Bupati Asmat Prioritaskan Penkes Selama 5 Tahun
pada tanggal
Wednesday, March 30, 2016
![]() |
Bupati Asmat Elisa Kambu saat menemui warga / ISTIMEWA |
SAPA (MERAUKE) – Dalam rangka mendorong aspek pendidikan dan kesehatan di Kabupaten Asmat, Bupati Elisa Kambu menegaskan agar dua bidang itu diprioritaskan dalam kepemimpinannya selama 5 tahun.
Dalam press release yang diterima media ini, Selasa (29/3), Bupati Kambu meminta SKPD teknis, kepala distrik, kepala kampung, masyarakat dan semua pihak untuk mendukung penuh program pendidikan dan kesehatan di daerah itu.
“Program yang diusulkan harus benar-benar menjadi kebutuhan masyarakat sehingga tepat sasaran,” pinta Kambu, yang ketika itu menyempatkan diri hadir dalam musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) di empat distrik.
Bupati Asmat yang baru ini sangat proaktif turun kampung dan mendatangi masyarakatnya. Kambu menyambangi Distrik Pantai Kasuari, Fayit, Suator dan Atsi, dalam rangka pelaksanaan Musrenbang.
“Pendidikan dan kesehatan harus menjadi proritas utama dalam kepimpinan saya 5 tahun,” tegasnya.
Dua bidang itu menjadi prioritas utama, demikian Kambu, karena sumber daya masyarakat (SDM) di wilayahnya masih tergolong rendah. Generasi Asmat harus menjadi orang cerdas dan berkualitas.
“Kepala kampung tolong data warga, baik ibu hamil, anak sekolah dan putus sekolah. Dengan data itu pemerintah bisa buat kebijakan, dan program pendidikan dan kesehatan nantinya bisa tepat sasaran,” terangnya.
Ia mengaku pendidikan dan kesehatan umumnya di Asmat tak berjalan maksimal. Kekurangan tenaga guru dan tenaga medis di Asmat menjadi faktor utama. Selama ini, penempatan pegawai hanya mengacu pada nota dinas.
“Saya akan mengkaji kembali data PNS dua tahun sebelumnya, karena selama ini bertugas berdasarkan nota dinas. Ini akan kita tertibkan, supaya pendidikan dan kesehatan itu merata,” ujarnya.
Menyambung pernyataan Bupati Kambu, seorang kepala kampung mengakui selama ini pendidikan tak berjalan maksimal. Sekolah tak ada aktifitas mengajar, karena ketiadaan guru.
“Sehingga anak-anak lebih banyak ikut orang tua ke hutan cari makan, karena di sekolah sendiri tidak ada aktifitas,” ungkapnya. (emanuel)
Dalam press release yang diterima media ini, Selasa (29/3), Bupati Kambu meminta SKPD teknis, kepala distrik, kepala kampung, masyarakat dan semua pihak untuk mendukung penuh program pendidikan dan kesehatan di daerah itu.
“Program yang diusulkan harus benar-benar menjadi kebutuhan masyarakat sehingga tepat sasaran,” pinta Kambu, yang ketika itu menyempatkan diri hadir dalam musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) di empat distrik.
Bupati Asmat yang baru ini sangat proaktif turun kampung dan mendatangi masyarakatnya. Kambu menyambangi Distrik Pantai Kasuari, Fayit, Suator dan Atsi, dalam rangka pelaksanaan Musrenbang.
“Pendidikan dan kesehatan harus menjadi proritas utama dalam kepimpinan saya 5 tahun,” tegasnya.
Dua bidang itu menjadi prioritas utama, demikian Kambu, karena sumber daya masyarakat (SDM) di wilayahnya masih tergolong rendah. Generasi Asmat harus menjadi orang cerdas dan berkualitas.
“Kepala kampung tolong data warga, baik ibu hamil, anak sekolah dan putus sekolah. Dengan data itu pemerintah bisa buat kebijakan, dan program pendidikan dan kesehatan nantinya bisa tepat sasaran,” terangnya.
Ia mengaku pendidikan dan kesehatan umumnya di Asmat tak berjalan maksimal. Kekurangan tenaga guru dan tenaga medis di Asmat menjadi faktor utama. Selama ini, penempatan pegawai hanya mengacu pada nota dinas.
“Saya akan mengkaji kembali data PNS dua tahun sebelumnya, karena selama ini bertugas berdasarkan nota dinas. Ini akan kita tertibkan, supaya pendidikan dan kesehatan itu merata,” ujarnya.
Menyambung pernyataan Bupati Kambu, seorang kepala kampung mengakui selama ini pendidikan tak berjalan maksimal. Sekolah tak ada aktifitas mengajar, karena ketiadaan guru.
“Sehingga anak-anak lebih banyak ikut orang tua ke hutan cari makan, karena di sekolah sendiri tidak ada aktifitas,” ungkapnya. (emanuel)