-->

Aparat Diserang Panah Saat Menghalau Konflik di Kwamki Lama

SAPA (TIMIKA) – Aparat Kepolisian dari satuan Brimob Detasemen B Pelopor Polda Papua, mendapat serangan dan terkena busur panah. Hal ini terjadi ketika aparat berupaya menghalau pergerakan warga dari kubu bawah yang saat itu tengah melakukan penyerangan terhadap warga dari kubuh atas.

Pasca dibakarnya jenazah korban almarhum Jakson Komangal (18) yang merupakan korban pembunuhan di Kwamki Lama oleh OTK dengan menggunakan anak panah, situasi kembali memanas antar kelompok Atimus Komangal atau kubuh bawah, dengan kelompok Hosea Ongomang atau kubuh atas. Jenazah korban Jakson Komangal turut dibakar pada lokasi dibakarnya jenazah dari almarhum Fredy Kiwak (26), korban luka panah pada konflik perang antara kelompok Hosea Ongomang dengan Atimus Komangal beberapa tahun silam. Fredy Kiwak meninggal sebelum menjalankan operasi pengangkatan bagian anak panah yang masih bersarang ditubuhnya pada Minggu (8/5) dini hari, selanjutnya dibakar melalui prosesi adat pada Senin (9/5) siang di Kwamki Lama.

Usai melakukan pembakaran terhadap jenazah jakson Komangal, warga dari kubuh bawah melakukan penyerangan balasan menuju ke arah kubuh atas. Saat penyerangan berlangsung, aparat dari Polres Mimika bersama satuan Brimob Detasemen B Pelopor Polda Papua melakukan penghadangan, dengan maksud agar kedua kubuh tidak terlibat bentrok perang dan menimbulkan adanya korban jiwa. Namun sayangnya ketika aparat berada ditengah-tengah dari kedua kubuh, aparat malah diserang oleh warga dari kubuh bawah dengan menggunakan busur panah.

“Selesai prosesi pembakaran jenazah mereka ingin membalas, dari kubuh bawah ingin membalas lagi kemudian kita halau, dan ada busur panah yang mengenai anggota kita dari Brimob, tapi untung anggota kita pakai rompi kemudian anggota kita memukul mundur mereka,” jelas Kapolres Mimika, AKBP Yustanto Mujiharso, saat berada dilokasi kejadian.

Sementara itu kapolres juga mengatakan bahwa warga dari kubuh atas tidak melakukan penyerangan kepada warga di kubuh bawah, warga kubuh atas hanya berjaga-jaga ditempat untuk mengantisipasi adanya serangan dari kubuh bawah.

“Dari kubuh atas sudah coolling down (tenang-red), kita harapkan yang dari kubuh bawah juga demikian. Kita himbau kepada masyarakat jangan sampai terkesan termakan isu provokatif,” katanya.

Untuk mengantisipasi adanya konflik yang berkepanjangan di Kwamki Lama, aparat gabungan telah dikerahkan dan saat ini masih berjaga-jaga di sekitar lokasi bentrok.

“Personil yang dikerahkan dari Brimob ada 40, dari Polres ada 80, kemudian dari TNI juga ada satu regu,” ujar Kapolres. (Saldi Hermanto)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel