Diduga Ada Pihak Asing Dibalik Issu Papua Merdeka
pada tanggal
Friday, June 3, 2016
SAPA (JAYAPURA) - Wakil Ketua III DPR Papua, Yanni menyatakan ada pihak asing atau negara lain yang bermain dibalik issu Papua Merdeka.
Ia mengatakan, yang perlu diwaspadai adalah permianan pihak asing yang diduga berada dibelakang organisasi yang selama ini selalu menyuarakan kemerdekaan Papua.
"Papua punya Sumber Daya Alam (SDA) melimpah. Saya tak yakin pihak asing mau membantu kelompol yang menyuarakan kemerdekaan Papua itu dengan tulus. Pasti ada niat dibalik semua itu. Pihak-pihak asing yang mendukung oranisasi Papua merdeka inilah yang perlu diwaspadai," kata Yanni usai menerima massa Barisan Barisan Rakyat Pembela (Bara) NKRI yang melalukan demo damai di halaman kantor DPR Papua, Kamis (2/6).
Menurutnya, di berbagai media sosial, sering disebutkan ada beberapa negara di Eropa, Pasifik, dan Amerika yang berupaya mendorong lepasnya Papua dari NKRI.
"Saya juga yakin ini berkaitan dengan keberadaan Freeport. Makin banyak kritikan kepada Freeport, makin kita merongrong dan menggangu Freport, makin banyak gangguan di Papua kerena keberadaan Freeport ini dulunya diawali kontrak politik," ucapnya.
Katanya, keberadaan organisasi yang merongrong keutuhan NKRI, dibalik itu ada skenario yang dimainkan. Untuk itu ia mengingatkan semua lapisan masyarakat tak gampang terprovokasi dan tetap bersatu.
"Kalau masyarakat bersatu, tak akan mudah disusupi. Saya yakin ada pihak asing dibalik semua itu. Semua ingin Papua damai. Ini menjadi tanggungjawab kita semua," katanya.
Sementara dalam orasinya, Wakil Ketua Bara NKRI, Kumar mengatakan, Pepera sudah final. NKRI harga mati. Jangan ada pihak yang mencari makan dan popularitas dari kata merdeka.
"Selama ini aparat keamanan tak tegas. Hanya segelintir orang atau kelompok yang bersuara merdeka. Indonesia sudah lama merdeka," kata Kumar.
Menurutnya, jangan lagi membeda-bedakan suku, ras dan agama. Namun bagaimana semua lapisan masyarakat bisa hidup damai di tanah ini. Aparat kemanan harus bertindak tegas terhadap segelintir atau sekelompok orang yang berteriak merdeka. (Arjun)
Ia mengatakan, yang perlu diwaspadai adalah permianan pihak asing yang diduga berada dibelakang organisasi yang selama ini selalu menyuarakan kemerdekaan Papua.
"Papua punya Sumber Daya Alam (SDA) melimpah. Saya tak yakin pihak asing mau membantu kelompol yang menyuarakan kemerdekaan Papua itu dengan tulus. Pasti ada niat dibalik semua itu. Pihak-pihak asing yang mendukung oranisasi Papua merdeka inilah yang perlu diwaspadai," kata Yanni usai menerima massa Barisan Barisan Rakyat Pembela (Bara) NKRI yang melalukan demo damai di halaman kantor DPR Papua, Kamis (2/6).
Menurutnya, di berbagai media sosial, sering disebutkan ada beberapa negara di Eropa, Pasifik, dan Amerika yang berupaya mendorong lepasnya Papua dari NKRI.
"Saya juga yakin ini berkaitan dengan keberadaan Freeport. Makin banyak kritikan kepada Freeport, makin kita merongrong dan menggangu Freport, makin banyak gangguan di Papua kerena keberadaan Freeport ini dulunya diawali kontrak politik," ucapnya.
Katanya, keberadaan organisasi yang merongrong keutuhan NKRI, dibalik itu ada skenario yang dimainkan. Untuk itu ia mengingatkan semua lapisan masyarakat tak gampang terprovokasi dan tetap bersatu.
"Kalau masyarakat bersatu, tak akan mudah disusupi. Saya yakin ada pihak asing dibalik semua itu. Semua ingin Papua damai. Ini menjadi tanggungjawab kita semua," katanya.
Sementara dalam orasinya, Wakil Ketua Bara NKRI, Kumar mengatakan, Pepera sudah final. NKRI harga mati. Jangan ada pihak yang mencari makan dan popularitas dari kata merdeka.
"Selama ini aparat keamanan tak tegas. Hanya segelintir orang atau kelompok yang bersuara merdeka. Indonesia sudah lama merdeka," kata Kumar.
Menurutnya, jangan lagi membeda-bedakan suku, ras dan agama. Namun bagaimana semua lapisan masyarakat bisa hidup damai di tanah ini. Aparat kemanan harus bertindak tegas terhadap segelintir atau sekelompok orang yang berteriak merdeka. (Arjun)