Menuju Mimika Bebas Malaria, Wujud Nyata Peran Freeport
pada tanggal
Friday, February 12, 2016
PTFI dalam hal ini Community Heatlh Development (CHD) dan Community Public Health Malaria Control (CPHMC), bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Kesehatan dan Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme Kamoro (LPMAK), bersatu dalam sebuah wadah guna pemberantasan Malaria, dan wadah ini adalah Malaria Center.
Malaria Center yang didirikan sejak tahun 2013 silam hingga kini terus eksis, melakukan tugas dengan usaha serta upaya agar dapat mengeliminasi malaria di Kabupaten Mimika pada tahun 2026 nanti. Malaria Center juga mendapat dukungan dari Bank Papua dengan menyediakan sarana transportasi untuk menunjang upaya pemberantasan malaria.
“Tujuan kami di Malaria Center adalah eliminasi malaria tahun 2016 di Mimika, dan kami optimis karena semua support,” kata Agustinus Karambe selaku admin menitoring evaluasi Malaria Centre, Kamis (11/2) di Kantor Malaria Center, Jalan Cenderawasih, Timika.
Kegiatan yang yang dilakukan Malaria Center sejak tahun 2013 hingga kini adalah melakukan penyemprotan rumah atau yang disebut Indoor Residual Spraying (IRS) dengan menggunakan Insektisida. Hingga tahun 2015, terdapat sekitar 25.418 rumah yang telah disemprot IRS oleh tim Malaria Center.
Selain itu tim Malaria Center juga melakukan survei kelambu ke rumah-rumah penduduk di Mimika, dimana jumlah rumah yang telah disurvei tim Malaria Center pada tahun 2015, berada pada angka 26.125. Dari total tersebut, hasil survei menunjukkan bahwa ada 19.945 (76,34 %) rumah yang memiliki kelambu, sedangkan 6.180 (23.66%) rumah tidak memiliki kelambu secara langsung diberikan oleh tim.
“Sejak tahun 2013 kita lakukan kegiatan ini, jadi tiap enam sampai tujuh bulan sekali kami lakukan penyemprotan, dan itu rutin dari tahun ke tahun sampai saat ini,” kata Koordinator tim CHD PTFI, Iswandy.
Tidak hanya itu, Malaria Center juga melakukan pemeriksaan darah terhadap penduduk yang berada pada daerah penyemprotan IRS. Dari total penduduk yang diperiksa darahnya, terdapat sekitar 8.245 orang, dan dari total tersebut ditemukan 372 orang yang menderita malaria, dan semuanya telah diberikan obat oleh tim.
Selain itu, tim Malaria Center juga melakukan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat yang rumahnya disemprot IRS. Total penduduk yang telah diberikan edukasi berupa penyuluhan berada pada angka 29.247 orang. Survei malaria pada enam sekolah yang berjumlah total 4.012 siswa, tim menemukan sebanyak 74 siswa yang menderita malaria dan juga telah diberikan obat.
Progres yang telah dilakukan Malaria Center dalam upayanya memberantas malaria, untuk tahun 2015 malaria menurun hingga mencapai 4,45 persen.
Melalui upaya pemberantasan malaria ini, masyarakat seharusnya bersyukur dan memberikan apresiasi serta mendukung tim Malaria Center dalam melakukan tugasnya di lapangan. Karena yang terjadi selama ini berdasarkan keluh kesah dari tim Malaria Center saat berada di lapangan, masih ada masyarakat yang belum mau menerima tim untuk melakukan tugasnya di rumah-rumah penduduk.
Padahal upaya ini semata-mata dilakukan untuk membebaskan masyarakat dari penyakit malaria. Oleh sebab itu, dukungan masyarakat sangat diperlukan untuk menyukseskan tujuan eliminasi malaria tahun 2026 nanti.
“Kuncinya adalah kesadaran masyarakat, apa yang kita lakukan ini untuk membantu masyarakat. Pernah kita sempat diusir, dan itu mungkin mereka belum paham. Kami harap yang sudah paham untuk tolong memberikan pemahaman bagi masyarakat yang belum mengerti soal kegiatan kami,” kata Ketua Crew penyemprotan IRS, Ria Adela Meset ketika diwawancarai di Jalan C Heatubun disela-sela melakukan kegiatannya. (Saldi Hermanto)