Pedagang Minta Satukan Pasar Ikan
pada tanggal
Friday, May 20, 2016
SAPA (TIMIKA) - Para pedagang ikan yang berjualan ikan di sekitar Kompleks Pasar Sentral Timika meminta kepada pemerintah agar pasar ikan yang selama ini terbagi dalam tiga lokasi berbeda di Pasar Sentral agar dapat dijadikan menjadi satu tempat.
Sebab dengan dibaginya pasar ikan ini para pedagang ikan beku yang selama ini bersaing dan mengalami penurunan penghasilan dapat menjalin usaha dalam satu lokasi yang ideal.
“Pasar ikan yang berada dilokasi Pasar Sentral ini sudah tiga tempat,karena tempat utama adalah pedagang ikan beku yang setiap hari berjaulan di Pasar ikan menggunakan fasilitas pemerintah yang sudah tersedia. Sedangkan dua lokasi penjual ikan lagi yaitu berada di pinggir jalan yang mulai beraktifitas dari jam 15.00 WIT itu sudah mulai berjualan sehingga mengakibatkan pedagang ikan beku mengalami penurunan omset harian," kata pedagang Mama Odi kepada Salam Papua di Pasar Sentral Rabu (18/5).
Menurut dia, bukan saja pendapatan pedagang ikan beku menurun namun berakibat juga pada pedagang sembako dan pedagang yang menjual kebutuhan sehari-hari. Hal ini sudah terlihat lama bahkan sudah pernah ada tatap muka bersama dengan anggota DPRD Mimika baru-baru ini terkait dengan pedagang yang berjualan di pinggir jalan lokasi Pasar Sentral namun belum ada tindak lanjut sampai saat ini.
Karena setahu para pedagang pasar yang diluar hanya pasar malam khusus untuk sayur namun sudah dijual segala jenis kebutuhan sampai dengan ikan.
“Sehingga mewakili semua pedagang yang berjualan ikan maupun kebutuhan pokok sehari-hari di dalam Pasar Sentral ini kami menghimbau agar dalam waktu dekat ini pemerintah Mimika bisa dapat melakukan pemantauan terhadap penjualan ikan yang diluar dari lokasi pasar ikan Pasar Sentral ini karena bagi kami sangat merugikan,” jelasnya.
Selain pedagang ikan yang berjualan di luar apakah dapat izin atau tidak kami tidak tahu,selain itu apa mereka bayar retribusi pasar dan sampah apa tidak,karena selama ini dua retribusi ini aktif kami para pedagang melakukan pembayaran setiap hari. (Maurits Sakbal)
Sebab dengan dibaginya pasar ikan ini para pedagang ikan beku yang selama ini bersaing dan mengalami penurunan penghasilan dapat menjalin usaha dalam satu lokasi yang ideal.
“Pasar ikan yang berada dilokasi Pasar Sentral ini sudah tiga tempat,karena tempat utama adalah pedagang ikan beku yang setiap hari berjaulan di Pasar ikan menggunakan fasilitas pemerintah yang sudah tersedia. Sedangkan dua lokasi penjual ikan lagi yaitu berada di pinggir jalan yang mulai beraktifitas dari jam 15.00 WIT itu sudah mulai berjualan sehingga mengakibatkan pedagang ikan beku mengalami penurunan omset harian," kata pedagang Mama Odi kepada Salam Papua di Pasar Sentral Rabu (18/5).
Menurut dia, bukan saja pendapatan pedagang ikan beku menurun namun berakibat juga pada pedagang sembako dan pedagang yang menjual kebutuhan sehari-hari. Hal ini sudah terlihat lama bahkan sudah pernah ada tatap muka bersama dengan anggota DPRD Mimika baru-baru ini terkait dengan pedagang yang berjualan di pinggir jalan lokasi Pasar Sentral namun belum ada tindak lanjut sampai saat ini.
Karena setahu para pedagang pasar yang diluar hanya pasar malam khusus untuk sayur namun sudah dijual segala jenis kebutuhan sampai dengan ikan.
“Sehingga mewakili semua pedagang yang berjualan ikan maupun kebutuhan pokok sehari-hari di dalam Pasar Sentral ini kami menghimbau agar dalam waktu dekat ini pemerintah Mimika bisa dapat melakukan pemantauan terhadap penjualan ikan yang diluar dari lokasi pasar ikan Pasar Sentral ini karena bagi kami sangat merugikan,” jelasnya.
Selain pedagang ikan yang berjualan di luar apakah dapat izin atau tidak kami tidak tahu,selain itu apa mereka bayar retribusi pasar dan sampah apa tidak,karena selama ini dua retribusi ini aktif kami para pedagang melakukan pembayaran setiap hari. (Maurits Sakbal)