-->

Status PLN Rayon Timika Berubah Menjadi Area

GM PT PLN Wilayah Papua dan Papua Barat Yohanes Sukrislismono menyerahkan berita acara perubahan status kepada Manajer Area Timika Salmon Kareth / SAPA MUJI
SAPA (TIMIKA) – Status PT PLN Persero Timika saat ini berubah menjadi area, yang sebelumnya hanya berstatus rayon. Dengan perubahan status ini, maka PLN Area Timika membawahi tiga kabupaten, yakni Kabupaten Mimika, Nduga, dan Asmat.

Pergantian status PLN dari rayon ke area ditandai dengan pembunyian sirene dan pembukaan papan selubung, oleh General Manager PLN Wilayah Papua dan Papua Barat. Yang didampingi Asisten II Setda Mimika, Willem Naa.

GM PLN Wilayah Papua dan Papua Barat, Yohanes Sukrislismono dalam sambutannya mengatakan, tujuan dari perubahan status dari rayon ke area untuk meningkatkan pelayanan pelanggan yang ada di Timika. Dimana setelah berubah menjadi status area ini, maka area PLN Timika kerja tiga kabupaten, yakni Mimika, Nudga, dan Asmat.

“ Area PLN Timika membawahi tiga kabupaten. Dimana semua kegiatan yang ada di tiga kabupaten tersebut, harus melaporkan ke area Timika,”katanya.

Kata dia, dengan peningkatan status PLN di Timika, maka pelanggan menginginkan agar listrik tidak mati-mati. Dan pelayanan penyambungan baru untuk tidak terlalu lama. Namun, peningkatan status ini tidak bisa terlaksana dalam memberikan pelayanan yang optimal, apabila tidak ada dukungan dari semua pihak. Oleh itu, pihaknya meminta dukungan dari pemerintah daerah. Karena gangguan terbesar dalam kelistrikan adalah jaringan tersentuh oleh pohon. Yang menyebabkan rusaknya jaringan dan mesin.

“ Dari itu, kami minta kepada pemerintah daerah untuk melakukan sosialiasi kepada masyarakat, agar warga mengijinkan untuk pemotongan pohon tersebut. Sehingga jaringan dan mesin bisa tetap dirasakan,”tuturnya.

Ia menambahkan, model perubahan organisasi yang telah ditetapkan untuk pembentukan PLN Area Timika sudah dilakukan. Dan enam bulan kedepan, area Timika akan memiliki rayon-rayon, yakni Rayon Timika Jaya dan Timika Kota. Serta kedepannya, akan dilakukan pembentukan rayon-rayon yang lainnya.

“ Perubahan organisasi dilakukan untuk mendukung komitmen dari Direksi PT PLN Persero, ingin menjadikan Papua Terang. Dan akan menaikkan rasio eltrifikasi, yang saat ini rasio untuk area Timika mencapai 70 persen, tetapi untuk lima tahun kedepan rasio tersebut sudah diatas 95 persen,”katanya.

Dari kondisi tersebut, kata dia, area Timika diberi tugas untuk melistriki ibu kota kabupaten, yang belum dimasuki PLN. Dimana untuk saat ini di Papua dan Papua Barat jumlah ada 14 ibu kota kabupaten, dan ini sudah masuk ke dalam program kerja. Sehingga pada 2017 nanti, ke 14 ibu kota kabupaten sudah terlistriki.

“ Tahun ini ada empat ibu kota kabupaten yang akan terlistriki. Selanjutnya, untuk desa yang belum terlistriki juga jadi perhatian dari PLN. Karena untuk Papua dan Papua Barat masih 25 persen, tapi lima tahun kedepan jumlah tersebut mencapai 80 persen,”ujarnya.

Ia juga mengatakan, pihaknya meminta kepada para pegawai untuk merubah minset bahwa saat ini PLN Timika bukan rayon tetapi sudah area. Sehingga harus memiliki inisiatif dalam melaksanakan kinerja yang bertujuan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan secara optimal.

“ Pegawai harus merubah kinerjanya, agar pelayanan kepada pelanggan ini lebih optimal,”ungkapnya.

Sementara Asisten II Setda Mimika, Willem Naa mengatakan, Kabupaten Mimika pada Oktober mendatang berusia 20 tahun. Selama 20 tahun tersebut, baru tahun ini PLN Timika berstatus area. Dan perubahan status ini merupakan kerja keras dari pemerintah daerah, agar bisa merubah status PLN dari ranting menjadi rayon dan menjadi area.

“ Dengan berubahnya status menjadi area ini kita berharap, Timika sudah tidak mati menyala lagi. Dan tiang-tiangnya tidak terbuat dari besi lagi, tapi sudah terbuat dari beton,”katanya.

Lanjutnya, upaya pemerintah daerah dalam menerangi Kabupaten Mimika tidak hanya pada perubahan status PLN menjadi area. Tetapi pemerintah juga berjuang untuk pembangunan smelter dan Pembangkit Listrik Tenaga Minyak dan Gas (PLTMG. Serta pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Karena program ini sudah lama diwacanakan bersamaan dengan Jayapura.

“ Kalau Jayapura saja bisa, kenapa Timika tidak bisa untuk membangun PLTMG atau PLTU,”ungkapnya. (Muji)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel