-->

Menteri Yohanna Yembise Kunjungi LPATP Gorong-Gorong

SAPA (TIMIKA) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak Indonesia Prof. DR. Yohana Susana Yembise, Dip.Apling, MA bersama rombongan Pemerintah Kabupaten Mimika mengunjungi Lembaga Pengembangan Anak – anak Terlantar dan Putus Sekolah (LPATP) yang berada di Gorong-gorong, Kelurahan Kebun Sirih, Distrik Mimika Baru, Sabtu (18/6).

Dalam kunjungannya itu, Menteri Yohana bersama rombongan disambut dengan nyanyian dari 80 anak yang berada LPATP.

Dalam sambutannya, Menteri Yohanna mengatakan bahwa, anak – anak adalah generasi emas yang harus diperhatikan, sehingga mereka bisa menjadi manusia yang kebih baik dan berguna dalam membangun bangsa dan negara.

Yohana akui, dari setiap kunjungannya ke daerah – daerah di Indonesia selalu menemukan begitu banyak anak – anak yang dibiarkan terlantar tanpa adanya perhatian dari keluarga maupun masyarakat sekitar.

Faktor keterlantaran anak terbesar menurut Yohana, diakibatkan dari perceraian orang tua. Orang tua yang seharusnya menjadi tumpuan hidup bagi anak, melepas tanggungjawab dengan cara menitipkan anak mereka kepada  keluarga, tetangga, bahkan orang lain yang tidak memiliki hubungan darah, sehingga hal ini menjadikan banyakanya kekerasan seksual terhadap anak.

“Saya sangat terharu tiap kali saya melakukan kunjungan ke daerah – daerah di Indonesia, ratusan anak bahkan ribuan anak yang dibiarkan terlantar. Anak – anak itu adalah titipan dari yang maha Kuasa, sehingga selama mereka masih dalam tanggungjawab orang tua, mereka harus mendapatkan kasih sayang dan dinafkahi. Mereka adalah generasi emas yang sangat diharapkan untuk menjadi generasi penerus bangsa,” ungkap Yohana.

Sementara dalam kunjungannya itu, Yohana memberikan  bantuan berupa uang tunai, serta mengucapkan apresiasinya kepada para inisiator serta  35 pengurus LPATP yang telah menampung anak  terlantar dan putus sekolah, sehingga mereka bisa mendapatkan perhatian serta di sekolahkan.

Yohana pun menitipkan semua anak yang sudah berada dalam LPATP, kepada para pengurus, serta menyarankan untuk tidak berhenti dan terus menampung seluruh anak – anak yang ditinggalakan orang tua mereka, putus sekolah, dan anak aibon.

Sementara itu Ketua Lembaga LPATP Selviana Ronsumbre dalam sambutannya mengatakan bahwa, dirinya bersama para 35 pengurus merasa terpanggil dengan melihat keadaan anak – anak yang sangat prihatin akibat tidak adanya perhatian. Sehingga dirinya bersama para pengurus bertekad untuk menampung anak – anak tersebut untuk dididik, meski tidak mendapatakan apa – apa atau gaji.

Terkait hal tersebut,  Selviana meminta Pemerintah Kabupaten Mimika untuk  bisa bekerja sama dalam hal memberikan perhatian melalui sumbangan material dan perlengkapan belajar mengajar.

“Saya bersama rekan – rekan yang menangani anak – anak ini, tidak dibayar. Kami melakukan ini semua karena rasa belas kasihan, sehingga apa pun akan kami lakukan untuk memberikan perhatian kepada mereka. Kami juga mengharapkan adanya perhatian pemerintah, sehingga apa yang sudah kami rintis bisa berlanjut bukan hanya sampai disini,” kata Selviana dengan mata berkaca kaca. (Cr1)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel