-->

Pemkab Manokwari Libatkan Anak Penghirup Lem Aibon

SAPA (MANOKWARI) - Pemerintah Kabupaten Manokwari, Papua Barat, melibatkan forum anak untuk menekan penghirup lem yang terus bertambah di daerah tersebut.

Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A) Manokwari Yuliana Numberi di Manokwari, Minggu, mengatakan, penyalahgunaan lem di kalangan anak-anak semakin memprihatinkan.

"Kasus ini harus mendapat penanganan serius serta menggunakan cara yang tepat, sebab sebagian besar pelakunya adalah anak-anak," kata dia.

Dia menyebutkan, forum anak yang sudah terbentuk di daerah tersebut akan dilibatkan sebagai konseling bagi para korban penyalahgunaan lem fox tersebut. Selain menekan jumlah kasus, pelibatan anak bertujuan untuk mencegah agar kasus ini tidak menyebar di anak-anak yang lain.

"Kami ingin anak-anak dalam forum ini melakukan pendekatan dengan teman-teman sebayanya. Kemudian mereka mencari tahun informasi tentang penyebab penyebaran kasus tersebut," ujarnya.

Dia menjelaskan, hal terpenting dalam program ini adalah pihaknya mengetahui faktor penyebab kasus tersebut. Di sisi lain, pihaknya ingin agar para orang tua sadar untuk mengawasi secara baik anak masing-masing.

Saat ini, kata dia, sudah ada sekitar 30 anak yang tergabung dalam forum tersebut. Pembekalan sudah dilakukan, dan mereka siap untuk turun lapangan.

"Anak-anak yang tergabung dalam forum ini terdiri dari anak-anak usia SMP, SMA dan Mahasiswa. Selain mencegah penyalahgunaan lem fox, mereka kita siapkan untuk memberantas penyalahgunaan narkoba dikalangan anak-anak," kata dia lagi.

Ketua Gerakan Anti Narkotika (Granat) Kabupaten Manokwari Romer Tapilatu pada wawancara sebelumnya mengungkapkan, penghirup lem di daerah tersebut didominasi anak-anak usia SD hingga SMA.

Saat ini jumlah kasus di daerah tersebut sudah mencapai antara 60 hingga 70 kasus. Beberapa orang diantara mereka sudah dalam kondisi parah dan tidak bisa melanjutkan pendidikan.

"Dari hasil pemeriksaan medis, paru-parunya sudah rusak. Jaringan saraf ke otak pun mengalami sudah terganggu," kata dia menambahkan.

Penanganan medis bagi anak yang sudah parah, katanya, tidak bisa dilakukan di Manokwari. Mereka harus dirujuk ke Jayapura dan Makasar.

Dia menjelaskan, kasus ini rentan bagi anak-anak sebab selain anak-anak mudah tergiur, lem mudah didapat dengan harga terjangkau. (ant)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel