Pemda Menunggu Hasil Laboratorium Kematian Ikan
pada tanggal
Saturday, April 30, 2016
SAPA (TIMIKA) – Terkait dengan jutaan ikan jenis sarden yang mati di Sungai Yamaima beberapa waktu lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika masih menunggu hasil laboratorium dari Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Demikian disampaikan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Kabupaten Mimika, Ir Ignatius Edi Santoso, M.Si.
“ Kami masih menunggu hasil laboratorium dari Balitbang,”kata Eddy yang ditemui Salam Papua di ruang kerjanya, Kamis (28/4).
Ia menambahkan, Tim Balitbang beberapa waktu lalu telah mengambil sample (contoh,red) ditujuh titik, areal lokasi kematian jutaan ikan tersebut. Sampel yang diambil, yaitu ikan, air, serta tim juga mengambil data dan informasi dari warga setempat.
“ Sampelnya telah diperiksa di Pusat, sehingga kami Pemda sangat menanti hasil laboratorium tersebut. Dan kemungkinan diperkiran awal Mei nanti hasilnya sudah bisa keluar,” ujarnya.
Dikatakan Eddy, sebelum hasilnya tiba, pihaknya belum bisa menduga-duga, apa penyebab dari kematian jutaan ikan tersebut. Tetapi apabila dalam hasil pemeriksaan laboratorium ada unsur kimia atau limbah, maka pihaknya akan mencoba berkoordinasi dengan pihak Badan Lingkungan Hidup (BLH), Dinas Kesehatan (Dinkes), dan instansi terkait lainnya.
Lanjutnya, karena itu, dirinya berharap hasil laboratorium dapat keluar secepatnya, agar kecemasan di masyarakat Mimika. Terutama masyarakat lokal yang ada dipesisir dapat terjawab.
“ Kalau hasilnya ada kandungan kimiannya, maka kami akan koordinasi dinas terkait dan PTFI. Untuk duduk bersama, dan mencari solusi dari permasalahan tersebut,”kata Eddy.
Sementara Kapolres Mimika AKBP Yustanto Mujiharso, SIK, M.Si mengatakan, sejumlah upaya telah dilakukan. Dimana tim yang dikirim oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Diteskrimum) Polda Papua telah melakukan investigasi dilokasi kejadian. Selain itu juga telah melakukan pertemuan dengan Pemkab Mimika, yang dihadiri sejumlah instansi, seperti Lanal Timika, Dinas Kesehatan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Badan Lingkungan Hidup (BLH), Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), dan juga PT Freeport Indonesia (PTFI).
“ Polda sudah mengambil sampel dan melakukan investigasi, dan dilakukan pemeriksaan di Laboratorium di Palembang. Sehingga saat ini masih menunggu hasilnya untuk menyimpulkan penyebab kematian jutaan ekor ikan,”kata Kapolres di Pusat Pelayanan Masyarakat, Kamis (28/4).(Indri Yani Pariury/ Saldi Hermanto)
“ Kami masih menunggu hasil laboratorium dari Balitbang,”kata Eddy yang ditemui Salam Papua di ruang kerjanya, Kamis (28/4).
Ia menambahkan, Tim Balitbang beberapa waktu lalu telah mengambil sample (contoh,red) ditujuh titik, areal lokasi kematian jutaan ikan tersebut. Sampel yang diambil, yaitu ikan, air, serta tim juga mengambil data dan informasi dari warga setempat.
“ Sampelnya telah diperiksa di Pusat, sehingga kami Pemda sangat menanti hasil laboratorium tersebut. Dan kemungkinan diperkiran awal Mei nanti hasilnya sudah bisa keluar,” ujarnya.
Dikatakan Eddy, sebelum hasilnya tiba, pihaknya belum bisa menduga-duga, apa penyebab dari kematian jutaan ikan tersebut. Tetapi apabila dalam hasil pemeriksaan laboratorium ada unsur kimia atau limbah, maka pihaknya akan mencoba berkoordinasi dengan pihak Badan Lingkungan Hidup (BLH), Dinas Kesehatan (Dinkes), dan instansi terkait lainnya.
Lanjutnya, karena itu, dirinya berharap hasil laboratorium dapat keluar secepatnya, agar kecemasan di masyarakat Mimika. Terutama masyarakat lokal yang ada dipesisir dapat terjawab.
“ Kalau hasilnya ada kandungan kimiannya, maka kami akan koordinasi dinas terkait dan PTFI. Untuk duduk bersama, dan mencari solusi dari permasalahan tersebut,”kata Eddy.
Sementara Kapolres Mimika AKBP Yustanto Mujiharso, SIK, M.Si mengatakan, sejumlah upaya telah dilakukan. Dimana tim yang dikirim oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Diteskrimum) Polda Papua telah melakukan investigasi dilokasi kejadian. Selain itu juga telah melakukan pertemuan dengan Pemkab Mimika, yang dihadiri sejumlah instansi, seperti Lanal Timika, Dinas Kesehatan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Badan Lingkungan Hidup (BLH), Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), dan juga PT Freeport Indonesia (PTFI).
“ Polda sudah mengambil sampel dan melakukan investigasi, dan dilakukan pemeriksaan di Laboratorium di Palembang. Sehingga saat ini masih menunggu hasilnya untuk menyimpulkan penyebab kematian jutaan ekor ikan,”kata Kapolres di Pusat Pelayanan Masyarakat, Kamis (28/4).(Indri Yani Pariury/ Saldi Hermanto)