-->

Pangdam Minta Pemda Aktif Redam Pertikaian di Nduga

Bupati Nduga, Yairus Gwijangge dan Pangdam Cenderawasih Hinsa Siburian saat lakukan MOU swasembada pangan - ISTIMEWA
SAPA (JAYAPURA) - Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian merasa prihatin pertikaian atau perkelahian antarkelompok di Tanah Papua masih sering terjadi, yang terbaru adalah yang terjadi di Kenyam, Kabupaten Nduga, Pegunungan Tengah Papua.

Ia menilai Pemerintah Kabupaten Nduga yang dipimpin oleh Yairus Dwijangge dapat lebih berperan aktif dalam meredam hal-hal yang provokatif seperti ini  dengan cara menggandeng tokoh masyarakat dan tokoh agama.

"Gandeng tokoh agama dan tokoh masyarakat sehingga memberikan pemahaman kepada masyarakat agar bila terjadi permasalahan tidak diakhiri dengan perang atau pertikaian antar kelompok," harap Pangdam Cenderawasih Mayjen TNI Siburian di Jayapura,Kamis (21/7).

Dikatakan, beberapa kasus pertikaian yang berawal dari masalah kriminal sehingga dengan pendekatan yang dilakukan pemda dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak terlibat dalam masalah yang terjadi.

"Masyarakat sendiri yang akan menjadi korban baik jiwa maupun harta benda," jelas Mayjen TNI Siburian.

Menurut dia, pemahaman perlu terus diberikan kepada masyarakat dan bila terjadi masalah serahkan ke polisi untuk menanganinya hingga tuntas bukan melalui cara saling menyerang.

Pertikaian antar warga Distrik Mbua dan Distrik Mbua Tengah di Pertigaan Jalan PLTD Kenyam, ibukota kabupaten Nduga itu terjadi pada  Rabu (20/7) sekitar pukul 15.40 WIT . Berawal dari perselingkuhan hingga menyebabkan saling serang yang mengakibatkan satu warga atas nama Epenus meninggal, enam warga mengalami luka terkena anak panah dan satu luka terkena sabetan benda tajam diantaranya kepala Kampung Yetma, Deky Doronggi.

Dikatakan, pihak akan mengirim aparat keamanan yang terdiri dari anggota TNI dan polisi ke kawasan itu dari Wamena.

"Kami berharap insiden tersebut tidak meluas dan Bupati Nduga beserta kepala distrik segera mengatasinya," kata Siburian.

Menurutnya, bila tidak segera ditangani maka pertikaian akan berlanjut dan meluas.

Aparat keamanan hanya membantu mengamankan sedangkan Pemda Ngduga yang harus menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat hingga tuntas dengan dibantu tokoh masyarakat dan tokoh agama, kata Siburian. (ant/red)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel