-->

Kantor Polsek Kuala Kencana Dirusak Warga

Suasana pasca pengrusakan Kantor Polsek Kuala Kenca

SAPA (TIMIKA) – Kantor Polisi Sektor (Polsek) Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua, yang letaknya di Jalan Agimuga, Distrik Kuala Kencana, dirusak sekelompok warga pada Kamis (14/7) malam sekira pukul 20.30 WIT. Atas kejadian ini, sejumlah kaca pada bangunan kantor pecah, serta sebuah kendaraan milik anggota Polsek rusak.

Informasi yang di himpun Salam Papua di lokasi kejadian menerangkan, sebuah kendaraan roda empat DS8370MC yang dikemudikan saudara Yohanes Moa bersama seorang penumpang di dalamnya bernama Rita Dwiastuti, dari arah PT PAL menuju Timika, kemudian ditahan oleh warga di Jalan Trans Nabire. Selain menahan kendaraan, warga sempat memanah kendaraan menggunakan busur. Merasa ketakutan, pengemudi kendaraan langsung memacu kendaraanya secara cepat menuju Kantor Polsek Kuala Kencana untuk melapor seraya meminta perlindungan.

Selang beberapa saat kemudian, datang sekelompok warga dari Jalan Trans Nabire dan masuk ke halaman Polsek Kuala Kencana. Di Polsek Kuala Kencana, warga meminta petugas untuk mengeluarkan pengemudi kendaraan, karena warga mengira bahwa pengemudi merupakan salah satu dari kelompok warga yang bertikai di Kwamki Narama. Namun permintaan itu tidak di indahkan petugas, akhirnya warga anarkis dan merusak Kantor Polsek Kuala Kencana dengan lemparan batu. Akibat dari aksi ini, sejumlah kaca pada kantor Polsek Kuala Kencana pecah dan sebuah kendaraan roda empat milik anggota Polsek tidak luput terkena lemparan batu.

Atas kejadian ini, seratusan aparat gabungan baik dari satuan Brimob Batalyon B Polda Papua, personil Koramil Kuala Kencana, dan tim gabungan Polres Mimika, merespon kejadian dan secara langsung mengamankan situasi, serta meredam aksi warga. Alhasil, aksi warga berhasil di redam dan situasi kembali kondusif.

Kapolres Mimika AKBP Yustanto Mujiharso saat dikonfirmasi Salam Papua dilokasi kejadian mengatakan, peristiwa yang terjadi hanya kesalahpahaman dari warga yang tidak mengetahui masalah sebenarnya. Warga mengira kalau pengemudi kendaraan roda empat adalah salah satu tokoh dari pihak yang berkonflik di Kwamki Narama. Oleh karena itu, warga menahan kendaraan tersebut saat melintas Jalan Trans Nabire, bermaksud ingin di eksekusi (dihakimi-red).

“Tapi yang jelas karena kesalahpahaman tadi akhirnya pengemudi ketakutan, ngebut, bersembunyi mengamankan diri di Polsek. Begitu masuk Polsek, masyarakat memaksakan diri untuk harus bertemu sama yang bersangkutan. Bertemu sama yang bersangkutan berniat mau di hakimi, akhirnya kita cegah,” terang Kapolres.

Warga juga diberikan pemaham bahwa apa yang mereka maksud tidak demikian, bahkan salah satu tokoh dari mereka  turut memberikan pemahaman dan akhirnya dimengerti, selanjutnya warga kembali ke tempatnya masing-masing. 

“Mereka tadi kooperatif juga, artinya setelah mereka dikasih pemahaman sama salah satu tokohnya, mereka paham dan kembali,” jelas Kapolres.

Sementara itu pengemudi dan seorang penumpang yang dikejar warga, masih diperiksa oleh petugas di Polsek Kuala Kencana untuk diambil keteranganya. “Yang bersangkutan ini sementara masih kita diamankan,” kata Kapolres. (Red)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel