Panen di Yabamaru Kurang Memuaskan

Petani panen di Kampung Yabamaru

SAPA (MERAUKE) – Petani di Kampung Yabamaru, Distrik Tanah Miring, Merauke, mengaku kurang puas atas hasil panen rendengan (hasil panen di musim hujan-red) tahun ini. Lantaran sebelumnya puluhan hektar lahan diserang hama. 

“Untuk target tanam tercapai, hanya saja hasil panen tidak maksimal seperti sebelumnya. Lahan diserang hama ulat, dan padi rusak,” ungkap salah satu petani Yabamaru, Sumarlan, Senin (6/6).

Sumarlan menyebutkan, sekitar 30 hektar lahan yang terserang hama ulat ketika padi berusia 40 hari, dan menjelang panen. Beruntung petani setempat bertindak cepat dengan melakukan pembasmian, sehingga hama tidak menyerang lahan yang lain.

“Kita cegah melalui penyemprotan hama. Untuk padi yang mati kita tanam kembali. Dan menjelang panen juga diserang lagi. Tapi ini dapat kami atasi lagi,” tuturnya.

Kepala Kampung Yabamaru, Eko Edi Wibowo, membenarkan bahwa sebagian kecil lahan diserang hama. Total lahan yang berada di Yabamaru berkisar seluas 1.475 hektar, sedangkan 30an hektar diantaranya mengalami kerusakan akibat hama ulat.

“Ya sekitar 30 hektar yang diserang, tapi begitu hasil cukup baik untuk rendengan tahun ini. Luas lahan tahun ini memang bertambah dibanding tahun sebelumnya, karena ada cetak sawah baru di kampung,” tuturnya.

Menurut dia, padi diserang hama ulat setelah padi berumur 2 hingga 3 minggu. Ulat memakan daun dan daun padi. Begitu pula menjelang panen, ulat melahap daun dan bulir padi. Atas kejadian itu, petani dan dinas pertanian setempat melakukan pembasmian.

“Petani tak putus asa, mereka menanam kembali. Sekarang sudah masuk masa puncak panen, dan kita siap untuk musim gadu,” ujarnya.

Target musim tanam kedua seluas 1.000 hektar di Yabamaru, mengingat ketersediaan air dan dukungan irigasi di daerah itu. 

“Irigasi belum maksimal, karena pedangkalan. Petani masih harapkan air pasang surut saja. Jadi kami target hanya 1.000 hektar saja, itupun kemungkinan tak tercapai,” pungkasnya. (Emanuel)