-->

Siswa Diajak Mencintai Budaya Nusantara

Parade Nusantara sekolah St.Maria Timika
SAPA (TIMIKA) – Kegiatan parade nusantara yang dilaksanakan sekolah St Maria Timika, merupakan program tahunan sekolah ini. Setiap siswa di sekolah ini tiap tahunnya turut serta dalam mengambil bagian mengikuti parade nusantara. Terkait dengan itu, siswa juga diajak untuk mencintai budaya bukan hanya budaya sendiri, melainkan turut mencintai budaya nusantara lainnya.

Dalam pelaksanaan parade nusantara yang dibuka secara langsung Kepala Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan (Dispendasbud) Kabupaten Mimika, Jenni Usmani, diwakilkan oleh kepala bidang (Kabid) Pendidikan Dasar PAUD dan SD Kabupaten Mimika, Dominggus Kapiyau, S.Sos, M.Si. Kegiatan ini di ikuti seluruh siswa St Maria Timika mulai dari SD, SMP, SMA serta para guru maupun perwakilan dari orang tua. 

Rute kegiatan parade nusantara mengambil start dari halaman sekolah St Maria Timika dengan melewati Jalan Budi Utomo, Jalan Patimura, melalui jalur satu sampai Jalan Samratulangi. Kemudian keluar lagi ke Jalan Budi Utomo dan masuk kembali ke Jalan Busiri ke lokasi sekolah. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan tari-tarian dari berbagai suku yang ada. 

Dominggus Kapiyau yang ditemui Salam Papua di sekolah St Maria Timika, Selasa (15/6), mengatakan, pekan budaya dan bahasa yang dilakukan sekolah St Maria Timika merupakan salah satu program pada sekolah tersebut dan sudah menjadi prioritas yang dilakukan setiap tahunnya.

“Dispendasbud apresiasi dan mendukung atas pikiran kepala sekolah serta dewan guru yang ada di sekolah St Maria, orang tua, serta pendukung lainnya. Dimana kegiatan ini bisa berjalan dari tahun ke tahun dan sangat luar biasa,” katanya.

Kapiyau berharap, adanya pekan budaya dan bahasa dapat menumbuhkembangkan rasa cinta akan budaya-budaya nusantara. 

Selanjutnya, bahasa antara suku yang satu dengan suku yang lainnya, dapat menjadi sebuah simbol pemersatu di masyarakat. Sehingga dengan adanya pawai budaya nusantara atau parade nusantara yang dilaksanakan sekolah St Maria Timika, dapat menghindari persoalan SARA yang sering terjadi di Timika.

“Melalui pekan budaya nusantara ini, masyarakat disekitar bisa melihat bahwa tidak boleh ada pertikaian maupun permusuhan. Tetap bagaimana menjadi satu dengan suku yang lainnya, serta kita bepegang pada Tuhan yang masa kuasa,” tuturnya.

Sementara itu kepala sekolah SD dan SMP St Maria Timika, Maria Novita Lesomar, S.STPar kepada Salam Papua mengatakan, pekan budaya ini dilakukan selama dua hari. Pembukaan sudah dilakukan dengan diawali parade nusantara, dimana para siswa dan guru serta orang tua telah melaksanakan pawai dengan rute perjalanan mengililinggi wilayah sempan dan sekitarnya.

“Kegiatan parade nusantara, tarian per-suku sudah, jadi hari ini kegiatannya kuliner atau pertunjukan makanan nusantara. Setelah itu dilanjutkan fashion show. Adapun semua kegiatan pekan budaya ini, semua guru dan siswa mengunakan pakaian serta atribut suku atau budaya masing-masing,” jelas Novita.(Ervi Ruban) 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel