Guru di Pedalaman Mengeluh Transportasi
pada tanggal
Saturday, June 11, 2016
Speedboat satu-satunya transportasi di pedalaman Merauke |
SAPA (MERAUKE) – Tarif transportasi laut, khususnya sewa speedboad di pedalaman Merauke tergolong mahal, hingga belasan juta rupiah untuk sekali jalan. Di Kampung Wetau, Distrik Waan misalnya, sewa speadboat Rp12 juta/sekali jalan.
Mahalnya tarif transportasi ini membuat para guru di pedalaman kesulitan dalam hal biaya. Sejumlah guru mengaku harus berjuang mendapatkan dana dari Dinas Pendidikan setempat untuk kelancaran aktivitas belajar mengajar di sekolah-sekolah.
“Kami begitu gigih ke kota, supaya bisa dapat biaya dari Dinas Pendidikan untuk sewa speedboat. Kalau kami tidak ke sekolah, maka pendidikan tak berjalan,” ungkap Kepala Sekolah SD Wetau Distrik Waan, Wihelmus Rahilyaan, Jumat (10/6).
Ia mengaku mahalnya tarif tidak membuat para guru patah semangat. Sekolah terpaksa mengalokasikan sebagian dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk biaya sewa speedboat ke sekolah.
“Kita ke kota ini berjuang agar kepentingan anak didik terpenuhi, kami tak akan tinggal diam untuk pendidikan,” tegasnya.
Ia menerangkan, akses ke ke kampung Wetau satu-satunya hanya ditempuh melalui jalur sungai dan laut, dengan menggunakan speedboat.
“Itu satu-satunya transportasi dan sangat jauh. Uang gaji kami tak cukup untuk sewa speed, jadi terpaksa pakai dana BOS,” tuturnya. Seraya menambahkan, lebih dari 100 anak pribumi dan 5 guru di SD Wetau.
Guru pedalaman lainnya, Soter Rembe mengaku tarif transportasi ke pedalaman Merauke cukup mahal. Guru yang bertugas di Distrik Ilwayap ini menerangkan tarif transportasi udara ke Ilwayap hingga Rp1 juta lebih.
“Itu juga seat pesawatnya terbatas, hanya muat 12 orang. Memang tarif sangat mahal, gaji habis untuk biaya transportasi saja. Kami minta perhatian pemerintah soal ini,” pintanya.(Emanuel)