-->

Pembangunan 18 RKB SMPN 2 Dipertanyakan

DPRD dan Bupati Mimika, Eltinus Omaleng saat mengunjungi SMPN2 beberapa waktu lalu - DOC SAPA
SAPA (TIMIKA) – Komite SMPN 2 mempertanyakan belum selesainya pembangunan 18 unit ruang kelas baru (RKB) SMPN 2 Mimika, dan masih membutuhkan anggaran lagi untuk mencapai penyelesaian. Dari kondisi tersebut, pihak Komite sekolah meminta kepada DPRD Mimika, untuk memanggil kontraktor pembangunan gedung RKB.

Ketua Komite SMPN 2, Hasan Adadikam yang ditemui Salam Papua di SMPN 2 Mimika, Sabtu (25/6) mengatakan, apa yang dilakukan oleh dinas terkait, kontraktor terhadap pembangunan sekolah ini tidak sesuai dengan anggaran yang ada. Karena anggaran yang ada untuk tahap pertama sebesar Rp2,6 Miliar tersebut, hasilnya tidak sesuai dengan harapan. Apalagi kontraktor meminta tambahan Rp2 miliar lebih agar pembangunan ini bisa tahap finishing (penyelesaian,red).

 “Kami belum bisa percaya dengan tambahan biaya dan penyelesaian pembangunan. Kami harap DPRD melalui Komisi C panggil dinas dan kontraktor untuk dipertanyakan, karena ini tidak sesuai dengan uang yang ada,” tambah Hasan.

Sebelumnya Ketua Komisi C DPRD Mimika, M.Nurman S.Karupukaro kepada Wartawan di halaman SMPN 2 Timika, Jumat (24/6) menjelaskan, pembangunan RKB SMPN 2 tetap dalam tahapan kelanjutan. Ini karena, dalam APBD 2016 sudah ada anggaran untuk dilanjutkan pada tahap dua. Dimana anggaran ini untuk menyelesaikan pembangunan 18 RKB. Dan sebenarnya, bukan saja SMPN 2 yang sudah dianggarkan di APBD 2016. Tetapi terdapat SD, SMP, SMA, dan SMK baik negeri maupun swasta yang dibantu Pemerintah Daerah.

Lanjut Nurman, karenanya pihaknya meminta dinas terkait segera membentuk panitia pelelangan. Dan dari sekarang mulai dilakukan proses pelelangan, tender, dan mulai mengerjakan. Ini karena, pelaksanaan pembangunan fisik memakan waktu yang cukup lama. Sehingga Pemkab Mimika dari sekarang sudah harus memperhatikan beberapa hal, mulai waktunya dan besar biayanya.

“ Tahun ini di APBD 2016 sudah dianggarkan Rp2 M untuk kelanjutan pembangunan 18 RKB SMPN 2 seperti tahap pertama. Sementara anggaran tahun lalu harus dipertanggung jawabkan. Karena 2015 besar anggaran juga kurang lebih Rp2 Miliar, sehingga dua tahap pengerjaan menghabiskan kurang lebih Rp4 Miliar,” ungkap Nurman.

Ia menambahkan, pada tahap pertama yang anggarannya sebesar Rp2 miliar tersebut, seharusnya sudah terdapat kerangka kusen. Tetapi yang terjadi hanya sampai pada pembuatan tiang-tiang dan tangga. Oleh itu, DPRD melalui Komisi C akan panggil Kepala Sekolah, Kepala Dinas terkait, dan Kontraktor, juga Konsultan.

“ Kami akan memanggil pihak-pihak terkait, untuk mendapatkan penjelasan dari pembangunan delapan RKB SMPN 2. Karena di 2015 anggaran sudah dianggarkan Rp2 miliar, namun tidak sesuai dengan pelaksanaan,”katanya.

Sementara Kontraktor PT Putra Imanuel Utama, Marianus yang dikonfirmasi Salam Papua, Sabtu (25/6) di lokasi pembangunan mengatakan, pihaknya mengerjakan berdasarkan anggaran yang ada. Dan anggaran yang ada di Dokumen Penggunaan Anggaran (DPA) pada dinas terkait tersebut, bukan menjadi kewenangan dari kontraktor. Karena anggaran itu sudah dihitung oleh konsultan.

Kata dia, menyangkut pengerjaan tahap pertama ini hanya pembangunan struktur bangunan dan tangga. Ini karena, pada 2015 anggaran yang ada sebesar Rp2,5 miliar untuk tahap pertama. Dan 2016 ini, anggaran untuk pembangunan tahap dua sebesar Rp2 miliar lebih.

Namun anggaran tersebut, belum sampai kepada tahap penyelesaian. Karena untuk mencapai tahap penyelesaian, maka tahun ini membutuhkan anggaran Rp4 miliar. Sehingga masih membutuhkan Rp2 miliar. Dengan demikian total pembangunan 18 RKB mencapai Rp6 miliar.

“ Kalau mau selesai sampai finishing, maka butuh Rp4 miliar lagi. Karena untuk pembangunan tingkat dua membutuhkan banyak tiang dan atap. Sehingga memerlukan anggaran  yang cukup besar,”jelasnya.

Ia menambahkan, walaupun masih kekurangan anggaran. Pihaknya akan berupaya memaksimalkan anggaran yang ada, karena gedung ini sangat diperlukan. Sehingga pembangunan akan disesuaikan anggaran.

“ Kami akan selesaikan enam ruang terlebih dahulu, yakni tiga diatas dan tiga dibawah. Dan untuk kelanjutannya menunggu anggaran berikutnya,”ungkapnya.(Maria Welerubun)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel