-->

Dandim 1710 Gelar Coffee Morning

SAPA (TIMIKA) – Komandan Kodim (Dandim) 1710/Mimika, Letkol Inf Andi Kusworo, SE, melakukan coffee morning dengan mengundang semua kalangan termasuk pemerintah.

Coffee morning yang bertempat di Koramil 1710/02 kota Timika, turut dihadiri wakil Bupati Mimika Yohanis Bassang, Kapolres Mimika AKBP Yustanto Mujiharso, serta kepala-kepala satuan lainnya maupun para tokoh agama, tokoh pemuda, purnawirawan TNI, dan perwakilan PT Freeport Indonesia serta pengusaha lainnya.

Dandim 1710 Mimika Letkol Inf Andi Kusworo kepada wartawan mengatakan, tujuan diadakan kegiatan tersebut adalah untuk membangun komunikasi antara semua kalangan yang ada di Kabupaten Mimika. Ini karena kedepannya masih banyak pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya harus dikoordinasikan secara bersama.

“Kita ingin membangun komunikasi yang erat dengan semua kalangan. Karenanya, kita hadirkan semua kalangan, untuk mempermudah koordinasi terhadap pekerjaan ataupun situasi yang terjadi kedepannya,” jelas Dandim, Jumat (15/4) usai coffee morning.

Ia menambahkan,  dan dalam kegiatan ini juga membicarakan tentang kegiatan Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) yang akan dilaksanakan dikampung Mulia Kencana (SP 7), Distrik Iwaka. Serta beberapa pekerjaan rumah (PR) yang perlu dibuat terintegrasi, diantaranya masalah minuman keras (miras) maupun narkoba.

“ Masalah miras dan narkoba ini sudah melanda warga Mimika termasuk Kodim sendiri. Sehingga diperlukan koordinasi dan pembicaraan selanjutnya,” katanya.

Kata dia, dalam mengambil suatu langkah yang pasti serta konkrit terkait miras dan narkoba, harus mengedepankan pemerintah dan kepolisian. Termasuk dengan melibatkan DPRD Mimika, yang nantinya dapat membantu dengan cara menganggarkan didalam mata anggaran terkait operasional dari tim yang dibentuk secara terpadu, untuk mengambil langkah terkait miras dan narkoba di Timika. 

Lanjutnya, langkah ini perlu dilakukan, karena sebelumnya tim yang sudah dibentuk dengan melibatkan semua pihak baik pemerintah sendiri, TNI-Polri, tokoh agama maupun tokoh adat.

“TNI siap membantu dengan langkah yang lebih sistematis. Sehingga apapun yang kita kerjakan, bukan terkesan menjadikan sarana untuk mencari popularitas, jika TNI bergerak dan yang lain tidak bergerak, nanti dibilang over lapping,” jelas Dandim.

Selanjutnya Dandim juga menjelaskan terkait masalah penambangan pasir di Proggo, dimana dikawasan tersebut terdapat orang asing, bahkan operasional PT Diadyani Timber. Dalam konteks diatas, TNI juga ingin mendengar secara jelas apakah ilegel atau legal. Oleh itu, dalam coffee morning turut mengundang instansi terkait, namun sayang instansi yang dimaksud tidak hadir.
“Sebetulnya kita ingin mendengar apa sih opini yang ada, sehingga sinyalemen entah itu ilegal atau legal, kita dapat jawaban pasti,”ujarnya.

Tapi yang jelas, sebagai aparat TNI melihat ada suatu kerentanan masalah penambangan pasir di Proggo, itukan bisa berdampak pada pencemaran lingkungan. Ditambah dengan  adanya orang asing yang tinggal disana berbualan-bulan bahkan mendekati tahun. Kemudian ada tenaga kerja luar daerah yang ada di Proggo.

“ Itu tempat yang terisolir, suatu ketika bisa terjadinya suatu gangguan kamtibmas. Sehingga dalam hal itu sifatnya kita menjadi suatu stabilisator mendorong kepada aparat pemerintah daerah, khusunya untuk menjadi suatu prioritas yang kita pikirkan kedepan,” jelasnya. (Saldi Hermanto)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel