-->

Pemprov Targetkan Angka Kemiskinan Turun 25 Persen

Kepala BAPPEDA Provinsi Papua Muhammad Musa’ad 
SAPA (JAYAPURA) – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerag (BAPPEDA) Provinsi Papua Muhammad Musa’ad kepada wartawan di kantor Gubernur belum lama ini di Jayapura menjelaskan, Pemerintah Provinsi Papua menargetkan penurunan angka kemiskinan 25 persen pada  tahun 2018 namun target pusat 22 persen untuk nasional.

 “Jadi target kita lebih optimis lagi. Sementara target pusat lebih besar berarti pusat harus menopang kita untuk menurunkan angka kemiskinan di Papua,” harapnya.

Dijelaskannya, sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Papua jumlah penduduk  miskin di Papua sampai tahun 2015 sebesar 28,7 persen dan Papua merupakan provinsi tertinggi di Indonesia.

Penurunan angka kemiskinan di Papua tidak hanya dengan membuat program atau kegiatan, tetapi harus didukung dengan anggaran.

Sebab, jangan sampai target penurunan angka kemiksinan di Bumi Cenderawasih cukup besar. Akan tetapi tidak ada pengucuran anggaran dari pemerintah pusat.

“Jangan sampai targetnya sangat optimis, tetapi uangnya tidak optimis, hal ini yang kita sampaikan kepada pemerintah pusat,”ucapnya.
Dikatakannya, target penurunan angka kemiskinan pemerintah pusat lebih besar jika dibanding target Papua.

“Target RPJMN sebenarnya sedikit diatas yang kita tetapkan di RPJMD. Target kita di RPJMD merupakan asusmsi atau kemampuan kita, sementara target RPJMN lebih besar karena asumsinya target nasional,”terangnya.

Sebelumnya, Kepala BPS Provinsi Papua Johanes de Brito Priyono mengungkapkan, kemiskinan penduduk Papua masih tertinggi di Indonesia. Minimnya infrastruktur terkait pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat menjadi penyebab. Data yang akurat diperlukan pemerintah untuk membangun masyarakat Papua.

“Mudah-mudahan ini menjadi kiat kita untuk membangun Papua mulai dari data,” harap Johanes. 

Diakuinya, tingkat pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat merupakan barometer BPS dalam mengukur tingkat kemiskinan orang atau keluarga. Semakin tinggi tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat suatu kabupaten/kota diharapkan semakin sejahtera masyarakatnya. 
Inilah yang membuat orang/keluarga bisa keluar dari garis kemiskinan.(Maria Fabiola) 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel