, ada yang muncul lalu tenggelam. Kami yakin FDS akan tetap eksis dan memberikan dalam dunia pariwisata," ujar Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal, di Jayapura, Senin.
Ia menyebut penyelenggaraan FDS bisa memberi kesan positif kepada para pengunjung yang masuk ke Papua karena lokasi penyelenggaraannya merupakan pintu masuk bagi provinsi yang letaknya paling timur di Indonesia.
"FDS juga mempunyai peran strategis karena ini ada di Kabupaten Jayapura yang merupakan wajah Provinsi Papua. Karena itu jadi tanggung jawab kita bersama untuk mensukseskan FDS," kata dia.
Klemen pun berharap agar setiap pengunjung yang datang ke FDS bisa mendapatkan kesan baik dan membantu mempromosikan keindahan budaya dan alam Papua kepada dunia luar.
"Danau sentani nomor satu terluas di Papua dan yang paling populer. Kita harap empat hari ke depan, banyak hal yang kita lakukan, dan semoga para tamu bisa mendapatkan sesuatu yang bisa mereka bagikan ke masyarakat luas," ujarnya lagi.
Sementara Bupati Jayapura, Mathias Awaitouw mengharapkan pemerintah pusat mengembangkan Danau Sentani sehingga menjadi daerah wisata bertaraf internasional seperti yang diprioritaskan pada Danau Toba, Sumatera Utara, dengan rencana anggaran hingga Rp21 triliun.
"Sebagaimana Danau Toba yang telah menjadi prioritas pembangunan pariwisata melalui lima kementerian dengan dana Rp21 triliun, kami berharap Danau Sentani mendapat perhatian yang sama," ujarnya di Jayapura, Senin.
Ia berpendapat, potensi kepariwisataan Danau Sentani sangat tinggi sehingga Pemkab Jayapura telah memulai inisiatif dengan mulai membebaskan areal wisata Kalkote, Danau Sentani.
"Kami sekarang sudah bebaskan kawasan ini hingga tiga hektare sehingga pemerintah bisa dengan mudah menggelar kegiatan wisata di Kalkote," kata dia.
Sebelumnya, Awaitouw mengundang investor untuk ikut menyelenggarakan Festival Danau Sentani (FDS) yang tiap tahun rutin diadakan di kawasan wisata Kalkote, Kabupaten Jayapura.
"Ini sudah sembilan kali diadakan, kami berharap ada pihak yang berminat menginvestasikan dan sama-sama bekerja dengan masyarakat adat di sekitar kawasan ini," ujarnya.
Penyelenggaraan FDS IX diagendakan berlangsung pada 19-23 Juni 2016, menampilkan puluhan seni dan budaya tradisional Jayapura. Pengunjung juga diberi kesempatan untuk melakukan tur ke sejumlah kampung di kawasan Danau Sentani.
Hadir dalam pembukaan FDS IX 2016, Sekda Provinsi Sandawn, Papua Nugini, Wakil Gubernur Papua, Kepala BNN Papua, Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Multi Kultur. (ant)