Distan Siap Ajarkan Pengolahan Produk Lokal
pada tanggal
Tuesday, February 23, 2016
SAPA (MERAUKE) – Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (Distan) Kabupaten Merauke menyatakan diri siap mengajari masyarakat, khususnya para orang tua murid untuk mengolah tanaman holtikultura menjadi berbagai aneka produk penganan salah satunya adalah kue.
Kadistan Merauke, Bambang Dwiatmoko mengatakan pihaknya telah membentuk Kelompok Kerja Pengelolaan Hasil Pertanian (KKPHP). Kelompok ini bertugas mengola hasil tanaman holtikultura untuk selanjutnya diproduksi menjadi aneka penganan.
“Labu kuning, jagung, kedele, umbi-umbian, pisang dan sebagainya. Misalnya ubi jalar dibuat biskuit, bronies, tepung dan sebagainya. Pisang dibuat kik dan kedele dibuat susu,” ungkap Bambang, Selasa (16/2).
Upaya Dinas Tanaman Pangan Merauke, demikian Bambang, semata-mata mendongkrak ekonomi kerakyatan dari aspek pertanian.
“Kemarin kami beri makanan tambahan sekolah dan berinisiatif mengajarkan kepada orang tua murid untuk mengolah produk tanaman. Ini baik untuk ekonomi mereka,” terangnya.
Guna mendorong ekonomi rakyat, dinas juga akan memberi pelatihan pengolahan tanaman holtikultura kepada masyarakat di kampung-kampung.
“Subsititusi karbohidrat dalam ubi-ubian, labu, pisang dan kelapa itu tinggi. Ini adalah makanan bergizi, menarik dan mempunyai nilai ekonomis,” katanya.
Menurutnya, Pokja KKPHP melakukan kajian, praktek dan pelatihan pembuatan aneka kue. Tugas pokja itu melatih masyarakat terkait pengolahan hasil tanaman pangan, agar rakyat mandiri secara ekonomi.
“Kumbili bisa diolah menjadi pissa hut, ubi jalar dan pisang dibuat kik. Labu kuning bisa dibuat kue tart dan puding,” ujarnya.
Ia menambahkan, pelatihan sudah pernah di sejumlah kampung, antara laiin di Engaljaya Distrik Elikobel dan beberapa kampung lainnya.
“Produk lokal melimpah ruah, tapi belum terlalu diminati untuk diolah. Oleh karena itu kami berupaya mendorong. Dan saya harap instansi lain ikut sinergis,” pungkasnya. (emanuel)
Kadistan Merauke, Bambang Dwiatmoko mengatakan pihaknya telah membentuk Kelompok Kerja Pengelolaan Hasil Pertanian (KKPHP). Kelompok ini bertugas mengola hasil tanaman holtikultura untuk selanjutnya diproduksi menjadi aneka penganan.
“Labu kuning, jagung, kedele, umbi-umbian, pisang dan sebagainya. Misalnya ubi jalar dibuat biskuit, bronies, tepung dan sebagainya. Pisang dibuat kik dan kedele dibuat susu,” ungkap Bambang, Selasa (16/2).
Upaya Dinas Tanaman Pangan Merauke, demikian Bambang, semata-mata mendongkrak ekonomi kerakyatan dari aspek pertanian.
“Kemarin kami beri makanan tambahan sekolah dan berinisiatif mengajarkan kepada orang tua murid untuk mengolah produk tanaman. Ini baik untuk ekonomi mereka,” terangnya.
Guna mendorong ekonomi rakyat, dinas juga akan memberi pelatihan pengolahan tanaman holtikultura kepada masyarakat di kampung-kampung.
“Subsititusi karbohidrat dalam ubi-ubian, labu, pisang dan kelapa itu tinggi. Ini adalah makanan bergizi, menarik dan mempunyai nilai ekonomis,” katanya.
Menurutnya, Pokja KKPHP melakukan kajian, praktek dan pelatihan pembuatan aneka kue. Tugas pokja itu melatih masyarakat terkait pengolahan hasil tanaman pangan, agar rakyat mandiri secara ekonomi.
“Kumbili bisa diolah menjadi pissa hut, ubi jalar dan pisang dibuat kik. Labu kuning bisa dibuat kue tart dan puding,” ujarnya.
Ia menambahkan, pelatihan sudah pernah di sejumlah kampung, antara laiin di Engaljaya Distrik Elikobel dan beberapa kampung lainnya.
“Produk lokal melimpah ruah, tapi belum terlalu diminati untuk diolah. Oleh karena itu kami berupaya mendorong. Dan saya harap instansi lain ikut sinergis,” pungkasnya. (emanuel)