Memaki Tinta
pada tanggal
Saturday, June 4, 2016
Oleh : Izmy Syachria Rizky Rery
Di balik titik pengakuan.
Intuisi membungkam tak jelas
Serpihan kata tergores noda memerah.
Merona bukan sebab kata bahagia ,
Melainkan sebaliknya.
Intuisiku melebihi nalar ,
Nalarku melebihi intuisiku .
Pengakuan mencabik tercabik,
Memecah tiap ritme berdetak.
Sabdaku sabda rintihan
Pengakuan membunuh sistem kerja otak ,
Memutuskan urat-urat nadi.
Lirihku lirih mengakui
Mematikan semua rasa .
Berkecamuk ingin marah
Berkecamuk ingin memaki.
Pengakuan setan ,
Pengakuanmu membunuh.