Ratusan Personil TNI – Polri Amankan Konflik
pada tanggal
Thursday, May 12, 2016
SAPA (TIMIKA) - Untuk meredam aksi saling serang antara dua kelompok di Kampung Landu Mekar Distrik Kwamki Narama Timika, yang terjadi pada Rabu (5/11).
Kapolres Mimika AKBP Yustanto Mujiharso, S.IK., M.SI menurunkan ratusan personil gabungan TNI dan Polri. Kedua kubu yang bertikai adalah buntut dari peperangan antara kubu Atimus Komangal dan Kubu Hosea Ongomang beberapa tahun lalu.
“ Kita berupaya untuk meredam dengan menerjunkan personil dari TNI dan Polri dan Brimob. Kita berharap agar kedua kubu segera mengakhiri konflik,” kata Kapolres Mimika AKBP Yustanto Mujiharso, kepada Salam Papua di Distrik Kwamki Narama, Rabu (5/11).
Kapolres mengatakan, aparat keamanan gabungan TNI – Polri ditempatkan diantara dua kelompok yang bertikai. Hal ini dilakukan agar keduanya tidak saling serang yang tentunya dapat menyebabkan kerugian antara mereka sendiri.
“ Kita tempatkan mereka ditengah tengah agar bisa menghindari konflik pecah diantara dua kubu,” katanya.
Selain itu tampak petugas dengan menggunakan mobil, sambil menggunakan pengeras suara menghimbau kepada para warga setempat untuk menghentikan konflik.
Konflik ini terjadi karena pada Rabu (11/5) seorang pemuda bernama Jackson Komagal meninggal dengan 8 luka bekas panah. Jackson dibunuh pada saat pergi ke jalan Freeport lama.
Seorang saksi yang melihat saat Jackson pergi itu mengatakan bahwa sekitar jam 9.30 Jackson mendapata telepon dari istrinya untuk segera mengambilkan minum. Kemudian korban langsung menyalakan sepeda motornya dan pergi saat itu juga. Tak berselang lama seorang warga datang dan member tahu bahwa Jackson telah dibunuh di tengah jalan.
Setelah itu, keluarga Jackson langsung menuju ke tempat kejadian perkara (TKP) dan mengangkat jenasahnya untuk kembali ke rumah. Terlihat isak tangis dari mama-mama yang merasa terpukul atas kematian Jackson. Selang beberapa saat, jenazah korban langsung dikebumikan secara adat dengan cara dibakar.
Proses pembakaran jenazah ini diakukan pada hari yang sama Rabu (11/5). Seusai pembakaran jenazah ini kubu dari Atimus Komagal berkumpul dan terjadilah konflik antara ke dua belah pihak.(CR2)
Kapolres Mimika AKBP Yustanto Mujiharso, S.IK., M.SI menurunkan ratusan personil gabungan TNI dan Polri. Kedua kubu yang bertikai adalah buntut dari peperangan antara kubu Atimus Komangal dan Kubu Hosea Ongomang beberapa tahun lalu.
“ Kita berupaya untuk meredam dengan menerjunkan personil dari TNI dan Polri dan Brimob. Kita berharap agar kedua kubu segera mengakhiri konflik,” kata Kapolres Mimika AKBP Yustanto Mujiharso, kepada Salam Papua di Distrik Kwamki Narama, Rabu (5/11).
Kapolres mengatakan, aparat keamanan gabungan TNI – Polri ditempatkan diantara dua kelompok yang bertikai. Hal ini dilakukan agar keduanya tidak saling serang yang tentunya dapat menyebabkan kerugian antara mereka sendiri.
“ Kita tempatkan mereka ditengah tengah agar bisa menghindari konflik pecah diantara dua kubu,” katanya.
Selain itu tampak petugas dengan menggunakan mobil, sambil menggunakan pengeras suara menghimbau kepada para warga setempat untuk menghentikan konflik.
Konflik ini terjadi karena pada Rabu (11/5) seorang pemuda bernama Jackson Komagal meninggal dengan 8 luka bekas panah. Jackson dibunuh pada saat pergi ke jalan Freeport lama.
Seorang saksi yang melihat saat Jackson pergi itu mengatakan bahwa sekitar jam 9.30 Jackson mendapata telepon dari istrinya untuk segera mengambilkan minum. Kemudian korban langsung menyalakan sepeda motornya dan pergi saat itu juga. Tak berselang lama seorang warga datang dan member tahu bahwa Jackson telah dibunuh di tengah jalan.
Setelah itu, keluarga Jackson langsung menuju ke tempat kejadian perkara (TKP) dan mengangkat jenasahnya untuk kembali ke rumah. Terlihat isak tangis dari mama-mama yang merasa terpukul atas kematian Jackson. Selang beberapa saat, jenazah korban langsung dikebumikan secara adat dengan cara dibakar.
Proses pembakaran jenazah ini diakukan pada hari yang sama Rabu (11/5). Seusai pembakaran jenazah ini kubu dari Atimus Komagal berkumpul dan terjadilah konflik antara ke dua belah pihak.(CR2)