-->

Dishut Sosialisasi Manfaat Buah Mangrove

Sekretaris Dishut Kabupaten Mimika Jhon Rumbiak 
SAPA (TIMIKA) - Mangrove selain dikenal sebagai pohon yang dapat mencegah abrasi pantai, buahnyapun dapat dijadikan sebaga bahan makanan yang dapat bernilai ekonomis. Karenanya Dinas Kehutanan (Dishut) Kabupaten Mimika akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah pesisir pantai tentang manfaat dari buah mangrove tersebut. Demikian disampaikan Sekretaris Dishut Kabupaten Mimika Jhon Rumbiak, Selasa (26/1).

“ Sosialisasi mengenai manfaat buang mangrove, sudah kami lakukan sejak 2015 lalu. Pelaksanaan sosialisasi melibatkan masyarakat setempat, terutama ibu-ibu yang ada di Kampung Miyoko, Pomako dan beberapa kampung di Distrik Mimika Timur,”jelasnya.

Ia menambahkan, dalam sosialisasi tersebut, pihaknya mengajarkan bagaimana cara mengelolah buah mangrove menjadi  kue dan yang lainnya. Serta jenis buah mangrove yang bisa diolah dan memiliki nilai ekonomis, seperti jenis Mangrove  Auccennia Marina dan A aticinalis (api-api) Bruguiera Gymnorrkiza (lindar), Xylocorpus spp dan Pidada (Someratia spp), Nipak (nipa sp).

Lanjutnya, dengan memanfaatkan buah Mangrove ini, maka setiap ada kegiatan-kegiatan keluarga atau perayaan-perayaan hari-hari besar keagamaan, seperti Idul Fitri dan Natal tidak perlu lagi membeli tepung terigu di pasar. Karena masyarakat sudah dapat mengelola manfaat dari mangrove itu sendiri.

“Sekarang ini daerah-darah di Papua yang baru mengelola Mangrove ini sebagai bahan makanan baru dua kabupaten/kota yakni Waropen dan Mimika untuk menjadi nilai ekonomis, karena pohon mangrove itu mulai dari akar sampai daunnya sangat bermanfaat sekali,” terang John.

Program kegiatan sosialisasi itu menurut John, mendapat tanggapan positif dari masyarakat di wilayah pesisir. Karena selama ini mereka beranggapan bahwa keberadaan hutan mangrove itu hanya untuk melindungi biota laut, padahal fungsinya sangat luar biasa. Selain itu buah dari Mangrove memiliki manfaat yang begitu banyak dan mengandung nilai ekonomis.

Kata john, walaupun saat sosialisasi di 2015 lalu ada kendala masalah anggaran. Oleh sebab itu, pihaknya berharap di tahun ini program yang diajukan disetujui, sehingga sosialisasi tersebut bisa terus dilakukan.

“ Kami sangat menaruh harapan kepada masyarakat, agar kedepannya bisa menjaga dan melestarikan hutan mangrove yang sudah ada. Sehingga melalui kegiatan sosialisasi dan pelatihan-pelatihan yang dilakukan, kami akan menekankan pentingnya pelestarian dalam menjaga hutan mangrove, karena memiliki banyak manfaat,”ungkapnya.  (Indri Yani Pariury)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel