Tiga SMK Dibuka Pada Tahun Ajaran 2016/2017
pada tanggal
Tuesday, July 19, 2016
Drs Selsius Aron |
SAPA (TIMIKA) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika melalui Dinas Pendidikan Menengah (Dispenmen) akan membuka tiga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta pada tahun ajaran 2016/2017 ini. Dengan begitu, bertambah lagi jumlah SMK di Kabupaten Mimika menjadi sebanyak 32 SMK.
“Tiga SMK tersebut yaitu SMK Yosua, SMK Rafael dan SMK Penerbangan Papua Bangkit Mandiri. Jadi dengan penambahan tiga sekolah ini, maka SMK di Mimika berjumlah 32 SMK,” kata Kepala Bidang (Kabid) SMK pada Dispenmen, Drs Selsius Aron, saat diwawancara Salam Papua di Jalan Busiri, Senin (18/7).
Tiga SMK swasta yang baru ini dikatakan telah melengkapi ijin pendirian, bahkan ketiga SMK tersebut telah memiliki siswa maupun guru untuk melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) pada sekolahnya masing-masing. Meski demikian, ketiga SMK ini masih ada yang belum memiliki bangunan sekolah dengan sendiri, sehingga masih menumpang pada bangunan sekolah lain dan bangunan yang belum layak disebutkan sebagai sebuah sekolah.
“Perlu dipertegas bahwa kriteria pendirian sekolah baru baik itu SMA maupun SMK, harus memiliki bangunan sendiri, diantaranya kantor sekolah, ruang kelas, ruang laboratorium, perpustakaan serta sarana-sarana mendasar sebagai pendukung. Jumlah guru yang tersedia untuk mengajar harus ada dan mempunyai dana,” jelas Aron.
Terkait aturan pemerintah, secara lengkap terkait pendirian sebuah sekolah belum begitu diketahui secara jelas oleh Aron, tetapi pada intinya, yayasan atau orang-perorangan yang mendirikan sekolah harus memiliki dana atau kas pokok untuk menunjang kegiatan operasional di sekolahnya.
“Jangan sampai seperti pengalaman yang selama ini terjadi bahwa, mendirikan sekolah lalu mengharapkan tenaga dari pemerintah, dana bantuan operasional sekolah daerah (BOSDA) dan lain sebagainya dari pemerintah, begitu juga bantuan fisik ruang belajar serta unit sekolah baru,” ungkapnya.
Aron menjelaskan, sebenarnya kemampuan pemerintah sangat terbatas, sehingga sekolah swasta yang merupakan mitra pemerintah, harusnya memiliki persiapan serta analisis untuk mengkaji kemampuan dan kebutuhan internal sekolahnya.
“Harus sudah punya persiapan dan analisis untuk mengkaji internal sekolah tersebut apakah sudah mampu atau belum,” ujarnya. (Ervi Ruban)