Satu Warga Kwamki Narama Tewas Tertancap Belasan Anak Panah
pada tanggal
Friday, June 3, 2016
![]() |
Jasad korban yang masih tertancap anak panah saat berada di mobil patroli untuk diserahkan ke kubu atas sesuai permintaan keluarga
|
SAPA (TIMIKA) - Dua kelompok warga di Kwamki Narama kembali memamas setelah seorang warga dari kubu atas (Hosea Ongomang-red) tewas diterjang puluhan anak panah pada Kamis (2/6) sekitar pukul 19.50 WIT.
Korban yang diketahui bernama Korinus Kulla alias Kori tewas di depan Gereja yang tak jauh dari Polsub Sektor Kwamki Narama Polsek Mimika Baru. Korban tewas akibat diterjang 22 anak panah yang dilepaskan oleh sekelompok warga dari kubu bawah pimpinan Benyamin Kiwak. Dimana 14 anak panah masih tertancap ditubuh korban.
Kepala Polsub Sektor Kwamki Narama, Ipda Alfred Wasia saat ditemui Salam Papua di lokasi kejadian menjelaskan, sebelum korban tewas, korban yang berasal dari kubu atas berlari sambil memegang sebilah parang menuju kubu bawah.
Aksi korban ini sempat dicegah anggota yang berada di Kantor Distrik Kwamki Narama, setelah warga dari kubu atas meminta untuk mencegah ulah korban. Namun, korban yang terus berontak hingga akhirnya berlari menuju arah kubu bawah.
Sesampainya depan Gereja di kubu bawah, sekelompok warga langsung mengepung dan menyerang korban dengan melepaskan anak panah. Personil Kepolisian berupaya untuk mencegah tindakan dari kubu bawah ini, namun sekelompok warga tersebut malah menyerang polisi dengan melepaskan anak panah.
“Bermula saat korban dari arah atas berlari menuju arah bawah sambil memegang parang. Korban sempat dicegah, namun korban terus berontak dan berlari menuju arah kubu bawah. Saat di depan Gereja, akhirnya massa dari kubu bawah langsung mengurung korban dan memanah korban,” jelas Wasia.
Jumlah massa yang tidak sebanding dengan aparat kepolisian, sehingga aparat memilih mundur ke Polsub Sektor Kwamki Narama sambil meminta bantuan personil. Tak lama kemudian, ratusan personil dari Polres Mimika dan Brimob Yon A dan B Polda Papua tiba di TKP dan memukul mundur massa.
Setelah situasi dapat dikendalikan, unit identifikasi satuan Reskrim Polres Mimika melakukan olah TKP dengan penjagaan ketat.
Sementara itu pantaun Salam Papua di lapangan, warga kubu atas meminta kepada Polisi agar jasad korban tidak dibawah ke RSUD Mimika melainkan harus diserahkan ke pihak kubu atas untuk di bakar. Karena mereka menilai korban tewas masih terkait dengan pertikaian antar kedua kubu ini.
Selanjutnya oleh pihak Kepolisian menyerahkan jasad korban sesuai permintaan pihak keluarga dari kubu atas. Saat diserahkan warga kubu atas meminta kepada pihak Kepolisian untuk tidak menghalangi aksi mereka untuk melakukan balas dendam.(Saldi Hermanto)