-->

Sembilan Sekolah di Manokwari Terapkan Kurikulum 2013

SAPA (MANOKWARI) - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat menunjuk sembilan sekolah di daerah ini untuk menerapkan Kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2016-2017 Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Manokwari Barnabas Dowansiba, di Manokwari, Rabu, mengimbau sembilan sekolah tersebut segera mempersiapkan diri agar penerapan kurikulum baru ini berjalan lancar.

Dia menyebutkan, sembilan sekolah yang ditunjuk itu, yakni dua sekolah dasar (SD), enam sekolah menengah pertama (SMP), dan satu sekolah menengah atas (SMA).

"Sembilan sekolah itu kami nilai sudah cukup mampu, baik dari sisi tenaga guru maupun fasilitas pendukungnya. Sedangkan untuk SMK belum ada," kata dia lagi.

Barnabas berharap, pada tahun ajaran berikutnya kurikulum tersebut bisa diterapkan di sekolah-sekolah lain, sehingga secara bertahap seluruh sekolah di daerahnya dapat menerapkan Kurikulum 2013.

Barnabas juga mengimbau para wali murid meningkatkan perhatian terhadap perkembangan pendidikan anak masing-masing.

Menurut dia, waktu anak di sekolah hanya berkisar antara tujuh sampai delapan jam, selebihnya mereka menghabiskan waktu di rumah dan lingkungannya.

Sekolah tidak akan berhasil jika tidak dukung perhatian orang tua, katanya.

Ia menyatakan, tak mau saat terjadi masalah, semua dilimpahkan kepada sekolah dan pemerintah. Menurutnya, sinergitas orang tua dengan pihak sekolah harus ditingkatkan.

"Jangan sampai muncul klaim, kalau anak lulus itu orang tua punya keberhasilan, sementara saat anak tidak lulus itu semata-mata karena kesalahan sekolah. Kami tidak mau seperti itu," katanya lagi.

Sebelumnya, Barnabas mengutarakan dua hal yang akan diterapkan pada tahun ajaran baru ini.

Pertama, pemerintah mewajibkan orang tua mengantar dan menjemput anak ke sekolah, kedua pemerintah mewajibkan wali kelas membuka ruang komunikasi sekali sebulan kepada orang tua.

"Kami ingin, sekolah dan orang tua saling memberi informasi menyangkut perkembangan anak, baik terkait perkembangan pendidikan maupun perilakunya. Hal itu untuk mengantisipasi agar anak tidak menyimpang mengalami ketertinggalan pengetahuan dari yang lain," katanya pula. (ant)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel