Pemerintah Hemat Subsidi BBM Rp1,5 Triliun
pada tanggal
Monday, June 20, 2016
![]() |
Luhut Binsar Pandjaitan |
SAPA (MERAUKE) – Pemerintahan Jokowi-JK dalam lima tahun ke depan bakal menghemat subsidi sekitar Rp1.500 triliun. Hal ini karena nilai subsidi energi yang terdiri dari BBM, listrik dan LPG dalam lima tahun kedepan akan mengalami penurunan yang sangat signifikan.
“Pemerintah ini cerdik, Pak Jokowi dia menghemat subsidi bahan bakar sebesar 20%. Dalam 5 tahun, dalam data kita itu menghemat hampir Rp 1.500 triliun,” kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Luhut Binsar Pandjaitan di Merauke, Sabtu (18/6).
Dengan penghematan itu, maka pemerintah mempunyai ruang fiskal yang cukup besar untuk dialokasikan pada kegiatan lain, seperti peningkatan infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan sebagainya.
“Itu yang dihemat, lalu disalurkan selama 5 tahun. Ini juga membuat engine ekonomi kita relatif jalan,” ungkapnya.
Ia menambahkan ekonomi Indonesia mulai berkembang, dan tumbuh 5,1%. Pertumbuhan ekonomi mulai membaik setelah pemerintah di era Jokowi-JK mengatasi inefesiensi secara baik.
“Rata-rata ekonomi dunia ini sekarang pada melambat, kita masih bisa tumbuh 5,1%,” sebutnya.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Sofyan Djalil, mengatakan pemerintah bermaksud mendorong semangat entrepeurnur (wirausaha) bagi masyarakat Papua dalam rangka menghadapi ekonomi global.
“Masyarakat harus diempower secara ekonomi. Salah satunya semangat entrepeurnur, bagaimana memberdayakan masyarakat dalam dunia usaha. Terutama daya saing dalam masyarakat ekonomi asean (MEA),” katanya.
Untuk semangat entrepeurnur di Merauke, pemerintah akan mendorong pengembangan ekonomi lokal dari sektor pertanian dan perikanan.
“Terutama potensi perikanan di laut Arafura harus dapat dikelola oleh masyarakat lokal untuk kesejahteraannya,” pungkas Sofyan.(Emanuel)