-->

Peresmian Gereja Katolik Stasi ST Theresia Ipaya


SAPA (TIMIKA) – Asisten IV Setda Mimika Alfred Douw, S.Pd meresmikan Gereja Katolik Stasi ST Theresia Ipaya, Distrik Amar pada Rabu (29/6). Selain peresmian gereja, acara ini juga dirangkai dengan pentahbisan pemberkatan krisma kepada 210 orang yang berasal dari tiga kampung yaitu, Kampung Rayara, Paripi dan  Aparo.

Gereja ini awalnya akan diresmikan oleh Bupati Mimika Eltinus Omaleng, SE sehingga halaman belakang gereja telah dibangun tempat pendaratan helicopter. Namun karena bupati saat itu ada kegiatan lain, sehingga peresmian gereja diwakili oleh Asisten VI Alfed Douw.

Acara peresmian gereja ini sendiri berlangsung selama dua hari Selasa dan Rabu (28-29/6). Dimana sebelum diresmikan pada Rabu, masyarakat pada Selasa melangsungkan tradisi Karapau Inisiasi Pendewasaan bagi anak-anak yang akan memasuki usia pendewasaan.

Sementara sebelum misa peresmian gereja pada Rabu, rombongan asisten IV dan Uskup Mgr Jhon Philipus Saklil yang tiba di Ipaya langsung disambut masyarakat dengan tarian, hingga ke gereja.

Setibanya di gereja,  Uskup kemudian memberikan percikan air suci mengelilingi gereja, hingga ruangan gereja. Selanjutnya acara dilanjutkan dengan sangkramen krisma kepada 210 orang. Acara kemudian dilanjutkan dengan peresmian gereja oleh Asisten IV.

Sementara itu,  Uskup Mgr Jhon Philpus Saklil dalam khotbahnya menekankan kepada 210 orang yang menerima sangkramen krisma agar bait Allah  harus dijaga, dan tidak boleh dikotori.

 “Sesungguhnya bait Allah ialah tubuh kita, gereja bisa saja rusak dan runtuh karena bagunan ini bukanlah benda hidup, tetapi gereja yang sesunggunya adalah kita orang Ipiri,Yaraya, Paripi, gereja sesunggunya ialah tubuh kita, “ kata Uskup.

Asisten IV Alfred Douw dalam sambutannya mengatakan, gereja yang telah dibangun ini harus dijaga dengan baik. Masyarakat harus bisa merawat semua faslitas yang telah dibangun oleh pemerintah daerah.

“Saya harap gereja ini bisa dijaga, jangan sampai ada masyarakat yang mabuk lalu datang ke gereja lempar kaca gereja. Dan umat yang datang ke gerejapun jangan sembarang membuang ludah pinang. Gereja yang ada ini harus  bisa dijaga dengan baik,” pinta Alfred.

 Selain itu Kepala Distrik Amar Yunus Linggi dalam sambutannya mengatakan, dengan pembangunan gereja ini diharapkan dapat meningkatkan iman beragama, di tiga kampung, baik Ipiri, Paripi, Yaraya yang kita kenal dengan Kampung Ipaya.

“Pembangun gerjega Stasi ST Theresia ini bersumber dari dana APBD Kesra. Disamping itu adapun donator-donatur yang banyak bercampur tanggan hingga pembangunan gereja ini bisa selesai,” jelas Yunus.

Yunus kembali menegaskan kepada masyarakat Ipaya, seperti yang dikatakan Asisten VI yaitu masyarakat Ipaya harus dapat menjaga gereja yang telah dibangun oleh Pemerintah daerah.

Sedangkan Ketua Panitia Oktovianus menjelaskan, pembangunan gereja di Ipaya ini merupakan kerinduan masyarakat Kampung Ipaya, dan saat ini telah terjawab. Hal ini tidak terlepas juga dari peran pemerintah daerah, dan juga para donator yang turut membantu atas pembangunan Gereja Stasi ST Theresia Ipaya ini.

“Kami tentunya sangat berterima kasih kepada pemerintah daerah dan juga para donator yang telah banyak berperan dalam pembangunan gereja, terutama kepada keluarga Bapak Jhon Rettob kepala Dinas Perhubungan Komuniasi dan Informatika (Dihubkominfo) sebagai donator yang banyak berperan dalam pembangunan gereja, juga kepada keluarga Jhon Nakiaya juga keluarga Takati yang telah menyumbang kursi gereja, kami sebagai pantia berterima kasih banyak,”tutur Oktovianus.(Indri Yani Pariury)
















Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel