-->

Freeport Klaim Kematian Ribuan Ikan Sebagai Fenomena Alam

Eksekutif Vice President PT Freeport Indonesia (PTFI) bidang Sustainable Development Sonny ES Prasetyo
SAPA (TIMIKA) -  Eksekutif Vice President PT Freeport Indonesia (PTFI) bidang Sustainable Development Sonny ES Prasetyo menegaskan bahwa, kematian ribuan ikan di Sungai Yamaima, ujung tanggul barat pengendapan tailing hingga kawasan Cargo Dok Pelabuhan Amamapare belum lama ini, sebagai akibat dari fenomena alam, bukan karena limbah tailing perusahaan itu.

“Itu fenomena alam dan terjadi setiap tahun terjadi hal seperti itu. Hanya saja kebetulan kali ini lokasi ikan yang mati itu dekat dengan area pengendapan tailing,” Sonny kepada wartawan, Senin (18/4) di MPCC.

Sonny mengatakan, terkait kasus tersebut Pemkab Mimika sedang berupaya mencari data yang akurat melalui pemeriksaan laboratorium terhadap sampel ikan yang ditemukan mati.

“Kita tunggu saja hasilnya. Tapi yang jelas ini karena faktor alamiah. Ikan yang mati itu merupakan ikan migran mengikuti arus dan ketersediaan plankton makanan sehingga masuk ke perairan yang lebih dangkal. Ikan-ikan yang mati itu bukan ikan lokal,” jelas Sonny.

Berdasarkan kajian yang dilakukan Departemen Lingkungan Hidup PT Freeport, kata Sonny, jutaan ikan yang mati tersebut merupakan jenis ikan sarden. Ikan-ikan tersebut bermigrasi dari laut dalam mengikuti arus. Populasi ikan sarden tersebut biasanya hidup di laut dengan kedalaman sekitar 100 meter di bawah permukaan laut. (Maria Welerubun)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel