-->

Euforia Kelulusan Pelajar SMA

SAPA (TIMIKA) - Ratusan pelajar SMA di Kota Timika larut dalam Euforia kelulusan dengan mencoret-coret baju sebagai bentuk kegembiraan merayakan kelulusan sekolah pada Sabtu (7/5).

Seperti pantauan Salam Papua, nampaknya para pelajar ini sudah mempersiapkan cat semprot sejak dari rumah untuk merayakan kelulusan ini. Selain menggunakan cat semprot, merekapun menggunakan spidol untuk mencoret baju.

Seperti yang terlihat di SMA Negeri 1 Mimika, meski hasil kelulusan tidak mencapai 100 persen, namun euforia kelulusan terlihat meriah.

Kepala SMAN 1 Mimika Soro Bato Sao, S.Pd mengatakan, hasil kelulusan tidak mencapai 100 persen, namun pihaknya merasa puas dengan nilainya sangat memuaskan yang ditorehkan oleh siswa-siswa.

 “Jadi kelulusan tahun ini 99,8 persen.  Jadi ada satu orang yang tidak lulus,” katanya.

Dikatakan Soro, ada sembilan pelajar yang akan mendapatkan piagam pengharagaan dari sekolah atas pencapaian serta prestasi hingga membawa nama baik sekolah.

“Kami ambil dari masing-masing jurusan itu 3 orang peringkat 1 sampai 3. Dan untuk mereka yang nilai UN agak tinggi dibandingkan dengan yang lainnya, kami kasih piagam penghargaan dengan uang pembinaan seadanya,” jelasnya.

Lanjut Soro, sementara bagi seorang pelajar yang tidak lulus agar sebaiknya mengulangi pendidikan di SMA atau mengikuti paket C.

“Kalau itu tergantung anaknya dia mau seperti apa, apakah dia mau mengulang atau dia mau ke paket C atau apa terserah,” ujarnya.

Menurut Soro, terkait euforia kelulusan dirinya mengakui tidak dapat dibendung. Meski pihaknya telah menyampaikan kepada pelajar  agar pakaian mereka tidak untuk dicoret-coret tapi bisa disumbangkan, namun hal tersebut tidak diindahkan.

 “Mereka bilang ada yang mereka sumbang dan ada yang mereka coret, yang penting mereka tidak melakukan hal-hal yang menimbulkan hal yang tidak kita inginkan,” terangnya.

Soro menambahkan, kepada para orang tua untuk tidak berbangga apabila anaknya telah lulus SMA. Pasalnya masih ada tanggung jawab besar sebagai orang tua untuk menyekolahkan hingga mereka bisa mandiri. “Jadi tanggung jawab orang tua untuk bisa sekolahkan mereka di Perguruan Tinggi Negeri  swasta yang sama-sama berkualitas,” ujarnya.

Sementara itu euforia kelulusan juga terlihat di 42 pelajar SMA Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK) Tillemans Tiga Raja Mimika.

Kepala Sekolah YPPK Tiga Raja, Yohanes Indriastata Pramana mengatakan,  dari 46 pelajar yang terdaftar, ada 4 siswa yang tidak mengikuti ujian dengan alasan yang tidak jelas, sehingga yang mengikuti ujian hanya 42 pelajar dan semua dinyatakan lulus.

“Kebetulan di sini ada 42 siswa yang mengikuti US dan UN dan semuanya lulus. Yang mendaftar ada 46 siswa tapi 4 siswa tidak ikut. Jadi dari 42 siswa ini memenui standar kelulusan,” katanya.

Dia menyebutkan, ada beberapa pelajar yang lulus dengan mendapatkan peringkat terbaik dari tiga jurusan yang ada yakni, peringkat satu dari Jurusan IPA diraih oleh Ricky Christianto, kedua Marthin Zakarias Golap, dan ketiga Novita Margareth Jeujanan. Dari Jurusan IPS peringkat satu diraih oleh, Christian Adi Putra Kedoh, kedua Yakobus Nikolaus Weti Lado, dan ketiga Yulianus Samma Rantelinggi. Dari jurusan Bahasa peringkat satu diraih oleh, Agustinus sarkol, kedua Alpius Yeimo, dan yang ketiga Fransisko Jeujanan.

Terkait ekspresi siswa dalam merayakan kelulusan,  Yohanes mengakui kepada Salam Papua bahwa, pihaknya tidak mengijinkan siswa-siswinya untuk melakukan aksi konvoi dan coret moret pakaian seragam diluar kompleks sekolah. Pihaknya mengijinkan siswa-siswi untuk mengekspresikan kebahagian mereka hanya di dalam lingkungan sekolah, bersama teman – teman, adik angkatan, serta para guru.

 “Kami tidak mengijinkan mereka untuk melakukan aksi-aksi di luar pagar sekolah. Kalau mereka mau bisa dilakukan di dalam kompleks sekolah, karena kondisi keamanan sekarang masih belum baik,”ujarnya. (Cr1)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel