-->

Tiga Orang Kena Panah Dalam Perang Kwamki Lama

SAPA (TIMIKA) – Perang antar kelompok warga yang terjadi di Distrik Kwamki Narama, mengakibatkan sedikitnya tiga orang terluka akibat terkena anak panah saat perang sedang berlangsung sekitar satu jam lamanya.

Memanasnya situasi keamanan di Kwamki Narama dipicu adanya kasus pembunuhan terhadap almarhum Jakson Komangal (18) pada Rabu (11/5) kemarin. Jakson Komangal diketahui berasal dari kelompok bawah atau kelompok Atimus Komangal, dan diduga dibunuh oleh oknum dari kelompok atas atau kelompok Hosea Ongomang. Dari pembunuhan Jakson Komangal itulah akhirnya menimbulkan dendam oleh pihak kubu bawah dan mengakibatkan perang antar kelompok warga pecah di Kwamki Narama.

Dalam perang yang kembali terjadi di Kwamki Narama, Kamis (12/5), sekitar pukul 14.30 WIT dan berakhir sekitar pukul 15.30 WIT, diakibatkan pihak dari kelompok bawah terus berupaya mencari kesempatan untuk menyerang pihak dari kelompok atas, namun upaya tersebut berhasil dihalangi aparat, bahkan warga sempat meminta  kesempatan kepada aparat untuk tidak menahan mereka dalam melakukan perang adat ini.

“Kami minta kesempatan untuk balas dendam dulu, karena pihak kami sudah jadi korban,” ujar salah seorang warga dari kelompok bawah ketika dihadang aparat saat mencoba melakukan penyerangan.

Meski upaya warga terus mendapat penghadangan dari aparat, akhirnya warga lainnya yang juga dari kelompok bawah masuk kedalam hutan untuk melancarkan serangan terhadap kelompok atas. Sementara pihak dari kelompok atas pada saat itu, terus siaga mengantisipasi serangan dari kelompok bawah.

Pihak kelompok bawah yang terus-terusan ngotot untuk menyerang, bahkan menambah jumlah kekuatan, akhirnya dengan jumlah kekuatan yang cukup, lolos dari hadangan aparat yang mencoba menghadang. Akhirnya perang adat secara terbuka antar warga dari kelompok atas dengan warga dari kelompok bawah, tidak terelakkan lagi. Warga dari kedua kelompok saling melakukan serangan balasan menggunakan panah. Saling serang terus berlanjut dan peperangan ini dilakukan dilokasi terbuka mulai dari dalam hutan, jalan umum, hingga ke tengah lapangan sepakbola Kwamki Narama.

Setelah satu jam kemudian, kedua belah pihak mulai lelah, satu per satu dari mereka mulai mundur dengan sendirinya.  Pada kesempatan itulah aparat bergerak cepat dan menghentikan perang adat tersebut. Alhasil, perang adat berhasil dihentikan, kedua belah pihak kembali ke tempat berkumpulnya masing-masing. Setelah berhasil mencari informasi terkait jumlah korban, maka diketahui sebanyak tiga orang dari kubu bawah mengalami luka akibat terkena panah. Ketiga warga tersebut atara lain, Mathias Kiwak (50) mengalami luka terkena panah pada bagian leher, Joly Kiwak (15) terkena panah pada bagian dada kiri, dan Jayame Nelegame (35) terkena panah pada lengan sebelah kiri. Ketiga warga tersebut langsung dilarikan ke RSUD Mimika oleh kendaraan ambulance yang di stanby-kan dilokasi kejadian.

Saat kedua belah pihak telah redam dari aksinya, sejumlah anggota DPRD Mimika tiba dilokasi dan menyampaikan arahan kepada warga dari kubu bawah untuk bertahan dan tidak melakukan penyerangan. Tidak berselang lama ketua DPRD Mimika, Elminus B Mom, tiba di lokasi kejadian dan menyampaikan sejumlah arahan kepada warga dari kubu bawah. Secara inti dari penyampaian ketua DPRD Mimika, mengatakan pihaknya tidak mendukukng upaya-upaya warga dari kedua belah pihak untuk melakukan perang secara adat ini.
“Kami DPR tidak bisa memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk perang, karena itu sudah melanggara aturan,” kata Elminus dihadapan warga kubu bawah.

Sementara itu anggota dewan lainnya dalam hal ini Yohanis Kibak dari fraksi Gerindra, meminta kepada aparat keamanan untuk terus menghalangi upaya-upaya warga yang hendak melakukan penyerangan, baik itu dari kubu bawah maupun kubu atas.

“Kami DRPD minta kepada aparat agar bagaimana caranya harus aman. Kami sendiri sudah berupaya untuk bagimana caranya Atimus (panglima perang kubu bawah pada perang adat 2012 silam) turun ke lapangan menyelesaikan masalah ini,” jelas Yohanis Kibak. (Saldi Hermanto)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel