-->

Anak 6 Tahun Diduga Keracunan Teh Kemasan

Ibu korban menunjukkan benda aneh dari dalam teh kemasan
SAPA (TIMIKA) – Seorang anak berusia 6 tahun diduga mengalami keracunan setelah meminum teh kemasan gelas bermerek Tehkita. Dari penuturan orang tua korban, setelah anaknya meneguk teh kemasan tersebut, korban merasa panas pada tenggorokan kemudian lemas. Pihak medis sendiri menyatakan bahwa korban mengalami keracunan.

Kondisi korban yang bernama Petronella Rahawarin (6), saat ini dalam kondisi lemas. Korban sendiri tengah menjalani perawatan di Puskesmas Timika Jaya-Sp2, Distrik Mimika Baru. Demikian penuturan orang tua korban saat membuat laporan polisi (LP) terkait peristiwa tersebut di Kantor Pelayanan Polres Mimika, Kamis (9/6).

“Pertama dia bilang sama saya, mama kenapa saya punya tenggorokan tiba-tiba rasa panas. Setelah saya cek ternyata di minuman teh itu dalamnya ada semacam benda kenyal-kenyal,” ungkap Santi Rumaikeuw kepada wartawan usai membuat LP.

Menurut Santi, kejadian ini berlangsung dirumahnya, Jalan Nenas, Kampung Timika Jaya. Saat itu pada hari Senin (6/6), korban membeli beberapa teh kemasan gelas pada salah satu kios. Setelah membeli teh kemasan gelas, korban kemudian memberikan juga kepada ibunya untuk dikonsumsi bersama-sama.

“Anak saya beli Teh gelas lebih dari satu, saya juga minum tapi tidak kenapa-kenapa. Tapi teh yang anak saya minum itu setelah saya cek, didalamnya ada benda kenyal, saya juga tidak tahu itu apa,” kata Santi.

Mengalami kejadian itu, Santi sempat membawa anaknya ke RSUD Mimika, namun pihak medis belum mengetahui secara pasti apa yang dialami korban. Setelah itu korban diperbolehkan pulang kerumah. Pada hari berikutnya kondisi korban tidak mengalami perubahan, malah korban mengalami lemas semakin parah dan buang air besar berulang kali. Akhirnya oleh Santi korban dibawa ke Puskesmas Timika Jaya untuk berobat. Saat diperiksa oleh salah satu dokter di Puskesmas, korban dinyatakan mengalami keracunan.

“Dokter setelah periksa anak saya, dokter bilang anak ibu keracunan. Bayangkan saja, hari ini (kemarin-red) anak saya sudah sekitar 21 kali buang air besar, kalau bapak-bapak lihat kondisinya sekarang sangat memperihatinkan sekali,” tutur Santi.

Sebelumnya juga Santi sudah berupaya untuk meminta klarifikasi dari pihak distributor terkait teh kemasan tersebut, namun hingga kemarin belum ada itikad baik pihak distributor untuk mengklarifikasi terkait teh kemasan yang menyebabkan korban keracunan.

“Saya sudah coba, yang intinya ada klarifikasi saja sama kami selaku korban terkait teh kemasan itu, tapi sampai sekarang tidak ada sama sekali. Teh-nya belum kadaluarsa, karena tanggalnya masih berapa bulan lagi,” ungkap Santi.

Terhadap kasus ini sementara telah dilaporkan orang tua ke pihak berwajib untuk ditindaklanjuti.(Saldi Hermanto) 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel