KHTL Jadi Perhatian USAID Lestari
pada tanggal
Friday, May 13, 2016
SAPA (TIMIKA) – Kawasan Hutan Taman Laurens (KHTL) yang ada di Kabupaten Mimika, menjadi perhatian dari USAID Lestari. Sebagai bentuk perhatian terhadap kawasan hutan tersebut, dengan menggelar Lokakarya Kesepakatan Kemitraan Multi Pihak, untuk Konservasi Keanekaragaman Hayati di dalam dan luar KHTL.
Lokakarya kemitraan multi pihak digelar selama dua hari, sejak 11-12 Mei 2016 dipusatkan di Rimba Papua Hotel, dibuka secara langsung oleh Wakil Bupati Mimika, Yohanis Bassang,SE,.M.Si, yang dihadiri oleh seluruh stakeholder.
Wakil Bupati Yohanis Bassang dalam sambutanya mengatakan, Pemerintah Kabupaten Mimika mendukung penuh lokakarya kesepakatan kemitraan multi pihak untuk konservasi keanekaragaman hayati di dalam dan luar KHTL. Dengan adanya lokakarya ini, diharapkan menghasilkan kesepakatan bersama. Sehingga menjadi satu pedoman bagi kita semua untuk melindungi, menjaga dan melestarikan KHTL.
“ Mudah-mudahan ada kesekapatan yang bisa dijadikan dasar dalam kelestarian KHTL ini. Dan pemerintah, intinya mendukung pelaksanaan lokakarya ini,”kata Bassang.
Bassang menambahkan, KHTL perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak. Ini karena, banyak hewan dan tumbuhan yang hidup di kawasan hutan tersebut. Namun apabila tidak mendapatkan perhatian, maka ekosistem di dalamnya akan punah.
“ Kalau hewan dan tumbuhan yang hidup di kawasan hutan tersebut tidak dilindungi, maka kedepannya ekosistem tersebut akan punah. Sehingga membutuhkan penanganan yang maksimal dari semua pihak,”tuturnya.
Sementara Koordinator USAID Lestari Papua, Benja Victor Mambai mengatakan, kegiatan ini sebagai upaya mendukung upaya pemerintah Republik Indonesia menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK). Serta upaya menangani kelesatarian keanekaragaman hayati luar maupun dalam ditaman nasional hutan Laurens.
“ Lokakarya ini untuk membangun kerjasama dengan semua pihak dalam pengelolaan keanekaragaman dan diharapkan memberikan kontribusi. Dan tujuannya untuk lima tahun kedepan, yang dimulai September 2015 lalu sampai Agustus 2020,” terangnya
Lanjut Benja, area Laurens di daerah dataran rencah meliputi Kabupaten Mimika dan Asmat. Dua wilayah ini menjadi project strategis dari USAID Lestari. Oleh itu, tim mencoba melihat isu keanekaragaman hayati ini menjadi suatu yang sangat penting dan strategis untuk ditangani.
“ Kami menyadari, bahwa tim USAID Lestari tidak akan pernah berhasil jika bekerja sendiri. Karenanya perlu kerjasama untuk membangun komitmen dalam merancang kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan secara bersama-sama. Serta dalam mengatasi isu-isu yang berkaitan dengan persoalan keanekaragaman hayati diwilayah ini,” ucapnya. (Indri Yani Pariury).
Lokakarya kemitraan multi pihak digelar selama dua hari, sejak 11-12 Mei 2016 dipusatkan di Rimba Papua Hotel, dibuka secara langsung oleh Wakil Bupati Mimika, Yohanis Bassang,SE,.M.Si, yang dihadiri oleh seluruh stakeholder.
Wakil Bupati Yohanis Bassang dalam sambutanya mengatakan, Pemerintah Kabupaten Mimika mendukung penuh lokakarya kesepakatan kemitraan multi pihak untuk konservasi keanekaragaman hayati di dalam dan luar KHTL. Dengan adanya lokakarya ini, diharapkan menghasilkan kesepakatan bersama. Sehingga menjadi satu pedoman bagi kita semua untuk melindungi, menjaga dan melestarikan KHTL.
Baca Juga
Bassang menambahkan, KHTL perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak. Ini karena, banyak hewan dan tumbuhan yang hidup di kawasan hutan tersebut. Namun apabila tidak mendapatkan perhatian, maka ekosistem di dalamnya akan punah.
“ Kalau hewan dan tumbuhan yang hidup di kawasan hutan tersebut tidak dilindungi, maka kedepannya ekosistem tersebut akan punah. Sehingga membutuhkan penanganan yang maksimal dari semua pihak,”tuturnya.
Sementara Koordinator USAID Lestari Papua, Benja Victor Mambai mengatakan, kegiatan ini sebagai upaya mendukung upaya pemerintah Republik Indonesia menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK). Serta upaya menangani kelesatarian keanekaragaman hayati luar maupun dalam ditaman nasional hutan Laurens.
“ Lokakarya ini untuk membangun kerjasama dengan semua pihak dalam pengelolaan keanekaragaman dan diharapkan memberikan kontribusi. Dan tujuannya untuk lima tahun kedepan, yang dimulai September 2015 lalu sampai Agustus 2020,” terangnya
Lanjut Benja, area Laurens di daerah dataran rencah meliputi Kabupaten Mimika dan Asmat. Dua wilayah ini menjadi project strategis dari USAID Lestari. Oleh itu, tim mencoba melihat isu keanekaragaman hayati ini menjadi suatu yang sangat penting dan strategis untuk ditangani.
“ Kami menyadari, bahwa tim USAID Lestari tidak akan pernah berhasil jika bekerja sendiri. Karenanya perlu kerjasama untuk membangun komitmen dalam merancang kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan secara bersama-sama. Serta dalam mengatasi isu-isu yang berkaitan dengan persoalan keanekaragaman hayati diwilayah ini,” ucapnya. (Indri Yani Pariury).